#capter 15

46 12 2
                                    


#mengandung sedikit konten dewasa harap pembaca maklum

Didalam kamar, chika baru selesai membaca Ayat suci alquran yaitu surah Al-Waqiah dan Ar-rahman yang merupakan surat yang selalu dilantunkannya setelah salat subuh. Setelah melipat mukenanya, chika pergi kekamar mandi karena hari ini dia mau sekolah. Kemarin dirinya tak jadi sekolah diakibatkan oleh revan yang merayu dirinya agar jangan pergi sekolah dengan alasan sahabatnya pertama kali pergi ke kampung jadi butuh chika yang profesional untuk menuntun sahabatnya. Gila itu alasan yang ngak logis menurut chika dikarenakan reno dan bu yanti kan ada. Tapi revan ngelak dengan alasan bilang sahabatnya hanya menginginkan chika yang menuntun mereka karena mereka juga baru kenalan dengan reno dan bu yanti jadi mungkin agak sedikit canggung. Begitulah kata revan memberi alasan dan chika terpaksa meminta izin kepada gurunya seraya berkata sodara jauhnya datang berkunjung ke rumahnya. Sebenarnya itu emang alasan yang benar karena sahabat revan sudah dianggap keluarga oleh chika.

Selang beberapa menit akhirnya chika selesai juga dengan ritual mandinya. Dengan rambut yang masih basah karena hari ini rambutnya perlu di keramas setidaknya sehari sekali. Itu sudah cukup menurut chika. Dengan handuk yang menutupi dari bagian atas dadanya sampai setengah pahanya,Seperti biasa setelah mandi dirinya selalu bercermin yang emang dikamar mandi chika yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu sempit disediakan cermin yang kalau bercermin hanya terlihat wajah sampai leher saja.

"Gila muka gue kalau udah mandi jadi seger glow up dikit tapi kalau udah sore  pasti kayak pantat panci kebocoran" Ucap chika yang membolak balikkan wajahnya didepan cermin

"Muka gue kapan putih kayak leher gue ya. Muka itam leher putih... Njiir yang ada sekarang  banyak gue nemu cewek lebih putihan muka ama leher lah gue putihan leher ama muka. Tapi Itu tuh chika yang patut disyukuri. Pokoknya gue lebih banyak bersyukur ama yang gue punya karena diluaran sana  kadang yang lebih banyak memiliki kekurangan daripada gue. Alhamdulillah... Banyak-banyak bersyukur chika"chika meyakinkan dirinya

Setelah itu chika kembali bercermin sambil melihat dan tanpa sadar ia membandingkan kembali wajah dan lehernya. Sampai dia bingung dengan sesuatu...

"Eh tunggu"saat dirinya berdalih memeriksa sesuatu

" Gila leher gue kenapa? Kenapa di sampingnya banyak memar2 kayak gini. Apa jangan-jangan.....? "Chika mengantungkan ucapannya

Akh. ...

Akh...

Teriak chika sambil memegang lehernya ketakutan akan sesuatu

" Mak.... "

"Abang... "

"Van.. "

Entah kenapa chika memanggil suaminya namun selang semenit, reno, juni dan bu yanti menghampiri chika kerena pintu kamar mandi tidak dikunci.

"Kenapa chika? " Tanya bu yanti tersirat diwajahnya kekhawatiran hal itu diangguki oleh reno dan juni

Namun saat chika ingin menanyakan sesuatu ,revan datang sambil terengah-engah sedikit padahal dia hanya berlari dari pintu kamar chika sampai pintu kamar mandi. Dengan nafas tersengal-sengal yang dibuat revan langsung bertanya

"Tadi kena... " Revan tidak jadi melanjutkan perkataan nya karena pemandangan didepannya membuat dirinya kehabisan kata-kata

"Ini loh... Kayaknya chika penyakitan deh " Jawab chika dengan begitu polosnya sambil memperlihatkan tanda merah di lehernya

Revan yang melihat itu menjadi semakin tegang dan sedikit malu didepan mertuanya dan abang iparnya sekaligus Juni,apalagi penampilan chika yang bisa dibilang menggungah iman dikarenakan badannya yang berisi tapi satu hal yang Revan baru tau ternyata chika memiliki kulit yang putih bisa dibilang warnanya kuning langsat. Tapi warna itu hanya terletak di bagian paha, leher ,betis lengan juga seperti orang yang memakai baju kaos lalu berdiri di terik matahari yang hanya disebut bagian yang terbuka saja yg menghitam begitu juga chika kulitnya sawo matang hanya di bagian muka dan tangan sampai diatas sikunya yang mempuyai warna tersebut. Kalau seandainya chika melakukan perawatan kulit badannya pasti mempunyai kulit kuning langsat seperti bagian yang tertutupinya itu. Hal itu membuat otak Revan sudah traveling  bagaimana kalau handuk itu dilepas olehnya namun pikirannya buyar saat suara tawa seseorang pecah begitu saja.Ada satu hal yang membuat revan sedikit kesal karena melihat reno yang memegang bahu chika membuatnya berpikir apa reno tidak tegang apa walau itu adiknya sendiri

A Unique MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang