Bagian 5

16.8K 1.1K 31
                                    

Semoga banyak yang baca dan suka
terima kasih...

Balikpapan, 14 Desember 2020
Senin, 17:51 wita

***

Hari ini Diana izin tidak masuk kerja karena Reza. Ia membuka kain korden yang tertutup di setiap jendela, setelah itu membuka pintu dan memeriksa kembang- kembang yang tergantung rapi. Tak lama seperti biasa tukang sayur melewati depan rumahnya. Diana seperti biasa mengampiri tukang sayur untuk membeli sayur dan lainnya.

''Dey, Anakmu kemarin cempat hilang di hutan?'' tanya Bu sayur. Diana mengamngguk sambil tersenyum tipis tangannya memilih- milih sayuran untuk dimasakya. Tak lama Reza berdiri di teras rumah sambil mengucek mata.

"Umi, Eja mau makan bubur sayur.'' Pinta Eja sambil menguap. Diana menoleh dan mengangguk melihat anakya.

''Enggih, Meh masuk tunggu Umi di dalem.'' Kata Diana ke Eja. Tak lama Eja mengangguk dan masuk ke dalam rumah. Sejak semalam Aldi tidak menampakan diri lagi terakhir bilang mau beli sate.

''Ya Allah, untung ketemu. Dulu sekitar tahun 1976, waktu bude masih sekolah SMP kelas 2 ada anak hilang sampe sekarang gak ketemu, ada yang kabarnya di culik hantu, dimakan hewan dll. Serem.'' Cerocos bude. Diana langsung merinding.

''Alhamdulillah Bude, Eja ada unclenya kalau enggak mungkin bernasib sama. Aku mau masak bubur manado bude, tolong bungkusin labu kuning lima ribu, jagung satu biji, ubi satu biji juga sama bayam itu aja.'' Kata Diana.

''Gak pake kemangi Dey sama kangkung.'' Kata Bude. Diana menggeleng.

''Eja gak suka kemangi bude kalau kangkung aku kurang suka campur di bubur.'' Jawab Diana.

''Ikannya?'' tanya Bude sambil mengambilkan pesenan dan membungkus pesenan Diana.

''Pesen mie kuning juga bude, biar nanti jadi bubur tinutuan. Ikannya ada apa bude?'' kata Diana.

''Udang, Lele, Patin, Gurame, Layang, Selangat, cumi biasa, cumi kodok, Hm itu aja.'' Kata Bude. Diana tertawa karena melihat ekspresi bude. Tak lama Eja keluar dan memanggil Diana. Diana mendatanginya dan Eja meminta gendong.

''Kenapa sayang, Umi lagi mau beli ikan.'' Diana membawa anaknya untuk belanja sayur.

''Ikan Apa Mih, mau makan cumi aja.'' Pinta Eja sambil menyandarkan kepalanya di baju Diana.

''Oke. Bude pesen cuminya sebungkus itu.'' Kata Diana.

''Aduh, anakmu ini ganteng sekali ya. Seneng aja ya kalian berdua tinggal disini.'' Kata bude.

''Iyalah Bude emang mau dimana lagi kasian. Aku bahagia Bude asalkan ada Eja. Berapa semuanya Bude, aku ke dalem dulu ambil dompet.'' Kata Diana sambil beranjak pergi.

''Nanti aja bayarnya besok aja. Bude buru- buru. Labu lima ribu, jagung dua ribu, ubi sebiji dua ribu, bayam empat ribu dan cumi lima belas ribu semuannya dua puluh delapan ribu ya. Besok aja bayarnya.''

''Makasih ya Bude, aku jadi gak enak. Permisi Bude.'' Diana mengambil pesenannya dan masuk ke dalam rumah. Bude pun tak lama pergi.

***

Diana menurunkan anaknya dan menyuruhnya untuk mandi sedangkan dirinya akan memasak bubur. Tak lama sahabat Diana datang namanya Kinara, sesama penjaga toko juga.

''Assalamualaikum.'' Sapa Kinar sambil berdiri di ambang pintu. Diana menegok dari arah dapur dan tersenyum kaget.

''Kinar, Ya ampun kamu datang, ayo masuk. Aku baru aja bangun dan masak. Maaf kalau berantakan ya.'' Kata Diana.

''Berantakan apa Dey, bersihnya rumahmu ini kudengar Eja ilang kemarin bener kah? Mana dia?'' tanya Kinar sambil masuk kedalam rumah dan duduk di sofa rotan ia melepas helmya dan meletakan tasnya di samping.

