Pretty Sisters

3. Kakak

Tiga hari berlalu dan Ciro sudah mengganti semua make up dan skincare Ceisya, tapi kakak nya itu tidak juga menyapa nya, bahkan Ceisya memblokir nomer nya.

Seperti sekarang mereka sedang sarapan bersama, hari ini Ciro punya jadwal yang padat setelah pulang sekolah.

"Gimana KOAS nya Cei?" Christian, Ayah nya Ciro dan Ceisya bertanya.

"Aman Dad" Ceisya menjawab lalu menyuap roti nya.

"Ciro, Dad lihat kamu di gossipin sama lawan main film kamu, itu benar?" Christian kembali bertanya.

"Aku cuma suka Ceisya" Ciro menjawab.

"Ci, kamu sudah tujuh belas tahun. Kamu jangan gangguin kakak kamu terus, ya masa entar Ceisya punya suami kamu masih ngintilin dia. Kami enggak masalah kalau kamu mau punya pacar asal jangan sampai bikin malu keluarga, tahu kan maksud Mama" Dania, ibu nya berkata.

Ciro mendengus sedangkan Ceisya hanya diam sibuk dengan makanan nya.

"Kamu juga Cei, jangan terlalu di manjain adik nya" Dania menambahkan.

"Dia ngancurin semua make up Ceisya, padahal itu endors produk Ceisya kerja sampingan" Ceisya bangun dari duduk nya.

"Kamu tuh dokter Cei, jangan sampai kecapean karena ngevlog" Christian membalas.

"Aman Dad, semua nya terkontrol" Ceisya mencium pipi Christian lalu pipi Dania. "..enggak kayak si bungsu"

"Gue masuk lima besar di sekolah, kerjaan gue juga terkontrol" Ciro membalas, pemuda itu tidak terima dengan sindiran Ceisya.

Ceisya tidak membalas, gadis itu memilih pergi meninggalkan ruang makan yang membuat Ciro semakin kesal.

"Marahan nya jangan lama-lama!" Dania berkata.

Ciro berdecak kesal lalu bangun dari duduknya dan pamit pergi.

[]

Ciro diam dengan wajah dingin nya, bahkan ia hanya diam saat kedua teman nya membawa beberapa makanan ke depannya.
Ciro rasa apa salah nya kalau ia menjahili Ceisya, Ceisya bukan lagi Ceisya yang dulu selalu menemani nya, mengajak nya bermain atau pun membantu nya makan.

Semakin dewasa Ceisya, semakin Ceisya menjauhi nya. Ciro benci di jauhi. Ceisya adalah perempuan pertama yang membuat Ciro tahu artinya kasih sayang dan mungkin cinta. Orangtua nya memang harmonis tapi kedua orangtua nya juga sering sibuk berpergian karena pekerjaan dan sejak kecil hanya Ceisya yang di miliki Ciro.

"Ci, lo beneran pacaran sama Milea?" Chandra bertanya.

"Kayaknya sih kagak" Yoshi menjawab, lelaki blasteran Jepang berparas tampan dengan tahi lalat di dagu nya juga seorang penyanyi dan model.

"Gue enggak suka" Ciro menjawab dengan pandangan fokus ke depan lapangan basket tapi pikirannya di penuhi oleh Ceisya.

Chandra dan Yoshi mengikuti arah tatapan Ciro dan mengerutkan kening nya saat melihat si primadona sekolah sedang di dekati oleh pemuda yang menjadi saingan Ciro di sekolah.

"Lo enggak suka Larisa dekat sama Damian?" Chandra bertanya.

"Kalian bikin mood gue tambah rusak" Ciro bangun dari duduk nya dan memikih pergi.

"Udah tiga hari, kayaknya lagi pms deh" Yoshi berkata.

"Paling pawang nya lagi sibuk, makanya kayak gitu" Chandra menambahkan.

[][][]

Seminggu berlalu dan Ceisya bisa berbangga diri karena berhasil membuat Ciro kehilangan selera nya karena di abaikan Ceisya.