Bagian 28

8.1K 771 23
                                    

Hai, aku kembali lagi wk maaf lama soalnya mikir dulu bisa gak diterima pembaca bab ini xixi. mudaha  aja di terima ya. btw Keffan tuh tipe maju pantang mundur sifatnya gak badboy dll 😅.
selamat baca semoga suka

Balikpapan, 28 Januari 2021
Kamis 09: 57 wita

***

Diana menghembuskan nafasnya ia memegang tali tasnya dan merabanya pelan.

''Emang yakin? Kalau aku ingin memberikan kamu kesempatan gimana?'' kata Diana. Wanita itu menghadap Keffan dan mengusap rambut samping Keffan. Keffan mengangguk yakin sambil melirik Diana yang memainkan rambutnya dengan pelan. ''Berarti aku harus cari pengganti Papahnya Eja, kan kamu mau pergi.'' Diana melepas tangannya dari rambut Keffan dan berkaca di spion ia siap- siap untuk turun dari mobil.

''Makanya.... Jangan suka sedih dan ngambekan terus. Kamu dikit- dikit mau pergi mau kabur. Kek apa sih, di perjuangin kok gak mau.'' Kata Keffan. Diana menengok dan menatap Keffan yang terlihat kesal.

''Terus gimana? Wajarlah aku sedih tadi, kamu dan istrimu cerai karena datengin aku dan perjuangin Eja.''

''Iya wajarlah, Eja anak kandungku dari kamu. Siapa yang jadikan kamu simpanan sekarang? Gak ada. Kamu dan aku sama- sama bebas. Kalaupun ada berita Keffan bercerai karena wanita lain itu gak mungkin.''

''Mungkin saja karena adanya Eja.'' Jawab Diana tak mau kalah. Keffan menghembuskan nafasnya ia membelokan mobilnya ke arah Jl. Mt Haryono.

''Loh mau kemana? Kelewatan.'' Kata Diana.

''Sehari aja bolos gakpapa. Arthur gak bakalan bangkrut hanya karena satu karyawan yang libur.'' Jawab Keffan. ''Dengar ya Dey, Eja tidak ada sangkut pautnya sama hubungan ini. kalaupun ada aku akan melindungi dirinya dengan cara apapun.''

Keffan meminggirkan mobilnya ia melepas jasnya dan melongggarkan kemejanya dan menggulung lengan kemeja panjangnya. Diana hanya diam ia tak tau harus berkata apa sekarang berdebat dengan keffan sama saja berhadapan dengan Eja.

''Aku gak jadi pergilah, aku gak mau lepasin kamu. Apapun alasannya biarpun orang lain mau bilang aku pimplan dan lainnya.''

Diana tertawa pelan ia menatap Keffan yang sedang marah- marah, wajahnya nempak cemberut, alisnya menjadi satu dan bibirnya bergaris datar. Keffan melirik Diana yang tertawa pelan sambil menutup mulutnya.

''Kenapa?'' tanya Keffan.

''Dimana- mana tuh pergi lalu beberapa tahun baru kembali, kok ini enggak.''

''Kamu kira ini karangan cerita kan udah lima tahun kita pisah.'' Keffan menjalankan mobilnya kembali. ''Mana masih lapar lagi.'' Keffan singgah ke salah satu restoran dan memesan makanan melalui drive true.

''Kamu gak ada kenyangnya ya, Eja aja kalah makannya sama kamu.''

''Eja gak main kuda-kudaan yang. Nah kita? Kuda-kudaan, nempel dinding, telentang, dan lainnya.'' Keffan membuka jendelanya dan memesan burger di Mcd dengan nasi dan ayam serta scrumbble egg. Diana hanya terkiki geli sambil memukul lengan Keffan gemash.

''Aku sudah maafin kamu dan kita jalani aja dulu pelan- pelan.'' Kata Diana serius. Keffan menutup jendelanya setelah memesan dan menunggu di tempat pengambilan.

'''Kata- katamu menyakitiku Dey, aku memang brengsek. Rela- rela aku pindah Indonesia dan jadi Wni demi kamu.''

''Apa kata- kataku lebih sakit dari penderitaan yang kamu berikan Fan? Sakitian mana? Aku yang berkata seperti tadi atau kamu yang menyuruhku membunuh Eja dulu dan pergi membawanya?''

Keffan hanya Diam sambil merenungi kesalahanya, tak lama pesanannya jadi ia mengambil dompetnya di kantong celana dan mengeluarkan uangnya.

''Makasih.'' Keffan memberikannya ke Diana. Keffan membayarnya dan langsung pergi tanpa mengambil kembalian.

''Suapin aku.'' Kata Keffan seraya menjalankan mobilnya. Diana membuka makanan itu dan menyuapi Keffan nasi dan telur dadar tak lupa dua potong paha ayam dan sambalnya.

''Kita mau kemana?'' tanya Diana sambil menyuapi Keffan. Keffan membuka mulutnya dan menerima suapan Diana. Keffan menggeleng tidak tau lihatlah keffan seperti Eja kalau lagi makan.

''Gak tau, muter- muter aja. Atau mau belanja makanan.''

''Cari rumah aja, kontrakan udah penuh. Kalian aja tidur sempit- sempitan dama dus mainan Eja.''

''Yaudah ayo, mau di mana? Perumahan?''

''Kalau satu unit rumah besar gak mengaruhi kantongmu kan?'' tanya Diana. Keffan mengangguk dan tersenyum kepalanya mengangguk iya. Jika kalian tanya darimanakah sifat Eja yang pintar itu maka jawabnya dari Keffan. Keffan tipikal mudah senyum, ramah dan baik bukan badboy kebanyakan.

''Jangankan satu rumah, satu perumahanpun aku sanggup. Mau dimana? Balikpapan Regency, Batakan Village, Balikpapan Baru, Wika, Grand City, Bukit Damai indah atau dimana?'' tanya Keffan ia mengkode Diana untuk minta minum. Diana memberikan orange jus yang di beli tadi ke Keffan.

''Hm dimana ya, aku ingin suasana yang baru.''

''Mau tinggal di apartemen kah?''

Diana menggeleng sambil ikut makan bekas Keffan. ''Gak bisa nanam kembang nanti sama anggrek. Bikin rumah aja deh, daripada beli.''

''Kita beli di dalam perumahan biar aman, kalau masalah mau renovasi gampang. Beli empat unit dan rombak jadi satu. Masalahnya kamu mau perumahan dimana?''

''Grand city aja, masih sepi dan nyaman.''

''Yaudah ayo kita kesana dan liat rumah contohnya.''

''Fan masalah pekerjaanmu disana gimana?'' tanya Diana tiba- tiba.

''Masih berjalan Cuma gak semulus kemarin karena skandal mantan istri dan aku pergi. Jadi perusahaan itu diambil alih oleh mantan istriku tapi sudah diambang kehancuran, sedikit- sedikit aku perbaiki makanya kemarin di sela urus perceraian aku urus perusahaan ku juga, kamu tau kan perusahaanku bukan disini jadi mesti bolak balik. Ada kak Louis pun dia sudah pegang proyek di sini karena aku.'' Jelas Keffan.

''Jadi kalau kamu disini perusahaanmu gimana?''

''Itu makanya. Aku kesini cuma untuk jemput kamu pulang dan balik ke Amerika. Disana aku bisa duduk di perusahanku sambil memperbaikinya.

''Kalau masalah finansialmu gimana? Kalau gak cukup mending gak usah dulu beli rumah.'' Kata Diana. Keffan mengusap kepala Diana pelan.

''Aku masih punya tabungan dan simpanan. Masih ada beberapa properti yang disewakan, resort,hotel, pulau pribadi dan apartemen. Tabungan di rekeningmu yang tertinggal masih utuh, emas- emasmu yang kubelikan masih rapih di brankas apart. Semua masih cukup lagian yang hancur satu perusahaan untuk tambang.'' Jelasnya.

''Sekaya apasih kamu Keffan? Kadang akutuh mikir ada ya manusia sangat kaya sampai hal yang tidak mungkin menjadi bisa.''

Keffan tertawa geli.

''Kamu tau pengusaha terkaya di Kalimantan Selatan? Namanya Alllexe, dia punya satu pulau pribadi yang dijadikan tempat wisata, mantan Mafia kelas atas, memiliki puluhan pengawal dan mata- mata. Dia punya istri cantik tapi yang kedua, namanya Suri. Di sini pengusaha kaya itu Si Arthur bos kamu, istrinya belia banget udah punya anak tapi yaitu...'' keffan menjeda kalimatnya. ''Setiap kali Safir meminta sesuatu Arthur turuti, makan siang aja di beda pulau ckck.''

''Pasti jadi istri mereka gak mudah ya.''

''Suri itu istri simpanan Allexe sebelum akhirnya di publikasikan karena sudah pisah sama Lonas. Safira itu ibu muda yang hidupnya miskin sekali, penjual nasi kuning di sekolah, sebatang kara dan besarkan Lia dan Lio sendiri. Coba aja tanya sama bos kamu.''

''Ah gitu.''

''Aku mau kamu menjadi milikku dan bersamaku selamanya seperti mereka.''

''Kita coba ya.''

''Iya sayang.''

Nyatanya disini bukan menyelesaikan masalah namun membuat konflik baru karena mantan istri Keffan tidak terima di ceraikan sang suami karena masih mencintainya. 

Diana: The Ex-wife mitressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang