#capter 23

36 12 0
                                    


Beberapa minggu yang lalu.....

Setelah berpamitan dengan chika tadi, Revan termenung membayangkan wajah chika yang selalu menghiasi pikirannya dari tadi. Ia sebenarnya tak tega meninggalkan chika begitu saja namun ada hal yang penting membuat ia harus pergi ke negara xxx.

"Bos kenapa?" Tanya Toni yang keheranan melihat bosnya yang duduk termenung sambil melihat keluar jendela

"Ngak ada! hanya saja merindukan apartemen "jawab revan

" Merindukan apartemen atau orang yang ada di apartemen? "

"Yang pasti orang yang ada di apartemen"

"Yaelah bos emang Nona itu siapa sih bos kok bisa bosnya jadi Rindu"

"Dasar kau ya Toni ini masih jam pekerjaan tapi bicara udah kayak teman"

"Hehehe... Heran aja Lo van kok bisa Ngelamun kayak gitu"

"Toniii.... " Peringatan revan sambil melotot ke arahnya

"Ok.jawab gue dulu"

"Dia istri gue"

"Apa? " Toni shock mendengar hal itu sampai ia mengerem mobil mendadak

Cit....

Bham....

"Ton... Lo bisa bawa mobil ngak sih untung gue ngak kejedot"

"Serius? " Toni tidak mengubris ucapan revan, ia masih ngak menyangka

"Iya semprul" Kesal revan

Mendengar itu Toni kembali membawa mobil dengan perasaan bertanya -tanya.

"Kok bisa? " Gumammya

"Kapan nikahnya? "

"Beberapa bulan yang lalu" Jawab revan seadanya

"Tapi... Kok ngak bawa anak" Ucap Toni sedikit ragu

Plak

"Au.. " Rintih Toni kena tabok oleh revan

"Tanya yang berkualitas dong"

"Hehehe... Sory"

"Gue belum ngelakuin 'ITU' sama dia" Curhat revan

Karena sebenarnya Toni adalah kepercayaannya dan ia merupakan sahabat revan dari masa SMA juga ia diadopsi oleh dirinya sebagai seorang abang karena Toni anak panti asuhan juga lebih tua dari revan .

"Kenapa belum lakuin 'ITU'? " Goda Toni

Ia kadang heran dengan sahabatnya yang mudah terbuka padanya tapi tidak pada orang lain

"Gue ngak tau. Saat gue mau pernah ingin ngelakuinnya, ia bergetar jadi gue mikir dia ngak siap"

"Wajar sih"

"Kok wajar"

"Gini loh van, Lo nikah ama dia didasarin karena apa? "Introgasi Toni

"Karena wasiat ibu gue"

"Mendadak kan? "

Revan mengangguk, Toni hanya melihat lewat kaca yang mengetahui anggukan revan

"Jadi.. Ia belum siap karena Lo nya aja ngak pasti.dia kadang berfikir'Kok ada sih cowok sesempurna Lo nikah ama dia'. Otomatis dia butuh kepastianlah. Lo nyatain cinta kek baru nyosor"

"Jengah gue kalimat terakhir Lo"

"Iya gimana ya gue Rada kesel ama Lo padahal chika itu lucu dan... "

A Unique MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang