#capter 22

43 11 0
                                    


Sebuah Caffe yang bisa dibilang ramai dikunjungi orang namun mereka terlihat semuanya berasal dari keluarga kaya. Akan tetapi terlihat Caffe itu seperti tempat yang hanya diperuntukkan untuk orang yang berpasangan terbukti dari setiap meja yang hanya diduduki beberapa orang yang berpasangan.

Chika yang memasuki Caffe itu sedikit risih dikarenakan beberapa pasangan disana melihatnya dengan tatapan bertanya. Apa coba yang ingin dipertanyakan pikir Chika.

Sherly menatap chika dengan pandangan meremehkan sambil bergelut manja dilengan Alex sedangkan Chintya memanggil seorang pelayan laki-laki untuk mengambil satu kursi lagi ditempat meja yang sudah mereka pesan.

Alex, kevin, Sherly dan Chintya duduk ditempat mereka masing-masing hanya tinggal menunggu pelayan membawa kursi satu lagi. Chika berdiri menunggu sambil memasukkan kedua tangannya kedalam kantong bajunya yang berada di kedua pinggangnya.

Chintya nampak bermain HP sebentar lalu menyimpan kembali kedalam dompet mahalnya sedangkan sherly merasa jengkel dengan kehadiran chika yang menganggu kencan double date mereka.

Chika sudah jadi bahan gosip para pasangan yang ada disana, mungkin mereka sedang membicarakan chika yang seperti obat nyamuk bagi kedua pasangan yang ada didepannya. Namun chika masa bodo akan hal itu karena yang diperlukannya adalah minum gratis itu saja.

Akhirnya pelayan laki-laki itu datang membawa kursi, melihat itu chika tersenyum dan melemparkan senyumannya kearah pelayan yang membawa kursi. Chika sedikit melirik kearah kaki kursi yang seperti ada sesuatu.

"Silahkan duduk"pelayan itu mempersilakan

Chika sekilas melihat kearah Chintya yang seakan memberi kode kepada pelayan itu . Saat chika ingin mendaratkan bokongnya ke kursi ia sempat mengecek kursi tidak ada di belakang seakan ditarik kembali.

Dengan senyum meremehkan mengetahui maksud jahat mereka berdua, chika mundur kebelakang dengan sedikit berjongkok dan memegang kaki kursi itu membuat pelayan itu terkejut.

Bruk...

Brak..

Bham...

"Au.... "

"Mampos" Batin chika

Chika memegang kaki kursi lalu mendorong kebelakang kemudian ia bangun membalikkan kursi menghadap kearah pelayan dan menarik pelayan itu duduk di kursi namun naas kursinya ambruk dan pelayan itu jatuh ke lantai dengan bokongnya yang kesakitan.

Semua yang ada disitu terkejut dengan kejadian didepan mereka, bahkan kedua pasangan yang ada didepan chika membelalakkan matanya tak percaya namun kevin menatap kejadian  itu dengan tatapan kagum.

"Makanya bang kalau ngasih kursi periksa dulu kuat apa enggak" Ucap chika setelah melakukan  tindakan penyelamatan dirinya

Lalu ia berjalan kearah pelayan itu dengan berjongkok agar menyimbangi si pelayan yang kemudian ia berbisik

"Jika ada orang yang nyuruh kejahatan jangan mau nanti abangnya nambah dosa lagi. Kalau cuma karena uang lebih baik nyari yang halal saja toh kita ngasih juga kekeluarga. Harus pikir dong sampai kesitunya" Ceramah chika

Lalu chika bangun dan mengulurkan tangannya untuk membantu pelayan itu bangun. Mengetahui itu pelayan itu menerima uluran tangan chika dengan wajah menahan malu karena gadis didepannya menyadarkan ia akan sesuatu dan ia bangun sambil sedikit tertatih-tatih.

Chintya dengan gaya gelalapan berdiri dan ingin memarahi pelayan itu.

"Gausah dimarahin kak soalnya abangnya ngak sengaja, yoi ngak bang" Ucap chika berusaha bersikap friendly dengan pelayan itu

A Unique MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang