28.

482 56 13
                                    

Typo dan salah kata mohon maaf dan di maklumi. 💕🙏.
...........

"Masa baru tiga hari kangen." Wajah cemberut Ciro di layar ponsel membuat Ceisya mendengus pelan.

"Dua jam lagi pesawatku berangkat ke kota selanjutnya. Ya ampun baru kali ini cari uang begini. Padahal 'kan aku ini tinggal menikmati malah tur meninggalkan istri tercinta."

Ceisya yang sedang berdandan bersiap pergi bekerja melirik Ciro dengan tatapan datar. Mungkin kalau enggak lebay bukan Ciro namanya.

"Cinta, enggak pengen bikin metube lagi? Aku lihat followers di lovestagram kamu banyak yang kangen sama konten make up dan daily review kamu."

"Belum tahu sih, aku 'kan rehat cukup lama buat ukuran konten kreator. Lima tahun akun metube nya kayaknya udah berdebu deh." Ceisya menjawab.

"Kalau kamu mau cameback ke dunia per metube an. Ada staf aku yang bisa bantu jadi editor kamu. Biar kamu enggak kecapekan."

"Mungkin nanti By, sekarang aku mau morotin kamu dulu." Jawaban jujur itu membuat Ciro mengangguk dan mendadak semangat.

"Oke, hubby kamu ini akan semangat empat lima demi memberi nafkah istrinya. Bentar lagi punya dede juga."

"Ya udah, kabarin nanti. Aku berangkat kerja sekarang." Ceisya tersenyum kecil lalu memutus telepon vidionya sebelum Ciro semakin bicara melantur.

Ciro mendengus pelan saat istrinya itu memutus telepon vidio, matanya melirik James, si gitaris band yang sedang terkikik sambil melihat layar ponsel. Ciro duduk di kursi tunggu bersama stafnya sedangkan Jojo sedang membeli roti untuk sarapan Ciro bersama menejer band.

"James, lo punya pacar?" Pertanyaan random dengan wajah datar Ciro membuat James yang duduk tidak jauh darinya berdehem dan duduk dengan rapi.

"Friendzone, Pak." James menjawab.

"Sukses dulu baru lo pacaran. Tapi jangan kasih kendor juga entar dia di embat yang lain." Ciro memberi saran layaknya ia seorang profesional padahal mendapatkan Ceisya saja caranya lebih parah lagi.

"Pak Bos dapatin Bu Boss gimana?"

"Hm, rahasia." Ciro menyeringai kecil, ia tidak mungkin membocorkan cara ekstrimnya yang bobo dulu baru sah 'kan pada remaja berusia tujuh belas tahun di sampingnya itu.

"Sekolah aman 'kan James?" Ciro mengalihkan topik pembicaraan.

"Ya gitu lah Pak." James tersenyum, ia sedikit rileks.

"Awal tahun depan kalian bakalan rilis full album, jaga kesehatan dan mental jangan galau-galau. Soalnya kalian tahun depan bakalan tur konser pertama." Ciro berkata dengan tegas, wajah dingin itu membuat James mengangguk.

Arthur, Isak, Rano dan Julian datang bersamaan. Mereka memang sangat segan dengan Ciro. Arthur sang vokalis, Isak drummer, Rano di bagian basis dan Julian memegang piano.

"Pak Bos." Sapa mereka serempak.

"Hm." Ciro membalas singkat.

"Gue masih enggak percaya kita bisa manggung sampai negeri gajah putih." Julian berkata.

"Percaya aja sih, lihat aja muka bos kita semacam itu. Ganteng poll." Rano berkata lalu tersenyum lebar pada Ciro. "Bos cepat-cepat punya dede bayi sama Bu Bos ya."

"Do'a in aja. Makanya kita harus semangat tur ini. Soalnya gue mau cepat-cepat honeymoon." Ciro menjawab dengan penuh semangat. Apapun tentang Ceisya ia pasti akan terpancing untuk membahasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang