Hai lama gk ketemu. Masih ada yang nungguin Cecei and Ciro gk?
Semoga masih ada dan bsnyak ya.Typo bertebaran. Maaf dan makasiih💕💕
..............
Ceisya memejamkan matanya saat ingat pikirannya yang melayang tadi malam dan membuang semua akal sehatnya dan making love bersama Ciro. Harusnya Ceisya bisa menahan godaan setan yang merasukinya, ia tergoda dengan wajah dan tubuh Ciro. Tetapi di sisi lain, sebagian diri dan perasaannya juga ingin bersama Ciro.
"Sialan lah." Ceisya mengumpat kasar sambil minum. Ceisya terperanjat kaget saat merasakan satu kecupan mendarat di bahunya.
"Sudah rapi aja." Ciro berkata.
"Bisa enggak, jangan asal cium!" Ceisya menyikut perut Ciro sampai membuat pelukan lelaki itu terlepas.
"Pagi-pagi udah galak, memangnya tadi malam kurang memuaskan ya?" Ciro berdecak lalu duduk. Ceisya menoleh dengan tajam.
"Jangan di bahas!" Ceisya berkata dengan tajam.
"Ciee malu ya? Ngapain malu sih Cei, sudah lihat semua juga sampai emut-emutan, enggak usah malu lagi." Ciro tersenyum lebar. Ceisya menghela napas lalu menendang kaki Ciro sampai membuat lelaki itu meringis. "Sakit Cei."
"Makanya tuh mulut di jaga!" Ceisya berdecak kesal.
"Ah Ceisya ..." Ciro mendengus pelan Ceisya menyodorkan satu piring roti panggang tanpa selai yang hanya di oles margarin bertabur gula putih. Ciro mengangkat alisnya dan tersenyum manis. "Makasih Cecei."
"Makan!" Ceisya mengambil duduk di sebelah Ciro dan mulai mengoles rotinya dengan selai vanila. Ciro menoleh dengan senyum lebar lalu mulai memakan sarapannya.
"Hari ini pulang jam berapa?" Pertanyaan Ceisya membuat Ciro menoleh dan tersenyum.
"Nanti aku jemput. Kamu selesai jam berapa?" Ciro membalas.
"Jam tujuh malam. Mau makan malam di luar aja enggak?" Ceisya memalingkan wajahnya. Ciro menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mulutnya penuh dengan roti.
Ceisya menatap Ciro dengan aneh, gimana enggak aneh kalau lelaki itu mengangguk cepat. "Mau. Nanti ngedate ya jadinya."
"Makan malam sama Mawar." Ceisya membalas.
"Lah kok?"
Ceisya bangun dari duduknya lalu mengambil tas di atas meja. "Gue berangkat, bye Ciro."
"CEI, KITA BELUM SELESAI BICARA." Ciro terbatuk setelah berteriak dengan mulut berisi roti.
***
Ciro menatap perempuan di depannya dengan kening mengerut samar. Ampun deh nih cewek lebay banget, cantikan juga Cecei kemana-mana,cuma sedikit cantik terus bisa akting doanv viral, padahal Cecei pintar, mandiri, baik hati, cantik kayak bidadari enggak alay.
Kalau bukan karena acara interview sambil mempromokan band baru yang debut di agency miliknya, Ciro mana mau datang ke acara pagi-pagi yang diminati ibu-ibu ini. Mending ia mengantar sang pujaan hati Ceisya.
"Ciro lama enggak kelihatan di talk show, suatu kehotmatan banget kamu kesini." Ucap host lelaki berambut merah.
"Iya Ci, katanya kamu lagi sibuk-sibuknya tour asia ya kemaren terusbaru aja menang penyanyi terbaik dan lagu terpopuler." Kata host lelaki yang kemayu.
"Iya, makasih." Ciro tersenyum kecil.
"Ya ampun ganteng banget, ini kamu enggak mau coba akting gitu?" Kata host perempuan berambut pendek sebahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Sisters
RomanceCeisya Xaviera Ranjana, menghabiskan dua puluh lima tahun nya dengan seorang adik laki-laki yang super annoying bagi nya. Adik nya yang hanya beda tiga tahun itu sangat mengganggu bagi nya, bagiama bisa ada adik yang begitu posesif dan selalu punya...