DOM - Part 19

5.9K 195 5
                                    

🍂

Pagi ini Alodie bangun dengan senyum lebar terpahat di bibirnya, suasana hati nya sangat baik setelah pernyataan cinta Liam semalam.

"Selamat pagi, Nn. Wade.." sapa Liam.

"Pagi, Banning." Balas Alodie dengan senyum penuh makna.

Dibalas senyuman tipis Liam.
Disisi meja Alodie, ada Laura yang terlihat tengah sibuk mempersiapkan bahan untuk makan siang.

"Banning.. bisa kah kau mengantarkan ku membeli barang?"

"Tn. Wade meminta saya memastikan anda untuk tetap dirumah, Nn.."

"Tolong lah. Ini penting." Ucap Alodie memelas, tapi ada senyum usil tersemat di ujung bibir nya.

"Tap-..."

"Aku akan meminta ijin ayahku, ok?" sergah Alodie sebelum Liam bisa membuka mulut nya.

....
"Membeli sesuatu yang penting?"

Liam dan Alodie sudah berada didalam mobil Alodie, kali ini Liam harus mau mengalah, rengekan Alodie membuat pria yang tidak bisa diajak kompromi itu akhirnya luluh.

"Yaa.. tentu."

"Toko buku? Atau? Coffee shop? Mungkin bioskop?"

"No..."
"Bagaimana dengan ice cream?" Tanya Alodie.

"Ice cream?" Alis Liam mengkerut.
"Kupikir itu sesuatu yang benar-benar penting."

"Ice cream penting bagiku.." bela Alodie mengulum senyum usilnya.

Liam hanya bisa tersenyum miring melihat sikap manja kekasih nya itu.

"Aku suka akhir-akhir ini wajahmu terlihat normal dari biasa nya.."

"Normal?" Liam menatap penuh tanya.

"Perhatikan arah depan, delicious oldman.. keselamatan yang terutama, ingat?" Alodie tersenyum menggoda.

Gadis itu sengaja membalas Liam dengan perkataan nya tadi dirumah tentang keselamatan yang lebih terjamin jika mereka menggunakan mobil Liam yang anti peluru.

"Delicious oldman?" Liam terlihat memerah, bisa disebut dia tersipu.

"Ya.. pria tua genit."

"What? Genit? Apakah aku genit? Aku bahkan tidak mendekati seorang wanita pun setelah kepergian mendiang istriku.."

"Tapi kau menggoda ku.." Alodie mengulum senyum, matanya masih memperhatikan pemandangan diluar jendela.

Liam menarik pergelangan tangan Alodie cukup kuat membuat Alodie terkejut dan wajahnya berada kurang dari 2 cm dari Liam.

Liam mendekatkan bibirnya, bibir Aloide bisa merasakan sapuan napas Liam yang tiba-tiba memburu.
"Seperti ini?" Tanya Liam tepat didepan bibir Alodie.

Mata Alodie menatap lekat irish biru Liam dan bibir penuh pria itu bergantian, susah payah Alodie menelan saliva nya kuat demi menetralisir sengatan listrik yang di timbul kan sentuhan pria tampan ini.

"Ak-..."

Kalimat Alodie terpotong kecupan singkat Liam, lalu pria itu kembali menatap kedepan.

Liam Melirik wajah Alodie yang masih mematung ditempat nya memerah, "Kau memerah." Goda Liam.

"Kau menyebalkan!" Endus Alodie, sesaat setelah sadar Liam tengah mengerjainya.

Bibir gadis itu mengerut, tangan nya terlipat didepan dada.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang