🌸PART LIMA BELAS🌸

11K 1K 169
                                    

rajin update akunya hari ini ya kan wkwkwk 🤣

Vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk up part semua

Btw kalian baca ulang dari Facebook atau belum baca sama sekali?

Happy READING

.
.
.

"Engh." Febi terusik dari tidurnya, ketika merasakan ada seseorang yang mengecup dan mengusap-usap pipinya.

Perlahan kedua kelopak matanya terbuka membuat senyum Rafa mengembang. Dia semakin mengeratkan pelukannya dengan kembali mendaratkan kecupan hangat di pipi Febi. Rasanya ia pengen cepat-cepat nikah.

"Udah bangun, Sayang?" tanya Rafa terdengar lembut penuh kasih sayang.

Febi hanya diam, bahkan hanya untuk menatap wajah Rafa pun enggan. Ia memalingkan wajah masih kesal dengan Rafa.

"Masih marah hm?" Rafa mengusap lembut pipi Febi. Senyumnya semakin lebar tapi senyum itu langsung lenyap saat Febi menatap ke arahnya.

"Hiks ... dia siapa?" Persetan dengan malu atau Rafa yang akan ge-er, Febi tak peduli. Bisa-bisanya Rafa memaksa dirinya untuk jadi pacar sementara laki-laki itu dengan seenaknya selingkuh.

Febi menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Rafa. Menangis di sana membuat Rafa menyunggingkan senyumnya.

"Kamu kenapa? Cemburu?" tanya Rafa ingin menggoda Febi. Kehadiahinya puncak kepala Febi dengan kecupan-kecupan ringan.

"Nggak, aku nggak cemburu kok." Febi menjauhkan tubuhnya dari tubuh Rafa.

Rafa terkekeh, kemudian menarik kembali Febi kedalam dekapannya.

"Bilang aja sih kalo cemburu, nggak usah bohong."

Wajah Febi merah padam membuat Rafa tak tahan untuk tak mengecup pipi Febi.

"Kalo nggak cemburu ngapain nangis?" Febi diam, ia pun nggak tau kenapa ia bisa nangis. Yang ia tau hatinya seperti tertusuk ribuan jarum.

"Dia bukan siapa-siapa, dia murid SMA Cakrawala."

"Kok aku nggak kenal?"

"Dia itu murid pindahan, tepat satu minggu setelah kamu hilang tanpa jejak."

"Terus ngapain dia di sini?" Febi menatap mata Rafa.

"Nggak tau, dia ngibrit duduk di samping aku waktu Leon bukain pintu. Belum sempat aku nanya  ngapain dia kesini eh, tiba-tiba kamu udah dateng aja," jelas Rafa semakin mengeratkan pelukannya.

"Oh." Wajah Febi semakin memerah ketika mengingat ia menangis hanya karna melihat Rafa duduk dengan perempuan lain, tapi itu bukan masalah kan? Rafa jika melihatnya duduk dengan laki-laki pun pasti akan marah.

Rafa terkekeh. "Jadi? Cemburu apa nggak?"

Febi mengangguk polos membuat Rafa kembali tertawa.

***

"Aku pulang dulu, kamu jangan dekat-dekat sama laki-laki lain. Ngerti?"

"Iya."

Itu percakapan singkat sebelum Rafa kembali mengendarai mobilnya dan pulang.

Febi memasuki rumahnya setelah Rafa pergi. Perempuan itu menghempaskan tubuhnya pada kasur dengan melirik sebuah bingkai foto yang berada di atas nakas.

"Dehano Samudra Dirgantara, aku rindu." Setelah mengucapkan kalimat itu, tak terasa air matanya meneteskan, ia terisak.

***

YOU ARE MINE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang