Selamat baca semoga suka
Balikpapan, 18 Desember 2020
Jumat, 16:36 wita***
Diana menatap penampilannya yang sederhana, kemeja putih dan rok hitam sederhana, rambutnya ia gerai dan di jepit sedikit di belakangnya memberikan sedikit poni agar terlihat cantik. Eja, anak itu sudah rapi dan wangi sekarang berada di depan pintu untuk menunggu Diana.
''Sudah rapih ini ya.'' Kata Diana ke Kinar, Kinar mengangungkan jempolnya dan mengangguk.
''Sudah cakep, sekarang pergilah. Jangan sampai terlambat.''
''Iya.'' Diana mengambil tasnya dan memakai sepatu hak hitam.
''Ayo sayang.'' Diana memegang tangan Eja dan mereka berjalan bersama untuk turun ke bawah.
''Umi cantik sekali. Pasti nanti Umi di terima kerja.'' Kata Eja sambil melihat Diana. Diana tersenyum sambil merangkul anaknya.
''Semoga aja, habis interview kita cari kontrakan ya.''
''Kontrakan itu rumah Umi? Di dekat tempat kerja Umi kah?''
''Bisa juga.'' Kata Diana sempat berfikir. ''Makanya doain Umi ya, kalau gak keterima kita tetap tinggal disini gak balik ke kampung.''
''Umi pasti diterima.'' Jawabnnya membara. ''Umi pasti di terima kerja biar Eja bisa ketemuin Papah Eja.'' Kata Eja serius. Diana tertawa haru sambil mengusap kepala anaknya.
''Xixixi, ayo naik ke dalam mobil.'' Diana membuka pintu Taxi yang dipesennya dan Eja masuk.
''Dingin.'' Seru Eja semangat. Ia memakai pakaian warna kuning dan tasnya juga, tas itu berisi mainan miliknya agar tidak bosan. Setelah Eja naik sekarang giliran Diana dan memutup pintunya.
''Umi, Papah Eja punya mobil juga gak?'' tanya Eja yang duduk ditengah sambil melihat kedepan. Diana mengusap kepala anaknya dan mengangguk jangankan mobil pesawat pribadi aja dia punya.
''Punya dong, kalau gak punya gimana Papah mau kerja.''
''Kalau punya mobil kenapa gak jemput Eja sama Umi dikampung hm?'' Eja melihat Diana dan menatapnya sendu, guratan sedih terpancar dimatanya.
''Eja, Papah kan kerja. Jadi gak bisa jemput kita... Papah cari uang untuk masa depan Eja, biar Eja bisa sekolah, kuliah, kerja, punya usaha dan punya masa depan yang bahagia.'' Kata Diana pelan.
''Kalau Papah kerja kenapa Umi juga harus kerja hm?'' tanyanya lagi. Diana langsung tertegun, pemikiran anak ini sangat dewasa melampaui umurnya. Sudah bisa berfikir logika.
''Karena Umi bosan, mana mainan yang beli semalam? Eja bawa gak?'' Diana mengalihkan pembicaraan itu. Sungguh Diana sangat bahagia sekali jika Eja ingin tau siapa Papahnya tapi bagaimana dengan lelaki itu? Entahlah.
''Ah, bawa Umi. Di tas...'' Eja melepaskan tas ranselnya dan membukanya memperlihatkan isinya ke Diana. Diana tersenyum sambil mengangguk.
''Wah, banyak. Simpan nanti setelah sampai baru main. Ingat ya, Eja jangan kemana- mana dan tunggu Umi. Jangan nakal, kalau lapar di tas ada jajan kalau mau pipis dan pup harus minta tolong dengan sopan ya.''
''Hi'ih Umi.'' Jawabnya. Hi'ih itu artinya iya dalam bahasa banjar.
***
Sekarang mereka sampai di depan lobby perusahaan terbesar di Kalimantan. Diana nampak gugup dan tak percaya diri karena begitu banyak yang mendaftar. Terdapat beberapa calon karyawan yang menunggu masuk sambil membawa surat lamaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/230862902-288-k277999.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana: The Ex-wife mitress
RomantizmSetelah menjadi istri simpanan selama dua tahun akhirnya ia dilepaskan begitu saja. bukan tanpa alasan, melainkan ia hamil diluar kontrak. Diana hamil dan hal itu adalah takdirnya. Diana diberikan dua pilihan, gugurkan kandungan dan tetap menjadi i...