Posesif

140 19 0
                                    

Sejak insiden Jean yang marah karena ia pergi bersama Selena, hubungan Jeno dan Jean tidak seakur dulu. Mereka memang tidak bertengkar terus menerus, tapi mereka jadi jarang bersama, selama perjalanan pulang pun sama-sama diam dan mengobrol kecil dengan topik yang biasanya dipakai orang untuk basa-basi.

Jeannya masih malu, dan Jenonya takut salah ngomong lagi, jadi ya mereka berdua kayak sama-sama jalan, tapi gak tau mau ngapain, kasarnya kayak formalitas.

Ditambah Jeno yang lagi sibuk-sibuknya sama tugas, Jean jadi lebih sering makan siang sama Darren.

"Jeno mana? Gak makan dia?" Darren bertanya kemudian melanjutkan

"Lagi ngejar deadline tugas katanya, gue takut ganggu kalo minta dia temenin makan," jawab Jean.

"Lo kenapa deh sama Jeno?"

"Kenapa apanya?"

"Terakhir gue ngeliat kalian berdua, jalannya udah ga semesra dulu, padahal awal masuk kampus dia sampe ngerangkul lo kemana-mana, kayak orang takut kehilangan peliharaannya tau gak."

Jean melempar tisu bekas ke wajah Darren.

"Sembarangan, lo kira gue peliharaan gitu?" Darren terkekeh.

"Lagi berantem?"

"Hah? Engga." Jean mengaduk es the manisnya dengan sedotan.

"Engga tau sih..." Ia melanjutkan.

"Lah gimana?" Darren kebingungan.

"Gue nggak tau ini kita lagi di masa jenuh atau gimana, tapi Jeno lagi sibuk banget akhir-akhir ini, ketemu juga paling nganter pulang, makan bareng pun juga udah jarang."

Jean menghela napas.

"Tapi gapapa, malem ini gue mau ngasih surprise ke dia," lanjut Jean.

"Hah? Jeno ulang tahun?" Pertanyaan Darren dibalas gelengan.

"Nggak, gue satu tahun sama dia, semoga aja malem ini kita berdua balik kayak awal."

Our Path

"Pulang nggak?" Garvin yang sedang memasukkan kembali alat tulisnya kedalam tas, menatap Chandra dengan tatapan ketus.

"Pertanyaan lo aneh tau gak?"

"Apanya? Gue kan ganteng."

"Ga nyambung goblok," ejek Garvin lalu berdiri menggendong ranselnya. "Ya masa gue nggak pulang? Nginep disini?"

Chandra terkekeh.

"Gue nebeng ya Vin, sampe perempatan doang, serius."

"Lah mobil lo kenapa emang?"

"Belum di cuci, buluk banget." Garvin menggeleng heran dengan kelakuan temannya itu. Mobil kotor bukannya dicuci malah dianggurin.

"Yaudahlah, kuy."

"Jemput Helen dulu?"

"Nggak, doi ada urusan sama temennya, nanti minta dijemput ke kontrakan temennya."

"Widih, temennya cewek semua?"

"Yaiyalah, kalo ada cowok ya gue ikut pasti."

"Ikut jemput dong, kali aja ada yang nyantol." Ucapan Chandra tersebut dihadiahi pukulan di punggung Chandra.

"Cewek mulu anjir pikirannya," kata Garvin risih.

Mereka berdua terus berjalan hingga sekarang mereka sudah ada di dalam mobil.

Mobil Garvin terus bergerak menuju gerbang utama kampus, dan berhenti sesaat kala Chandra menyeletuk,

"Vin! Ada si cewek blonde!"

OUR PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang