Lalu lintas semakin berlalu-lalang. Seorang perempuan dengan paras wajah Tionghoa mengendarai motornya melewati jalanan kota menuju suatu tempat. Helm berwarna hitam berkilau terkena cahaya matahari. Ini adalah hari yang sempurna untuk berkunjung pada seseorang.
Ia menghentikan motor lalu memarkirkannya di halaman parkir khusus. Kedatangannya disambut oleh empat orang petugas keamanan dengan senjata lengkap. Bahkan belum ia menginjakkan kaki ke dalam, langkahnya ditahan. Perempuan itu tak melawan.
"What's your business, ma'am?" Seseorang dengan pangkat paling tinggi bertanya. Ia memerintahkan semua pasukannya untuk menggeledah dan memeriksa perempuan itu.
Seraya gadis itu merentangkan kedua tangannya, ia menjawab "Aku melakukan conjugal visit," katanya. Ia kemudian membuka mulut untuk diperiksa.
Para petugas itu benar-benar jeli saat menggeledah dan melakukan pemeriksaan terhadap perempuan itu. Ia tak melawan, tak membantah. Ia tahu, lebih baik menurut daripada mendapat masalah dan rencananya tak terlaksana.
Alat detektor logam berbunyi didekat telinganya.
"Apa ini?" Penjaga menunjuk pada jahitan dibawah telinga.
"Bekas operasi, pak. Aku kecelakaan tiga minggu lalu dan mereka menanamkan alat bantu dengar," Ia menjawab. Ada keraguan dalam diri penjaga itu, namun Su tetap memandang tajam padanya. Ia tak ingin terlihat berbohong.
Penjaga itu mengangguk. "Clear."
Tiga orang yang memeriksanya telah selesai. Kartu identitas beserta dompetnya diserahkan kembali kepada pemilik. Mereka melepaskan perempuan itu, dan membiarkannya lewat.
"Semoga hari Anda menyenangkan, Nn. Su," katanya.
"Terima kasih."
Su menyeringai senang. Ia melangkahkan kakinya lagi memasuki pintu utama Pentagon. Ia melihat banyak yang berlalu lalang dengan membawa berkas lengkap. Orang-orang berjas rapi dengan sepatu mengkilat, tetapi didalamnya menyimpan pistol. Su tahu itu, dan ia tidak kaget. Ia harus tenang, karena jika ia terlihat gusar akan terlihat mencurigakan. Itu bisa mengundang perhatian.
"Aku masuk," gumamnya pelan.
Tidak ada yang tahu jika Su telah menanamkan chip kecil dibawah kepalanya untuk membantunya berkomunikasi. Didalam Pentagon, terutama saat akan menemui seseorang tak diijinkan membawa apapun. Bahkan jam tangan pun tidak boleh. Maka dengan menanamkan chip adalah satu-satunya jalan. Meski sangat menyakitkan, tapi ini satu-satunya cara.
Ia menyelesaikan pemeriksaan yang lain. Kali ini ia berjalan lurus menuju tempat dimana ia berada. Sebuah sel kaca dengan pengamanan ekstra berwarna serba putih ditangkap wajah Su. Pandangannya lurus kedepan, melihat ada seorang pria botak duduk dibalik kaca tebal. Ia mengenakan pakaian mekanik berwarna oren.
Melihat Su, pria itu menyeringai.
"Tahan. Jangan bergerak." Suara itu berada didalam kepalanya—melalui chip kecil yang memiliki beberapa fungsi salah satunya sebagai comlink. Su bisa mendengar suara Simmons seperti bisikan didekat gendang telinganya. "Yup, aku dapat footagenya. Kalian aman," kata seorang operator.
"Well, well," kata pria itu dengan seringainya. "Tak kusangka mereka mengijinkanmu masuk."
"Waktu kita tidak banyak. Perburuan masih berjalan," katanya.
"Aku tahu. Carlos menceritakan Alissa dan Sideswipe berhasil melarikan diri. Mereka beruntung—setidaknya bisa mendapatkan makanan yang lebih baik," keluhnya.
Su memutar bola matanya. "Joshua, aku tidak bisa menemukan mereka. Aku harus memberitahu jika armada Mereka mulai bergerak. Kita harus melakukan sesuatu sebelum mereka masuk ke atmosfer bumi," kata Su. Ia harus menggebrak meja untuk mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformers: Dance with The Dragon
Фанфик[[Sekuel dari Tears of the Dragon ]] Lima tahun setelah Optimus meninggalkan Bumi, keadaan tidak semakin baik. Kapal-kapal Decepticon berdatangan, pasukan anti-Cybertron terus memburu. Kini, alam semesta kembali memanggil Alissa untuk memenuhi takdi...