#capter 6

76 18 6
                                    

5 centi....

3 centi...

Dan....

PLAK

Suara jitakan yang dilayangkan chika di jidat Revan

"Chika... " Geram revan

"Nyamuk" Balasnya santai tanpa rasa bersalah

"Hahahaha... Sumpah ngapain lo kesel, niat gue kan baik " Tawa renyah chika karena muka revan yang menurutnya sekarang sangatlah lucu

"Heh... Heh... " Suara tarikan nafas yang kemudian dikeluarkan,

Ya itu berasal dari revan yang seperti kerbau menahan amarah

"Khaaaa. Aaaa... Revan... " Teriak chika karena Revan sudah memasukkan kepala chika kedalam ketiaknya

"Mampus lo... Nih rasain" Ucap Revan sambil mengeratkan tekanan diketiaknya membuat kepala chika serasa ditekan

"Makk... Otak anakmu mau bocor.. " Keluh chika

"Makanya lain kali jangan buat orang jantungan untung gue ngak ada riwayat penyakit jantung kalau ada awas aja lo " Revan yang mulai melonggarkan tekanan tangan nya

Mengetahui itu chika ambil ancang-ancang untuk melepaskan kepalanya dari ketiak Revan

"Yaa Revan " Teriak chika karena Revan mulai mengeratkan tangannya kembali saat tau rencana chika untuk lepas

"Apa? Mau kabur? Jangan harap"

"Van sumpah.. Lepasin gue janji ngak gitu lagi! Lo ngak ada niatan kita seperti ini sampe besok kan,, kalau kayak gini terus bisa innalillahi gue besok. Langsung aja tuh berita memuat istri meninggal diketek suaminya sendiri"

" Eh eh... Lo mau ngapain"tanya chika karena badannya merasa terhuyung kebelakang

"Dah tidur.. Besok kita harus pergi sekolah, gini aja biar adil. Gue ngak mau egois, jadi pasangan harus berbagi. Lagipun gue ngak biasa dengan suasana sedikit terbuka begini" Ucap Revan lembut

"Sama-sama beri kehangatan" Tambahnya

Saat ini posisi chika berada dipelukan Revan, mereka tidur sambil berpelukan dan berbagi selimut bersamaan

"Tapi gue ngak bisa.. Biar gue tidur ngak pakek selimut aja lo mah tidur aja pakek selimut" Elak chika karena  boleh jujur dia tidak biasa tidur dengan seorang laki-laki seperti ini

Yah chika tau Revan sudah menjadi suaminya namun rasanya saat ini terasa asing baginya

"Biasakan karena saat kata SAH mengema pada waktu itu maka status single yang ada didiri lo pun hilang. Jadi lo harus jadikan ini makanan sehari-hari saat gue butuh" Jelas Revan

Hal itu malah membuat chika bingung maksud dari perkataan revan, namun tanpa ambil pusing chika memilih menutup mata dan tertidur

"Cih.. Dia udah nancep gas , ngak takut apa gue makan" Ucap Revan sambil memperhatikan setiap inci wajah chika

"Ternyata keputusan gue yang paling gue sesali malah sekarang jadi paling membuat gue berpikir takdir gue ngak selalunya buruk" Revan kemudian terlelap setelah mengatakan itu

*****

Pukul 07:55

"Eh.. Kita lompat pagar aja ngapain jalan lewat gerbang sekolah? "Tanya Revan

Sekarang mereka sudah berada didepan pagar sekolah namun Revan bingung kok chika ngak parkirin aja motornya ditempat yang tersembunyi agar mereka bisa masuk lewat pintu belakang

A Unique MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang