"Makasih ya El, kalo gak ada lo mungkin gue masih di kampus nungguin abang gojek sampe kelaperan."
"Lebay," ejek Jean.
"Ayo masuk dulu El, dari kampus ke sini kan jauh."
"Nggak ah, gue mau langsung pulang aja."
"Gue nyuruh ya jir, cepet turun atau gue seret."
Dengan terpaksa, akhirnya Jean memarkirkan motornya di depan rumah Garvin dan ikut masuk kedalam rumah.
"Bunda cantik, anakmu yang ganteng pulang," seru Garvin membuka pintu utama.
"Ssst, jangan teriak-teriak! Ada yang lagi bobo."
Dari arah dapur keluar seorang wanita dengan celemek memasak yang masih terpasang di tubuhnya.
Garvin refleks menutup mulutnya, lalu menyerngit bingung.
"Hah? Siapa yang bobo? Ayah udah pulang?" tanya Garvin.
"Tadi Bunda jemput Helen nginep disini, itu anaknya lagi tidur di kamar, jangan dibangunin." Rana menjelaskan, lalu ia sadar akan kehadiran seorang perempuan di rumahnya.
"Loh, kamu bawa siapa Vin?"
Jean tersenyum canggung lalu menghampiri Rana dan mencium tangannya.
"Saya Jean tante, temen SMA Garvin," ucap Jean memperkenalkan diri.
"Eh tapi Bunda gak liat kamu ah pas wisuda."
"Emang Bunda inget semua orang yang ada pas wisuda? Bunda kan sibuk foto-fotoin Lusi," komentar Garvin lalu berjalan duduk di sofa ruang tamu.
"Ieu barudak komen wae sih, Jean mau minum apa?."
(Ini anak komen aja sih, Jean mau minum apa?)Jean tersenyum lagi sambil menjawab,
"Gak usah repot-repot tante, apa aja hehe."
Melihat Jean tersenyum, Rana jadi ikut tersenyum.
"Aduh manis pisan, sebentar ya geulis." Rana berjalan kembali menuju dapur.
Disebut manis oleh Rana, sekarang oknum Jean malah senyum-senyum malu sambil jalan duduk di sebelah Garvin.
"Lo minta apa aja, pasti dibawain air putih nanti."
"Ya gak apa-apa lah, masa gue request starbuck kan gak tau diri."
Jean merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Dengan hanya melihat lockscreennya saja, Jean sudah disuguhi puluhan notifikasi chat dan missed call dari Jeno.
Garvin melihat Jean menghela napasnya, akhirnya cowok itu ikut kepo dan mengintip layar ponsel Jean.
"Block aja kalo lo risih El, cowok begitu biasanya nggak cepet nyerah."
Jean memberikan tatapan aneh paa Garvin.
"Apa?" tanya Garvin.
"Lo ngomongin diri sendiri ya?"
"Y-Ya iya sih..." Jean tertawa puas memegangi perutnya geli.
"Aduh duh, kenapa ini pada ketawa?" Rana datang lagi, tapi kali ini ia membawa nampan dengan dua gelas berisikan air putih.
Ternyata benar kata Garvin, ia disuguhi air putih dingin karena menjawab 'apa saja'.
"Kepo banget ih Bunda," kata Garvin sambil mengambil salah satu gelas dan meneguk air putih tersebut.
"Bunda nanya sama Jean, nggak sama kamu Vin," balas Rana tak mau kalah. Jean hanya tertawa kecil lalu mengambil gelas yang tersisa.
"Minum ya Tante," ucapnya sebelum minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PATH
Fanfiction|HWANGSHIN|OC| The sequel of "Mr. Posessive and Ms. Rebellious" "Percuma Vin, serpihan masa lalu kita gak bakal bisa disatuin lagi." -Our Path- Kembalinya Jean ke Indonesia, membuat Garvin sangat bahagia. Tapi sayangnya Jean tidak ingat sama sekali...