Pasangan Blonde

176 28 4
                                    

"Duh sumpah, lo dapet motivasi darimana sih rambut begitu."

Sedaritadi, Chandra berjalan sedikit memberikan jarak dari Garvin, karena ia malu punya teman yang nyentrik sendiri.

"Tapi gue ganteng kan?" Garvin berjalan dengan penuh percaya diri, ia berpegang teguh pada ucapan tiga perempuan di café saat itu, tak peduli dengan Chandra yang malu punya teman dengan warna rambut yang sangat berbeda dari yang lainnya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi gue ganteng kan?" Garvin berjalan dengan penuh percaya diri, ia berpegang teguh pada ucapan tiga perempuan di café saat itu, tak peduli dengan Chandra yang malu punya teman dengan warna rambut yang sangat berbeda dari yang lainnya,

Ya..., walaupun sebenarnya rambut pirang memang terlihat sangat cocok pada Garvin.

"Iya deh iyain aja gue," jawab Chandra yang masih setia berjalan seiringan dengan Garvin untuk pergi ke parkiran mobil.

"Helen gak bareng lo?"

"Nggak, dia lagi mau jalan sama temennya." Garvin menekan tombol di remote kunci mobil.

"Yaudah lah, lo juga ada tugas kan Vin, mending kerjain daripada pacaran."

"Makanya cari pacar, biar gak usah ngurusin gue."

Chandra yang sudah membuka pintu mobil miliknya menunjuk seseorang dengan dagunya.

"Noh, mbak blonde calon pacar saya," ucapnya lalu masuk kedalam mobil.

Garvin menoleh kearah yang dimaksud Chandra, ujung bibirnya tertarik keatas menampilkan sebuah senyuman manis.

Siapa lagi? Tentu saja Jean yang menjadi penyebabnya tersenyum. Ia jadi tidak menyesal memparkirkan mobilnya di depan gedung fakultas desain.

TIIN!

"Apaan sih lo?" Garvin menatap sinis Chandra yang sudah mengeluarkan mobilnya dari lahan parkir. Chandra menurunkan kacanya.

"Gue mau ajak dia pulang bareng, bye."

Garvin membulatkan matanya seraya mobil Chandra yang melaju ke arah Jean. Ia buru-buru berlari mengejar Chandra. Lain dengan Jean yang menyerngit bingung ketika ada sebuah mobil abu-abu berhenti di hadapannya.

"Hai, kamu sendirian?"
Ih najis, buaya banget lo Chan.

"Emangnya lo ngeliat orang di sebelah gue?" Chandra sedikit terkejut dengan respon Jean yang bisa dibilang cukup dingin.

Sebenarnya nggak heran sih, dari penampilan aja, Jean bukan tipikal gadis manis penurut, bisa dilihat dari tindikan telinganya.

"Ada, gue kan indigo." Jawaban asal Chandra justru membuat Jean menoleh kebelakang memeriksa sekelilingnya.

"Ngadi-ngadi ni orang,"batin Jean.

"El!" Sungguh, saat itu juga Jean tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sosok tinggi yang sangat ingin ia hindari berlari kearahnya, dengan penampilan yang jauh berbeda.

Garvin, dengan rambut blonde, apa-apaan ini?

Garvin tersenyum bangga ketika melihat Jean yang masih membeku memperhatikannya.

OUR PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang