7. Kencan Ceisya

1.9K 360 67
                                    

..
..
..

Ceisya tersenyum melihat pantulan dirinya yang memakai dress semata kaki berwarna putih dengan motif bunga dan potongan leher yang rendah dan juga snekers berwarna putih dan tas kecil.

Ciro suka warna putih, bahkan ia sangat terobsesi kalau Ceisya sudah memakai baju putih. Ceisya layaknya malaikat tanpa sayap bagi nya.
Tapi untuk hari ini Ceisya pastikan kalau adik nya itu tidak akan melihat nya memakai baju putih, Ceisya berterimakasih pada manager Ciro yang sangat setia itu. Pagi minggu ini Ciro terpaksa mengisi acara musik pagi ini.

"Emang kalau rezeky enggak kemana, kapan lagi bisa jalan sama gebetan baru" Ceisya tersenyum lebar lalu keluar dari kamar nya dengan senyum cerah.

Sampai di bawah ia bertemu Jeje yang bersiap untuk membersihkan kamar nya. Jeje itu punya tugas khusus membersihkan kamar Ceisya.

"Cantik banget Mbak" Jeje menyapa.

"Iya dong, mau otw punya pacar nih" Ceisya mengibarkan rambutnya.

"Entar mas Ciro ngamuk loh, kan adik mbak Cei itu agak-agak" Jeje berkata, Ceisya mengerutkan keningnya. Lima tahun bekerja di rumah nya ternyata Jeje semakin pintar.

"Maka nya lo jangan bilang ke Ciro. Udah entar pulang gue bawain martabak manis rasa tiramisu" Ceisya membalas.

Jeje tersenyum senang.

"Sama martabak telur ya Mbak, yang banyak biar bisa bagi-bagi sama pelayan yang lain" Jeje berkata.

"Gampang, kalau Ciro nanya. Bilang aja Ceisya ada emergency" Ceisya menepuk bahu Jeje lalu pergi.

[]

Ciro melirik tajam manager nya, Ciro bahkan sudah mengatakan dari awal karir nya kalau ia akan menolak acara atau syuting apa pun di hari minggu, apa lagi kalau ia ingat kalau hari ini ia akan menghabiskan waktu nya seharian bersama Ceisya.

"Cuma dua jam Ci" Jojo berkata.

"Ceisya pasti kesal karena gue tiba-tiba ninggalin dia" Ciro berkata.

Jojo kadang bingung dengan Ciro, sejak dulu artis nya itu memang punya obsesi tersendiri pada kakaknya tapi setelah mendengar semua penjelasan Ceisya tentang kondisi Ciro mungkin Jojo bisa memahami pemuda itu.

"Ceisya suka bunga enggak?" Jojo bertanya.

"Ceisya suka buku, uang dan barang branded" Ciro menjawab.

"Rata-rata deh kayak nya cewek suka uang sama barang mewah" Jojo mengangguk "..gimana kalau lo beli bunga buat dia terus kasih surprise tanda permintaan maaf karena ninggalin dia pagi ini"

Ya walaupun Jojo juga tahu kalau sebenarnya Ceisya pasti baik-baik saja di tinggalkan Ciro, bahkan mungkin kakak nya Ciro itu malah tersenyum senang.

Ciro diam sebentar lalu menatap Jojo dan tersenyum.

"Telpon Jeje, tanyain Ceisya lagi apa" Ciro berkata.

"Kenapa enggak langsung nelpon Ceisya nya aja" Jojo berkata.

"Gue mau bikin surprise kayak yang lo bilang, gue mau deh bikin kamar Ceisya bertabur bunga tapi jangan sampai Ceisya tahu" Ciro tersenyum dan menggigit bibir bawah nya.

"Emang si bencong enggak ember?" Jojo kembali bertanya.

"Tenang, lo kasih martabak juga dia nurut" Ciro menjawab.

[][][]

Ceisya tersenyum hangat saat Valle membawa nya ke taman hiburan, berjalan berdua walaupun tidak bergandengan tangan tapi mereka mengobrol lepas tanpa membawa masalah pekerjaan ataupun masalah lain nya, hanya mereka berdua di temani hiruk pikuk taman hiburan dan cuaca yang cerah.

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang