13. pulang

1.2K 252 30
                                    

5 years latter

"Best Song of the year, Ciro Alterio"

Suara tepuk tangan yang riuh membuat Ciro tersenyum dan menyalami semua yang memberinya selamat, lelaki yang sekarang sudah lebih tinggi itu melangkahkan kaki nya dengan senyum tipis untuk mengampil piala nya.

Ciro tidak banyak berkata apa pun, lelaki itu hanya berterimakasih pada rekan-rekan nya dan orang-orang penting di perusahaan nya, lalu turun di iringi dengan suara tepuk tangan.

Tidak banyak yang berubah dari Ciro, hanya tubuhnya yang tambah tinggi dan wajahnya yang lebih dewasa tapi lelaki itu tetap mempertahan kan julukan nya sebagai most perfect smile.

Lima tahun di abaikan Ceisya atau mungkin Ciro yang menghindar membuat pemuda itu sering jadi langganan langganan gossip sebagai playboy dengan banyak kasus gonta-ganti pacar.

"Puas kan lo Cei ninggalin gue" Ciro memandang sinis pada piala yang di pegang nya.

Jojo datang menghampiri nya sambil berbisik dan membuat Ciro menghela nafas nya kesal.

"Ada dua kabar, satu nya baik yang satu nya lagi bikin jengkel" Jojo masih setia menemani Ciro selama empat tahun terakhir.

"Buruk?" Ciro bertanya.

"Kakek lo itu minta bertemu besok di kantor" Jojo menjawab.

"Astaga" Ciro mendengus lalu menyerahkan piala nya.

"Lo enggak mau tahu kabar baik nya Ci?" Jojo bertanya.

"Gue mau siap-siap tampil, entar aja" Ciro menjawab lalu melangkahkan kaki nya pergi.

"Ceisya sampai di Indonesia malam ini" Jojo berkata pelan lalu menatap piala di tangan nya "..enggak masalah sih, yang penting bonus gue tahun ini banyak"

Sedangkan di belahan dunia lain Ceisya sibuk dengan urusannya.

Ceisya memakai sepatu hitam nya dengan Jeje yang membantu nya untuk mengemas sedikit barang nya.

"Je, jangan sampai ada yang ketinggalan" Ceisya berkata sambil memakai cardigannya yang menutupi setengah setengah paha nya sama seperti dres hitam yang di pakai nya.

"Mbak yakin mau pulang, enggak memperpanjang kontrak kerja di sini gitu?" Jeje bertanya.

"Emang lo udah punya pacar gay disini?" Ceisya balas bertanya.

"Iya mbak, dia bilang mau ngelamar dalam waktu dekat ini" Jeje berkata.

"Jangan mau!, kecuali dia emang datang ke Indo demi lo baru gue restuin" Ceisya membalas.

Jeje menghela nafas nya tapi omongan Ceisya memang benar, ia tidak ingin di sakiti lelaki lagi. Jadi Jeje memutuskan untuk mengikuti saran Ceisya.

"Mbak siap ketemu mas Ciro?"

Ceisya menghela nafas nya, siap enggak siap, Ceisya sudah memutuskan.

[][][]

Ciro duduk diam sambil mendengarkan penjelasan karyawan nya pagi ini, tadi malam ia memutuskan pulang ke apartemen setelah acara penghargaan sebuah stasion televisi yang di hadirinya selesai.
Mungkin setelah selesai meeting pagi ini ia akan pergi berlibur untuk beberapa hari melupakan penat nya pekerjaan dan juga menghindari orang yang selalu mengganggu nya semenjak lima tahun terakhir ini walaupun orang itu juga sangat membantu nya, mungkin sesekali ia akan bertemu kakek nya itu tapi sekarang ia sedang tidak ingin bersenang-senang.

"Jo, barang-barang gue udah siap kan?" Ciro berbisik.

"Ci, kakak lo pul-" ucapan Jojo terpotong karena pertanyaan seorang karyawan nya yang menjelaskan tadi menanyakan apa Ciro suka ide nya atau tidak.

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang