"Drift, kau dengar itu?"
Alissa menajamkan telinga, lalu memindai dengan kedua mata cokelatnya untuk memastikan dirinya tidak sedang berhalusinasi. Drift tak menjawab, ia melakukan hal yang sama dengan Alissa. Hanya saja ia kini menurunkan Alissa dan mengambil kedua katana dari pinggangnya. Ini membuat Alissa ikut waspada.
Gadis itu memasang helmnya, seketika dirinya merasa bernafas dengan lebih baik. Lalu ia masukkan lagi Vector Sigma Key kedalam tas selempang itu. Alissa mengambil rifle kaliber tinggi itu dari punggungnya. Ia melihat Drift, tampaknya ia juga mendengar sesuatu yang mendekat.
"Tetap didekatku," katanya.
Alissa membelakangi Drift, melihat kearah yang sebaliknya. Nafasnya terasa berat, dan jantungna berdebar. Instingnya mengatakan jika ada hal yang buruk sedang mendekat, dan ia harus mempersiapkan diri. Jarak gerbang utama Vector Sigma hanya berkisar 100 meter dari tempat ia bediri. Kedua mata Alissa dan optik Drift memindai langi Kaon.
Kedatangan Knight Temenos mengagetkan Drift dan Alissa. Sangat besar kemungkinan puluhan Decepticon disana, menunggu perintah untuk memenggal kepala Al maupun Drift. Ini membuat si samurai berinisiatif untuk menahan mereka semua sendiri dan memprioritaskan segala sesuatu hanya untuk mendapatkan Wisdom of Prime. Kecil kemungkinan ia akan selamat, tapi ia akan melakukan yang terbaik jadi semua tidak sia-sia.
Semakin mereka menajamkan pendengaran, semakin keras suara desingan mesin yang mereka dengar. Dari satu arah, Drift dan Alissa memutar badan mereka kearah utara, dimana disana mereka meliht ada segerombol kendaraan yang datang menghampiri mereka. Drift memindai lebih dekat melalui sistem zoom in, dan melihat ada lambang Decepticons. Sebuah super tank Cybertron datang dikawal oleh tiga vehicons dan Decepticons flyer. Ia menyunggingkan umpatan dibalik nafasnya.
"Itu..."
"Pasukan Turmoil." Drift memasang sikap siaga dengan amarah.
"No!" Alissa bergumam. Ia melihat mereka semakin mendekat.
"Vehicons, attack!" Suara berat Turmoil menggelar.
“Sir, kami diserang!” Kata Drift pada Ultra Magnus.
“Sudah ku duga,” Ultra Magnus membatin. “Drift, seberapa jauh kalian dari Vector Sigma?”
Drift menoleh, melihat kearah bangunan yang masih utuh ditengah kota. “Mungkin 400 sampai 500 meter, Sir.”
"Mereka memblokade jalan!"
Ultra Magnus bergumam, menyadari Drift takkan bisa mengantar Alissa sampai di depan gerbang. Ia menimpali lagi, “tahan para Decepticons dan berikan waktu kepada Alissa untuk masuk secepat mungkin.“
“You weaklings!” Ultra Magnus mendengar Drift mengumpat dan mendengar gesekan dua logam. “Affirmative, sir.”
"Jika aku disana aku akan menerima pekerjaan kotor jadi balerina yang menggorok leher!" Ini Hound berkomentar.
"I would love to lay another hate! BANG BANG BANG!!" Crosshairs memprotes.
"Astaga, kalian hanya akan membuat panik mereka," Smokey berkomentar, "belum lagi insecticon disana masih menjadi pengikut--"
"WHAT THE FUCK IS INSECTICON!"
"Smokey, jangan memperkeruh keadaan!" Wheeljack membuka suara. Sungguh disana ribut sekali.
"Kalian membantu sekali!"
"Matikan microphonenya! Jazz, bantu aku!" Prowl, mereka seperti berebut permen.
"Get out of here!" Ratchet berteriak kesal, Ultra Magnus menggeleng kepala kesal.
Berbondong-bondong, vehicons itu menyerang Drift dan Alissa. Gadis itu mengumpat seperti orang kesetanan, Drift telah menebaskan pedangnya mengoyak isi crest dari para Vehicons. Alissa membantu dengan menembakkan riffle itu. Demi apapun, ia tidak terlalu menyukai riffle, karena baginya shotgun lebih bagus. Satu tembakan dapat menghasilkan lubang sebesar bola tenis. Kekurangannya adalah shotgun memiliki jarak tembak yang pendek, dan tidak cock untuk pertempuran jarak dekat.
![](https://img.wattpad.com/cover/220726119-288-k850523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformers: Dance with The Dragon
Fanfiction[[Sekuel dari Tears of the Dragon ]] Lima tahun setelah Optimus meninggalkan Bumi, keadaan tidak semakin baik. Kapal-kapal Decepticon berdatangan, pasukan anti-Cybertron terus memburu. Kini, alam semesta kembali memanggil Alissa untuk memenuhi takdi...