10.trauma

1.8K 297 56
                                    

..............

Ciro merasakan jantung nya seakan berhenti berdetak sesaat ia dan Ceisya sampai di rumah sakit, semua kejadian yang di alami nya malam ini terasa sangat familiar.

Ciro bahkan merasa dirinya tidak berguna karena seluruh tubuhnya bahkan gemetar tidak bisa menenangkan Ceisya yang menyetir dalam keadaan gusar.

"Kalau mama sama papah pergi gimana?" Ciro bertanya sesampainya mereka di parkiran rumah sakit.

"CIRO," Ceisya membentak lalu menghela nafas nya "..orangtua kita akan baik-baik aja!"

"Kalau mereka pergi, lo bakal ninggalim gue juga Cei!" Ciro menatap dengan mata yang memerah.

"Mereka enggak akan kemana-mana Ci!"

"Gue pernah ngalamin ini Cei, semuanya nyata bedanya dulu gue di dalam penuh luka"

"Enggak sama. Ngerti enggak sih lo kalau gue bilang semuanya akan baik-baik aja!"

Ciro mengusap rambutnya frustasi.

"Gue tau lo masih trauma tapi enggak akan ada yang ninggalin lo, gue janji Ci"

Ciro terisak pelan, dan Ceisya membawa Ciro ke pelukannya.

"Janji Cei!" Ciro berkata.

Ceisya mengangguk sambil menahan isak tangis nya. Bohong kalau ia baik-baik saja, satu jam yang lalu ia nya sudah di hubungi oleh pihak rumah sakit kalau ayah nya tewas di tempat dan ibu nya sedang di operasi.

Ceisya anak sulung dan ia harus tegar, ada Ciro yang harus ia rawat.

"Ayo kita masuk!" Ceisya melepaskan pelukan nya.

***

Semuanya terasa tiba-tiba, baru saja Ciro bertengkar dengan Ceisya di depan orangtua mereka tapi malam ini ia melihat bagaimana Ceisya terisak pelan menahan raungan tangis nya melihat mayat ayah mereka dan dokter yang mengoperasi ibu mereka keluar dengan wajah menunduk minta maaf.

Ciro terduduk di lantai dengan mata memerah karena air mata nya yang sebentar lagi turun.

Masih jelas dalam ingatan Ciro saat ia kecelakaan.

Flashback On

"Ciro, nanti sampai rumah mom akan kenalin sama kak Ceisya. Mama nya kak Ceisya itu teman nya Mom,"

Ciro mengangguk dengan senyum lebar nya sedangkan Ayah nya hanya tersenyum duduk di samping nya.

Ciro hidup bahagia sebagai anak tunggal yang di manjakan, kemaren mereka baru pulang liburan di disneyland.

"Pak, nanti mampir sebentar ya beli kue"

"Iya nyonya"

Hujan sedang turun dan Ciro memilih diam dan bermain, Ibu nya sedang menelpon seseorang dan Ayah nya sibuk dengan laptop di pangkuan nya.

"Aku ingin punya adik, biar enggak sepi. Kalian lagi-lagi mengabaikan ku," Ciro berkata pelan.

Tiiiiiiiiiiiiiin...

Ciro membulatkan mata nya saat sinar lampu menyorot ke arahnya, ibu nya dengan sigap langsung memeluk Ciro.

Semua nya seakan terjadi dalam hitungan detik, mobil yang di tumpangi nya bersama orangtua nya terbalik.

"Mommy, Dad?."

Ciro menangis meraung sedangkan kedua orangtua dan supir nya sudah tidak sadarkan diri sampai bunyi ambulace terdengar dan dia mendapatkan pertolongan pertama.

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang