"Knight Temenos, bersiap memasuki atmosfer," kata Mirage. Ia dan Jetfire sebagai pilot mendorong tuas kemudi dengan kecepatan penuh.
"Pertahankan mode siluman agar tidak memprovokasi Decepticon," kata Ultra Magnus.
"Dimengerti, Sir. Aku akan membawa kapal induk ke lokasi Anda, sisanya akan mengawal Alissa Harris ke Stonehenge."
"Permintaan diterima," kata Ultra Magnus. "Autobot, siapkan diri kalian!" Ini ia katakan tak hanya kepada Mirage, tetapi pada tim Autobot yang tinggal di Bumi termasuk Dinobot.
"Yeah! Akhirnya pesawat yang layak!" Kata Hound. Bersorak dengan kegirangan. Kapal terakhir yang mereka gunakan ditembak oleh pasukan Galvatron di China.
Dengan kecepatan yang Tachyon-FTL (Faster Than Light) Speed, Knight Temenos telah memasuki dilapisan paling luar Bumi. Sepanjang mata melihat, hanya ada armada Decepticon yang berbondong-bondong masuk ke atmosfer Bumi. Kapal perang dengan berbagai jenis dan bentuk, mereka telah bersiaga untuk menyerang--mengawal apapun yang direncanakan Quintessa. Beberapa stasiun luar angkasa milik NASA dan beberapa satelit milik Rusia telah dihancurkan, terbukti dengan ledakan-ledakan yang dengan gamblangnya ditangkap oleh mata.
Beruntung saja mode siluman dari Knight Temenos masih berfungsi dengan baik. Dengan begitu mereka tidak harus diserang dalam peperangan luar angkasa yang merepotkan dan menguras waktu. Decepticon sendiri tampaknya juga tidak ingin mengotori tangan mereka dengan pertikaian yang melelahkan di luar angkasa. Ini karena misi utama mereka adalah mengamankan tempat untuk kedatangan Cybertron. Oleh karena itu Mirage dan Jetfire mencoba untuk tidak memprovokasi mereka, dengan begitu mereka akan masuk dengan tenang ke Bumi.
"Sudah saatnya," kata Jetfire. "Aku sudah menyiapkan satu pesawat yang akan membawa kita ke Stonehenge."
"Baiklah," kata Chromia. "Hey, Mirage, apa kau bisa mengendalikan pesawat ini sendiri?"
"Tenang saja. Aku ini pilot yang ahli," ujarnya dengan tenang.
"Aku akan membantu--"
"Tidak. Kami akan butuh kemampuan udaramu untuk bergerak mendekat," kata Moonracer. Dia hampir selalu garang kepada siapapun kecuali Optimus. "Aku akan membantu Mirage," kata Moonracer.
"Apa kau mampu? Ini kapal kuno--"
"Jangan meremehkanku, pak tua." Ia malah mengejek Jetfire balik.
"Siapa yang kau bilang tua!" Ia memekik.
"Astaga, kalian ini seperti Conjunx Endura yang sedang bertengkar."
"Conjunct apa?" Brad menyahut.
"Conjunx Endura. Itu istilah kami untuk pasangan yang terikat hidup dan mati. Di Bumi kalian menyebutnya suami dan istri," kata Mirage menjelaskan. Ia menyilangkan kedua tangan, lalu menggeleng. "Habisnya mereka cocok," kata Mirage.
Moonracer langsung menodongkan sniper dikepala Mirage. "Ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan biro jodoh, Mirage!" kata Moonracer dengan sangat garang. Ia lalu melirik tajam kepada Jetfire, "Sebaiknya kau cepat siapkan peluncuran," tandas sniper Autobot tersebut.
"Ah…baik baik. Tidak perlu pakai kekerasan," kata Jetfire dengan mengangkat kedua tangan.
Alissa tertawa sedikit mendengar perkelahian mereka. Itu sedikit meringankan pikirannya tentang apa yang akan ia hadapi nanti. Tapi sekarang Alissa memasang tas badan yang ia kaitkan erat di tubuhnya. Mengambil pedang dan tembak barunya juga helm yang ia gendong di tangan kanan. Ia berjalan mendekati Windblade dan Moonracer berdiri setelah memperbarui persenjataan mereka. Mereka mengikuti Jetfire yang akan mendahului mereka menuju kapal yang lebih kecil. Alasan mereka membawa Knight Temenos kepada Ultra Magnus adalah karena para Dinobot akan turut berpartisipasi dalam perang besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformers: Dance with The Dragon
Hayran Kurgu[[Sekuel dari Tears of the Dragon ]] Lima tahun setelah Optimus meninggalkan Bumi, keadaan tidak semakin baik. Kapal-kapal Decepticon berdatangan, pasukan anti-Cybertron terus memburu. Kini, alam semesta kembali memanggil Alissa untuk memenuhi takdi...