4. Penyelamat

2.3K 394 35
                                    

Ceisya benci khawatir, Ciro takut dengan Darah. Adik nya itu punya trauma terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kecelakaan, bahkan luka goresan di tangan saja membuat Ciro sulit bernafas karena phobia nya terhadap darah.

Ceisya tahu betapa sulitnya membuat Ciro kecil berbicara dan ceria lagi setelah kecelakaan yang di alami pemuda itu dulu, apa lagi Ciro mengalami dan melihat bagaimana kecelakaan itu merenggut nyawa orang-orang berharga nya.

Mungkin memang ada baiknya kalau Ciro menjadi pecicilan dan jahil dari pada Ciro yang murung dan diam.

"Berita Ciro kecelakaan udah jadi trending topic" Jono, manager Ciro berkata membuat Christian dan Dania menghela nafas nya. Mereka langsung ke rumah sakit saat Ceisya menelpon karena Ciro kecelakaan.

"Ciro baik-baik aja, kaki nya cuma terkilir dan dia pingsan karena shock" Ceisya menjawab.

"Kamu yakin Cei?" Dania bertanya.

"Mah, bentar lagi Ciro juga bangun" Ceisya menjawab.

Tidak lama pintu ruangan Ciro terbuka menampilkan Yoshi yang tersenyum sumringah.

"Om Tante, Ciro sadar" ucapan Yoshi membuat Ceisya tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.

"Benarkan" Ceisya menyahut lalu mendengus

"Ayo masuk" Christian berkata.

"Ceisya harus periksa pasien yang lain dulu, nanti Ceisya yang nemanin Ciro" Ceisya membalas.

[]

Ciro membuka matanya dan mencium aroma yang di benci nya, Ciro benci rumah sakit bahkan ia benci saat Ceisya memutuskan menjadi dokter. Dan sekarang Ciro terbaring di rumah sakit setelah sekian lama ia terbaring lagi di rumah sakit.

"Ciro" Dania langsung memeluk Ciro penuh haru.

"Ceisya bilang kalau kamu cuma shock" Christian berkata.

"Ceisya mana?" Ciro bertanya.

"Kakak lo lagi ngecek pasien yang lain" Yoshi menjawab.

Ciro menghela nafasnya lalu diam tanpa perduli menejernya menatap nya khawatir dan mengatakan kalau beritanya sedang menjadi trending.

Ciro hanya diam dan menjawab seperlunya sampai kedua orangtua nya menawarkan untuk pulang tapi Ciro menjawab ia hanya ingin pulang dengan Ceisya.

Christian dan Dania hanya mengangguk dan pamit pulang setelah beberapa jam menemani Ciro.

Ciro tersenyum tipis saat Dania memeluknya dan pamit pulang.

"Kamu yakin mau disini?" Christian bertanya.

"Ada Ceisya dan kak Jojo" Ciro menjawab.

"Yasudah, Dad akan urus semua biaya rumah sakit" Christian membalas.

"Thanks Dad" Ciro menjawab.

Sepeninggalnya Christian dan Dania, Ciro langsung menatap tajam menejer nya.

"Kenapa enggak lo tahan Ceisya buat nunggu gue sadar?" Ciro langsung berkata.

"Lo baru sadar langsung ngamuk aja" Yoshi menghela nafas nya "..gue khawatir tahu, ya masa judul beritanya Ciro kecelakaan di studio pemotretan Yoshi"

"Gue emang kecelakaan disana" Ciro menjawab.

"Eh bule, asal lo tahu. Berita enggak akan sebesar ini kalau lo enggak pingsan, lo enggak kasihan sama kru gue" Yoshi mendengus "..lagian Ceisya bilang lo cuma pingsan biasa, bukan kayak kru pemotretan yang masih belum sadar"

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang