.....................
Ceisya membulatkan matanya saat ia melihat Ciro yang tidur sambil memeluknya, kepala lelaki itu berada di ceruk leher Ceisya.
Ceisya bahkan tidak ingat apa yang dilakukannya bersama Ciro.
"Morning babe," Ciro bersuara dengan mata yang masih tertutup. Lelaki itu bahkan nekat mencium pipi Ceisya.
"Anjing Ciro,"Ceisya membatin. Ceisya membuka selimut nya dan melihat burung adik angkatnya itu lalu menutupnya lagi.
"Gede," Ceisya berkata pelan lalu melepaskan pelukan Ciro dengan sangat pelan.
"Tidur nyenyak ya gukguk," Ceisya mengusap pelan rambut Ciro sambil menatapnya dengan kesal.
"Bangunin jam sepuluh, aku harus ke kantor jam segitu. Debut band agency ku sisa dua hari lagi," Ciro berkata dengan mata yang masih tertutup rapat.
"Cei sabar!. Jangan di bunuh!. Ingat dulu siapa yang nyentuh duluan, lihat tuh dada Ciro penuh kecupan mesra lo!" Sisi Iblis Ceisya berbisik.
"Cei, kamu korban! Kamu harus mencari keadilan buat diri kamu!" Sisi malaikat Ceisya ikut berbisik.
"Intinya kalau udah terjadi ya terjadilah enggak bisa di ubah. Biarin Ceisya ingat gimana enaknya dia sama Ciro."
"Kamu pengaruh buruk bagi Ceisya. Jangan dengarkan dia Cei!"
"Masa lo lupa Cei, kalau lupa lo coba aja lagi. Rugi banget seganteng Ciro di anggurin"
"Babe," suara parau Ciro menyadarkan Ceisya dari perdebatan sisi baik dan buruknya.
"Tidur lagi Ci!" Ceisya panik, ia langsung menutup mata Ciro yang akan terbuka. Yang di sentuh malah terkekah dan mengangguk.
Ceisya langsung turun dari tempat tidur dan mengambil baju kaos Ciro dengan asal beserta celana boxer lelaki itu.
Ceisya turun tanpa perduli rasa perih di selangkangannya. Ceisya langsung mengambil air dingin di dalam kulkas dan meminumnya sampai habis.
"Mbak Ceisya kebiasaan pagi-pagi udah minum es," suara Jeje membuat Ceisya menegang.
"Je," Ceisya langsung berlari ke arah Jeje dan memeluk lelaki kemayu itu. "Ciro tadi malam pulang?"
Ceisya melepaskan pelukannya dan menatap Jeje penuh harap. Iya, Ceisya harap ia cuma mimpi bertemu Ciro pagi ini.
"Mbak sih, Jeje dari kemaren mau bilang kalau mas Ci tuh pulang tengah malam, mas Ci enggak nginap. Tapi mbak Cei potong terus kalimat Jeje," Jeje menjawab.
"Jam berapa Je?" Ceisya memegang kedua pundak Jeje.
"Tepat tengah malam kayaknya, pas mbak Cei sama yang lain teler deh"
Ceisya membulatkan matanya mendengar jawaban Jeje. "Je, gue bilang kan gue drakoran sama teman gue"
"Jeje juga bilang gitu mbak sama mas Ci, tapi adik mbak itu enggak akan percaya. Lampu ajep-ajep mbak Cei kerlap-kerlip gitu, musik nya juga sedap ala-ala. Full album Dj uler kan tadi malam?"
Ceisya mencibikkan bibirnya, ia lupa bagaiamana berakhir di ranjang Ciro pagi ini. Terakhir yang di ingat Ceisya hanya ia yang menghambur ke pelukan Ciro.
"Bikin sup ayam Je!. Pusing nih gue," Ceisya memilih duduk di depan meja bar di dapurnya.
Derap langkah membuat Ceisya menoleh ke arah tangga, tiga sahabatnya turun dengan tampilan acak-acak an memakai pajama.
Rasanya tadi malam ia juga memakai pajama sebelum berganti memakai blous karena melihat adegan romantis Park Seojun bersama Park Minyoung di drama my secretary Kim lewat music vidio karaoke yang di setelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Sisters
RomanceCeisya Xaviera Ranjana, menghabiskan dua puluh lima tahun nya dengan seorang adik laki-laki yang super annoying bagi nya. Adik nya yang hanya beda tiga tahun itu sangat mengganggu bagi nya, bagiama bisa ada adik yang begitu posesif dan selalu punya...