''Iya, untungnya dia di temuin sama kakaknya mantan suamiku, kebetulan dia kerja di pembangunan jalan toll di deket sini.'' Kata Diana santai.

''Kuli kah?'' kata Kinar.

''Sembarangan, kontraktor. Mana ada bule jadi kuli di Kalimantan sini, gila pala kau.'' Kata Diana di sela tawa. Kinar tertawa tak lama matanya melihat Eja keluar dengan handuk yang terlilit dipinggangnya.

''Ya Allh, bujangnya Bull-Bull, sini sayang.'' Kata Kinar sambil memberikan mainan robot- robotan ke Eja, Eja berbinar dan mendekati Bull-Bull Kinar. Bull-Bull itu nama panggilan untuk Kinar yang artinya tante atau aunty, nama panggilan yang unik xixi.

''Makaish Bull- Bull, Bull- Bull bobo sini?'' tanya Eja dan Kinar mengangguk.

''Iya sayang. Sini tak pakein baju.''

''Sekalian sapuin rumah ya hehe, aku ke dapur dulu.''

''Siap, beres.'' Kata Kinar sambil membawa Eja untuk memakai baju.

***

Diana habis mandi ia telah menata makanan di meja lesehan di depan tv. Cuaca hari ini tidak sepanas kemarin, melainkan mendung, berangin, dan rintikan hujan kecil.

''Aldi kemana ya? Tuh anak tumben gak kesini.'' Kata Diana.

''Tadi sih dia ke toko anter Shilla habis itu ke kerjaannya.'' Jawab Kinar.

''Iyakah, baguslah.'' Diana mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu menyisirnya diambang pintu kamar. Setelah menyisir ia menjedai rambutnya kebelakang dan duduk di depan tv.

''Katanya semalam Aldi tidur sama Shilla di kosan, Shilla bangga banget liatin bekas kissmark-nya jijik banget.'' Kata Kinar. Diana hanya tersenyum simpul. Entah mengapa ada perasaan sedih.

''Shilla benci banget sama aku karena Aldi sering kesini dan menginap. Padahal kami hanya temanan gak lebih. Aldi banyak biayain aku dan Eja waktu pertama tinggal disini.'' Cerita Diana.

''Dey, namanya juga cowoknya orang. Tau sendirikan mulutnya Shilla gimana. Apalagi dia tau masa lalumu, kalau aku jadi kamu mungkin bakalan pindah dari tempat ini dan pindah ke kota.'' Kata Kinar.

''Aku mau ke Balikpapan Kin tapi aku takut ketahuan keluarga mantan suamiku. Sedangkan aku ini bekas simpanan, pokoknya jelek banget lah aku ini.'' Diana menghembuskan nafasnya sedih.

''Sabar Dey, ini udah lima tahun loh masa mereka masih dendam, sampe kapan mau disini sih, Shilla gondok terus sama kamu karena Aldi. Aku jadi gemesh sama tuh anak.'' Kata Kinar sambil menyantap bubur, tak lama hujan deras datang. Diana berdiri dan menutup daun jendela dan pintu rumah, ia meyalakan lampu agar lebih terang. Tak lama ia duduk kembali dan mengambilkan Eja makan.

''Iya sih, gak enak juga Kin kaya gini dianggap cinta segitiga padahal aku ini cuma janda yang numpang hidup tenang di desa orang.''

''Itulah, btw Shilla anaknya kepala desa kan. Adiknya si Nino itu mau ulang tahun dan di rayain di kota Balikpapan, katanya mau ngerayain di restoran.''

''Baguslah, namanya juga orang berada.''

''Hallah, hasil sedikit itu Cuma gengsinya aja yang gede.''

''Cariin kerjaan di Balikpapan deh Kin.'' Kata Diana asal ia kemudian mendekati Eja yang berbaring di ambal menyuruhnya untuk duduk dan membuka mulutnya untuk makan.

''Wait... nanti kucarikan, tenang aja.'' Kata Kinar.

"Apa aja Kin yang penting halal. Jadi pembantu juga boleh, sapu jalanan atau tukang cuci piring, jaga anak juga bisa.''

''Astaga Din, kamu ini sekolah kejuruan dengan nila yang bagus kok cita- citaya mau jadi kek gitu sih. Kucarikan yang bagus.''

''Open Bo Kin.'' Canda Diana membuat Kinara tersedak dan reflek memukul bahu Diana.

''Gila nih anak, ingat Eja. Nanti kucarikan yang sesuai sama basicmu, akutansi kan itu.''

Diana mengangguk. 

Diana: The Ex-wife mitressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang