Kelak akan terjadi peristiwa di mana seseorang yang membenci akan menjadi seseorang yang amat mencintai. Dan situlah kata penyesalan tak lagi berguna.
♣♣♣
"Kau kenapa Richard?"
Laki-laki di seberang sana menyeringai. "Memangnya kenapa denganku?"
"Please, berhenti Richard! Aku bisa terluka!"
Laki-laki itu lagi-lagi terkekeh. "Seorang Leader tidak akan bisa terluka semudah itu 'kan?"
"Richard berhenti! Atau aku melaporkanmu pada Uncle Evan!"
"Kenapa? Kau takut padaku?"
Pemuda itu, Axelleon tengah sibuk menghindari setiap serangan Richard padanya dengan perasaan was-was. Richard, dengan pisau di tangannya sekarang semakin gencar untuk melukai tubuh Sang Pemimpin.
Entah ada apa dengan Putra Evan itu, Axelleon gagal balapan karena Richard tiba-tiba menyerangnya dan terjadilah seperti ini. Maxim dan Alfa sudah membubarkan kerumunan anggota Allons yang tampak kebingungan dengan sikap Richard itu. Sedangkan sekarang Maxim dan Alfa sedang dalam perjalanan menjemput pawang Richard, Annabella Wilson.
Sedari tadi yang dilakukan Axelleon hanya menghindari serangan Richard, ia masih waras untuk tidak melukai sahabatnya itu, walaupun ia sama bingungnya dengan sikap Richard.
"Kenapa kau selalu bertingkah kekanak-kanakan Axelleon? Kau selalu menyusahkanku!" Richard menghempaskan pisau kesayangannya dan lanjut baku hantam dengan Putra Alastha.
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kau tidak pernah bertingkah dewasa sama sekali? Kenapa kau selalu menyusahkan orang-orang di sekitarmu? Kenapa kau ... kenapa kau Brengsek Axelleon?"
"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud Ri!" Dalam sekali gerakan, Axelleon mengunci pergerakan Richard hingga pemuda itu hanya bisa menggeram kesal.
"Apa yang sedang kau bicarakan itu Ashanara?" Axelleon terkekeh. "Ada apa kau tiba-tiba sangat peduli dengan orang lain seperti ini?"
Richard menendang perut Axelleon yang menyebabkan Richard terbebas dari kuncian tangan Axelleon.
"I like her! Kenapa?"
Axelleon terdiam. Suka? Apa ... Axelleon tidak salah dengar barusan?
"Su ... suka?"
Axelleon dan Richard kompak menoleh ke arah samping di mana Maxim, Alfa dan tentunya Bella menatap tak percaya pada Richard.
Richard terdiam sejenak melihat kehadiran Bella yang tampaknya sangat terpukul dengan apa yang baru saja ia ucapkan tadi. Tidak! Ia tidak boleh lemah hanya karena perasaan payah ini, Richard harus bisa mendapatkan keadilan untuk Ashanara dan anaknya. Meskipun ia harus mengorbankan perasaannya sekalipun.
"Ya. Aku memang suka pada Ashanara." Richard memandang datar Bella dan beralih memandang Axelleon dengan tajam.
"Kalau kau sampai menyakiti Ashanara lagi, kau tidak akan selamat dariku Axelleon!" Setelah itu Richard berlalu meninggalkan para sahabatnya dan juga Bella yang terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLEON
Teen FictionBunyi tamparan yang sangat keras mendominasi di rooftop sekolah ini. "Gugurkan!" Ashanara memandang tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan laki-laki di depannya. "Tapi ini anakmu Ael!" Laki-laki yang tak lain adalah Axelleon itu memandan...