❝Aku akan berjuang melewati jalan lurus ini sendirian.❞
-Squidward Tentacles-★★★
Derap langkah menjadi tanda datangnya beberapa orang ke tempat yang biasanya sunyi ini. Empat pria dewasa ditambah satu wanita bersama seorang gadis kecil di gendongannya. Tanda Salib disertai kanji Jepang itu menjadi penanda bahwa mereka telah sampai di tujuan.
"Ohayou Mama, Richard datang." Anak dari pasangan Evan-Sachiko itu meletakkan sebuah bunga mawar putih di atas gundukan tanah kenangan itu.
"Terakhir, empat tahun yang lalu Richard ke sini. Sekarang Richard membawa anggota Saunders baru-" Richard mengambil gadis kecil hiperaktif itu untuk duduk di pangkuannya. "-namanya Angela, dia yang akan melanjutkan kisah ini."
Bella memegang bahu Richard kalau laki-laki itu sudah berkaca-kaca, mengelusnya sembari meletakkan bunga mawar juga di atas malam itu.
"Hi Mama, terakhir kita bertemu waktu umur Ibel memasuki sepuluh tahun ya, sekarang Ibel sudah puluh tiga tahun, sudah lama sekali Mama meninggalkan kita semua, kita rindu."
Axelleon ikut berjongkok di makam itu, sedangkan Maxim berdiri sembari mengusap bahu Axelleon, begitupun dengan Alfa yang mengusap bahu Bella.
"Hi Bi, how are you? Lele datang lagi, audah lama sekali Lele tidak ke sini. Maaf, tapi Lele benar-benar kacau sekarang Bi. Yang tenang Bi, di sana." Axelleon meletakkan setangkai bunga di genggamannya ke atas makam itu.
Kemudian Axelleon merangkul bahu Richard untuk berdiri.
"Kita langsung pulang?" tanya Axelleon.
Richard menggeleng. "Aku, Bella dan Angela ingin mencari makan, kalian ikut?"
Alfa dan Maxim menggeleng. "Kita ingin ke taman sakura di depan jalan sana, kau ikut Le?" Alfa bertanya kepada Axelleon yang diangguki oleh pria itu.
"Yasudah, kalau gitu kita berpisah di sini. Kalian tahu bagaimana caranya pulang 'kan?" tanya Richard.
"Kau tenang saja, Mantan Kapten kita ini 'kan bisa bahasa Jepang," ucap Maxim sembari merangkul Axelleon.
"Itu akan aman kalau tidak ada yang memgenali model musim panas kita, bukannya Axelleon Crawford baru saja dipromosikan di Asia Timur? Terutama Jepang," ucap Bella yang dibalas kekehan Axelleon.
"Padahal dia blesteran Asia Tenggara, tapi gue lihat penggemarnya masih di wilayah Amerika, Eropa ditambah Asia Timur saja, apa dia tidak mempunyai penggemar di Asia Tenggara?" Sambung Bella yang membuat Axelleon menatapnya jengkel.
Definisi setelah diangkat ke atas langit ketujuh, lalu dihempaskan langsung ke dasar jurang.
"Jangan meremehkan seorang Axelleon Crawford, Bel! Fanbase-ku di Asia Tenggara itu termasuk sepuluh besar di dunia!" Bela Axelleon.
★★★
"Angela, kamu mau apa sayang?" tanya Bella pada Si Kecil meski hanya dibalas oleh celotehan gadis tiga tahun itu.
Melihat itu, Bella hanya geleng-geleng kepala. "Hmm pelayan, saya pesan dessert, soft cake macha, dan-" Bella memandang ke arah Richard seolah meminta pendapat karena Bella tidak terlalu mengenal makanan Jepang.
"Roll Sushi, Takoyaki, dan satu mangkuk Ramen, berikan juga Sup Miso-nya. Untuk minuman, green tea," ucap Richard yang diangguki Pelayan itu. "Terimakasih, silahkan ditunggu. Saya permisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLEON
Teen FictionBunyi tamparan yang sangat keras mendominasi di rooftop sekolah ini. "Gugurkan!" Ashanara memandang tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan laki-laki di depannya. "Tapi ini anakmu Ael!" Laki-laki yang tak lain adalah Axelleon itu memandan...