Axelleon & Ashanara

6.7K 302 9
                                    

Karena Han nulisnya sambil dengerin Talking to the moon by Bruno Mars, Han saranin kalian dengerin lagu itu ketika baca ini.

★★★

Aku tahu dulunya aku adalah Iblis, tapi percayalah, sekarang aku akan berusaha menjadi malaikat untuk kalian, keluarga kecilku.

-Axelleon Crawford-

★★★


Axelleon tersenyum melihat bangunan sederhana di depannya, namun terkesan elegant. Axelleon menoleh ke arah wanita di sebelahnya yang hanya diam sedari tadi, Axelleon tersenyum dan mengecup pipi Istrinya sekilas.

"Ini rumah baru kita, kita akan melukiskan kisah baru kita disini," ucap Axelleon.

Ashanara menunduk dan tersenyum menatap Axelleon. "Apa tidak apa-apa kita pindah ke Indonesia? Kamu jadi berjauhan dengan sahabat kamu."

Axelleon tersenyum dan menggeleng. "Ini tempat yang strategis sayang, kita akan menetap disini sampai Aleo dewasa, supaya dia tidak terbawa pergaulan bebas kalau misalnya kita memilih menetap di Eropa.

Dan jangan khawatir soal yang lainnya. Lagipula, kami juga sedang menata hidup kami sendiri. Richard sekarang tengah fokus pada keluarga kecilnya, ia sedang berusaha merubah gaya hidupnya demi Bella dan Angela. Begitu juga dengan Maxim dan Alfa, mereka butuh waktu."

Axelleon mengusap punggung Aleo yang tengah tertidur di gendongannya. "Ayo masuk."

Masa muda memanglah masa yang paling menyenangkan, sekaligus masa yang paling susah untuk dilupakan. Bagaimana rasanya bermain bersama teman-teman, mengikuti hasrat masa muda yang menggebu-gebu.

Tetapi, ada satu hal yang kita lupakan, waktu tidak akan menetap bersama kita. Waktu selalu berputar, semua orang akan dewasa. Dan ketika masa kedewasaan itu tidak, jangan sampai kau mengatakan belum siap.

Ini hanyalah cerita kecil tentang seorang remaja yang masa kecilnya selalu bahagia bernama Axelleon. Masa-masanya bersama Allons, masa-masanya berbuat onar hingga yang paling parah menghamili seorang gadis malang bernama Ashanara yang sayangnya dari awal Tuhan telah takdirkan untuknya.

Menyesalpun tak ada gunanya, sekarang Axelleon sangat bahagia dengan keluarga kecilnya.

Kalau kita mundur ke belakang, mengingat masa-masa dari awal Axelleon melihat dunia sampai Axelleon mempunyai seorang putra yang sangat mirip dengannya, semua tidak mudah dilalui. Ada tangis, ada rasa letih dan senang menjadi satu.

Axelleon dulu hanyalah anak kecil yang dipanggil Lele, mencoba menikmati dunia dengan caranya. Yang selalu dilindungi Berie, yang selalu melindungi Ibel. Yang selalu bersenang-senang dengan Ncim dan Al.

Sekarang kelima anak kecil itu telah dewasa, menemukan jati diri mereka. Menentukan akan jadi apa diri mereka nantinya.

Axelleon dan keluarga kecilnya baru saja mendarat di Pulau Dewata, dan sekarang mereka akan menetap disana dalam beberapa tahun ke depan.

Axelleon adalah anak yang cengeng, yang tidak bisa berpisah dari Sang Ibu barang sedikitpun. Tetapi demi Istri dan anaknya, sekarang ia mencoba mandiri. Membiarkan Alastha dan Amata menikmati masa tua mereka.

★★★

Ashanara baru saja akan menusuk lengan yang dengan lancang memeluknya dari belakang sebelum ia melihat cincin pernikahannya di jemari itu.

Ashanara menghela napasnya. "Ada apa?"

"Sayang, apa masih lama masaknya?" tanya Axelleon sembari memeluk Ashanara lebih erat.

AXELLEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang