27.

391 52 9
                                    

Sesuai janji di kolom komentar kalian yang komen di chap sebelumnya. Author double up.

Masih nunggu 'kan?

Byk2 komen biar Ibuk Author ini semangat dan sering up. Makasiiiih 💕.

.............

"Aku enggak terima. Kalau gini aku enggak mau backstreet. Apaan tuh backstreet? Bodo amat." Ciro berdecak kesal, ia langsung membuka layar ponselnya lalu membuka galeri fotonya.

"Mau apa kamu?" Ceisya menatap galak. Tadi setelah menutup pintu dari Xavier, dua pasutri itu kini bertengkar di depan pantri dapur dengan Jeje sebagai wasit yang mendengarkan sambil menyiapkan makan.

"Mau upload foto tadi malam. Mau bikin pengumuman Ciro Alterio sudah sold out!" Ciro menjawab.

"Lagian ngapain kamu ngatain aku kesurupan di depan si Boty. Aku enggak terima!" Lanjut Ciro.

Ceisya langsung mengambil ponsel ditangan Ciro. Ciro mendengus pelan. "Balikin ponsel aku Cinta!"

"Gue banting nih ponsel kalau berani macam-macam." Ceisya membalas.

"Kamu juga ngapain masih chating sama si boty itu? Enggak lihat tampilannya letoi begitu, ibarat lantai nih Cinta ya, dia itu lobby kalau aku lantai paling atas. Jauh banget, apalagi aku dari kecil udah bisa cari uang sendiri, lah dia? Pasti minta. Minimal kalau mau cari selingan sekelas Justin Bieber lah tapi aku melarang tegas adanya selingan di antara kita." Ciro berkacak pinggang.

Ceisya pikir-pikir Ciro walau agak freak dan sering menempelinya tapi memang sejak kecil lelaki itu sudah jadi bintang iklan dan menabung uangnya sendiri walau masih di awasi orangtuanya.

"Udahlah By, ngapain cemburu enggak jelas begini. Lagian aku juga udah jadi istri kamu." Ceisya memilih mengalah dan mengembalikan ponsel Ciro tanpa sadar kalau kalau akibat perebutan ponsel itu, Ciro tidak sengaja mengupload foto cantik Ceisya sendirian yang memakai make up simple dengan seragam dokternya.

"Tapi tetap aja." Ciro mendengus.

"Cemburu itu cuma buat orang yang enggak percaya diri. Kamu 'kan over pede ngapain cemburu." Ceisya duduk.

Ciro menghela napas lalu melihat ponselnya, matanya membulat. "Enggak sengaja."

Ciro memperlihatkan layar ponselnya pada Ceisya. Ceisya melotot.

"Baru lima menit. Paling beritanya heboh sebentar doang. Ini aku hapus kok." Ciro langsung menghapus foto Ceisya yang tidak sengaja terupload tadi.

"Cirooooooooooo ..." Ceisya berteriak.

***

Ciro merengut, bukannya dapat jatah honeymoon, ia malah sibuk dengan jadwalnya. Untuk sebulan kedepan ia malah di sibukkan dengan konser tur ke kota-kota besar dan beberapa kota di asia tenggara. Ciro ingin membawa Ceisya tapi mengingat Ceisya juga tidak bisa mengajukan cuti dadakan karena kemaren istrinya itu sudah mengambil cuti dadakan untuk pernikahannya.

Seminggu berlalu setelah statusnya dengan Ceisya sudah berubah, sebisa mungkin Ciro selalu pulang tepat waktu, mengantar dan menjemput Ceisya dengan mobil baru yang sengaja di belinya khusus untuk Ceisya walau istrinya itu masih suka motor Doir yang dibelinya sebelum mereka menikah, di tambah tiga macan rimba juga membeli motor yang sama, jadilah istrinya itu membentuk genk motor vesva elit walau tidak mengerti motor sama sekali yang penting motornya bisa jalan, bersih dan cantik.

Seperti sore ini Ceisya sudah siap dengan outfit kekinian dengan rambut di ikat dua layaknya abg SMA, ya walaupun wajah Ceisya memang masih seperti anak sekolahan. "Beneran mau motoran?"

Pretty SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang