Ceisya menatap layar handphone nya dengan bibir mencibik dan tatapan mencemo'oh, Ceisya tidak terima kalau Ciro lebih sukses dan pintar dari nya. Bagi Ceisya, Ciro hanya anak kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti bagaimana kejam nya dunia.
Ceisya berdecak kesal lalu melempar pelan handphone nya sebelum memilih bangun dari duduk nya dan berjalan ke arah balkon kamar apartemen nya menatap keindahan kota Brugge di Belgia, salah satu kota terindah yang masuk peringkat sepuluh besar. Ceisya mendengus, ia tidak ingin pulang dan berebut popularitas lagi dengan adik nya. Terakhir Ceisya pulang ke Indonesia, ia berakhir menabrak kan mobil Ciro karena terlalu kesal.
"Lihat aja, orang-orang pikir dia sempurna. Ganteng, multitalent, aktor dan penyanyi hits, jadi fotografer terus belajar saham dari muda dan sukses di umur dua puluh dua tahun" Ceisya mencibikkan bibir nya "..heh netijen lo semua enggak tahu kan gimana aslinya Ciro, jangan nyembah kalau enggak tahu"
[]
4 Years Ago
Ceisya tersenyum terpaska melihat seluruh keluarga besar nya mengusap dan memberi ucapan selamat pada pemuda dengan tinggi 180 centi yang merupakan adik kedua nya, Ciro.
Usia Ciro baru tujuh belas tahun dan pemuda itu sudah tinggi menjulang, Ceisya tidak bisa membayangkan Ciro yang akan bertambah tinggi lagi, sedangkan ia tidak terlalu tinggi.
Ngomong-ngomong soal Ciro, adik nya itu baru saja memenangkan penghargaan film sebagai aktor pendatang baru terfavorit dan penyanyi baru terfavorit, dan hal tergila yang Ceisya tidak sangka selanjutnya Ciro juga menang Album of the years, selain itu ia juga masuk lima besar di sekolah nya.
"Tuhan kayak nya pas menciptakan Ciro lagi happy ya, bisa-bisa nya dia terlahir sempurna"
Ceisya melirik beberapa orang dari perusahaan yang menaungi Ciro atau bisa Ceisya sebut sebagai bawahan Ayah nya.
"Bisa-bisa nya semua orang kena tipu" Ceisya menyahut pelan.
Ceisya menarik nafas nya lalu berjalan dengan seanggun mungkin menghampiri Ciro yang tersenyum lebar pada nya.
"Sister" Ciro langsung meraih pinggang Ceisya dan memeluk nya, Ceisya menarik nafasnya dan tersenyum palsu.
Ceisya paling tidak suka kalau adik nya itu sudah bertingkah berlebihan dan penuh tipuan padahal setiap pagi mereka selalu beradu mulut.
"Aku menang tiga penghargaan berarti aku dapat tiga ciuman" Ciro berbisik.
"Aduh adik ganteng aku yang super perfect" Ceisya menepuk punggung Ciro cukup keras sampai membuat pemuda itu meringis, Ceisya tersenyum lalu melepaskan pelukan Ciro.
"Thanks Ceisya" Ciro menjawab.
"Kakak adik goals banget Ciro sama Ceisya" seorang wanita menyahut membuat Ceisya langsung tersenyum sambil merangkul lengan Ciro.
"Thanks Aunt" Ciro tersenyum.
"Gimana Cei, sudah ada niatan debut jadi artis gitu?. Sayang muka cantik kamu enggak main sinetron"
Ceisya tertawa kecil.
"Ceisya lebih suka bikin vlog sama kuliah aja Aunt" Ceisya menjawab lalu menatap Ciro "..pinjam Ciro nya sebentar ya, aku punya hadiah buat Ciro"
Ciro hanya mengangguk dan tersenyum ramah pada beberapa keluarga jauh nya itu dan mengikuti Ceisya yang sejak tadi menggandeng tangan nya sampai keluar ballroom dan membawa nya ke tangga darurat.
"Balikin flashdisk gue!" Ceisya langsung melepaskan gandengan tangan nya dari Ciro.
"Enggak ngerti gue" Ciro mengangkat satu alis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Sisters
RomanceCeisya Xaviera Ranjana, menghabiskan dua puluh lima tahun nya dengan seorang adik laki-laki yang super annoying bagi nya. Adik nya yang hanya beda tiga tahun itu sangat mengganggu bagi nya, bagiama bisa ada adik yang begitu posesif dan selalu punya...