#capter 13

52 15 0
                                    

Malam telah berganti dengan suasana dimana ayam pada berkokok membangunkan manusia yang terkadang ada yang masih terlelap dalam tidur mereka. Para ayam seakan berkata wahai orang-orang yang beriman bangunlah kalian lalu sembahlah Tuhan yang menciptakan apa yang ada dibumi dan apa yang ada dilangit. Tak beberapa lama setelah itu azan subuhpun berkumandang menyuruh para insan untuk bangun dan menunaikan kewajiban mereka.

Terdapat kamar yang didominasi warna putih polos dengan kaligrafi indah didindingnya. Seorang gadis mengeliak mendengar panggilan rabbnya,rambutnya hampir menutupi seluruh wajahnya namun terdengar pintu kamar mandi menampakkan seorang laki-laki dengan bahu yang lebar dan gagah. Peci hitam melekat indah dikepalanya dengan dominasi baju koko arab berwarna silver dengan paduan hitam yang bergaris di lengan maupun kantong yang berada di dada sebelah kanannya.Tak hanya itu kain sarung berwarna hitam yang melekat indah menambah kesan ketampanannya. Gadis yang sudah terduduk untuk mengumpulkan rohnya melihat kearah laki-laki itu sambil matanya memandang tak berkedip.

"Gue tau , gue ganteng. Responnya ngak perlu kayak gitu juga"

Karena tidak ada respon,laki-laki itu pergi keluar kamar namun suara gadis itu menghentikan langkahnya

"Mau kemana van? "

"Mau kemesjid diajak sama bang reno"

"Jangan lupa ya aja sahabat lo sekalian"

"Iya, gue pergi dulu assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Tanpa sadar gadis itu yang bernama chika tersenyum melihat perubahan revan yang baginya sangat drastis bahkan chika pernah mendengar revan salat tahajud dan membacakan ayat suci Al-Quran dengan suara yang sangat merdu baginya.

****

Dimasjid yang lumayan besar terlihat para jamaah baru selesai menunaikan kewajiban mereka dan menutupnya dengan bersalawat kepada baginda nabi Muhammad SAW. Setelah selesai para jamaah satu persatu keluar dari mesjid itu dan pulang kerumah mereka masing-masing dan ada juga yang masih terduduk seperti merenungi kesalahannya. Jalan lumayan sepi hanya terdengar kendaraan orang yang pulang dari mesjid. Dijalan itu terdapat reno, revan, razel, jefri, rafel dan joe.

Dengan sempoyongan karena masih mengantuk joe bersandar dibahu jefri, sedangkan jefri mendorong kepala joe yang selalu mau bersandar di bahunya.

"Van kenapa kita jalan kaki sih ?kan kita bisa naik mobilnya bang razel" Ucap joe masih berjalan tak karuan seperti orang mabuk

"Sekali-kali kan boleh anggap aja olahraga subuh"

"Apanya yang subuh mau pukul setengah tujuh. aku ngantuk ....pengen tidur..." Ucap joe dengan nada memelas membuat merek yang mendengarnya geli sendiri

"Lo bocah apa jantan sih..baru gini aja udah ngeluh"

"Tapi adex lemesy bang..pengen digendong..." Joe yang mengeluarkan kegenitannya kayak cewek genit

Revan yang mendengar itu menatap joe dengan pandangan menjijikkan, jefri dan rafel menatap joe dengan pandangan geli sedangkan reno terkekeh mendengar penuturan joe berbeda dengan razel tak mengeluarkan sepatah katapun seakan dirinya lagi berfikir.

"Jijik gue joe, kalau lo suka sesama jenis mending cari yang lain. Aku ngak sanggup, berat! kamu ngak akan kuat"

Sekarang semua pandangan tertuju ke Revan yang sama-sama stress dengan joe. Entah Revan sengaja atau emang sengaja dibuat-buat. Jefri dan rafel berbalik menatap Revan dengan pandangan geli sekaligus jijik sendiri. Detik berikutnya....

"Bhuahahahaa... " Mereka tertawa bersama -sama, Revan merangkul joe yang menatapnya dengan pandangan tercengang tadi. Razel yang kalut dengan pikirannya juga sedikit terkekeh melihat tingkah adiknya dan sahabatnya yang sama-sama sedeng. Mereka pulang kerumah sambil jalan kaki, kesenangan sederhana seakan menyelimuti mereka yang pulang kerumah dengan berjalan kaki dibarengi canda tawa yang berasal dari joe dan juga Revan.

A Unique MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang