Bagian 7

12.6K 1K 49
                                    

Gak nyangka, bakalan banyak yang kommen dan baca. sayang kalian semua.
Aku jadi semangat update Diana sampe tamat wk.

makasih pembaca setia Diana.

cerita sedikit, jadi Eja itu gabungan dari Abra (Si gadis mahakam) dan Rendi (Hana si gadis teh)

Balikpapan, 15 Desember 2020
Selasa, 14:41 wita

***

Jam delapan pagi toko sudah buka. Seperti biasa Kinar memeriksa setiap barang dan Diana membersihkan tempat ini sambil menunggu pengunjung datang. Eja, lelaki itu nampak anteng di bawah sambil sarapan nasi kuning.

Tak lama suara motor terdengar, rupanya Aldi dan Shilla datang. Aldi nampak berbeda tidak ramah seperti biasanya apalagi ketika menatap Diana.

''Aku langsung berangkat ya.'' Kata Aldi ke Shilla saat turun dari motor. Shilla mengangguk dan mencium pipi Aldi.

''Makasih sayang.'' Jawab Aldi lembut.

''Amang.'' Pekik Eja ketika lelaki itu mendengar suara Aldi. ''Amang kenapa kemarin gak datang.'' Eja mundul di balik meja kasir dan keluar mendekati Aldi yang duduk diatas motornya.

''Amang kemarin kerja jadi gak sempet main.'' Amang tersenyum mengangkat Eja dan duduk di pangkuannya.

''Amang ditunggu Umi. Umi masak bubur sayur kesukaan Amang.'' Jawab Eja senyumnya merekah sambil melirik Diana yang sedang mengelap meja kasir.

''Eja, jangan gitu. Kamu sendiri yang minta Umi masak bubur, gak boleh ngomong sembarangan ada tante Shilla pacarnya Amang.'' Jawab Diana ke Eja tegas. Eja langsung terdiam dan menunduk tangannya mulai mengusap matanya tak lama air matanya keluar.

''Apaan sih kamu Ana, dia anak kecil kenapa kamu bentak.''' Aldi mematikan mesin motornya dan turun dari sana sambil menggendong Eja.

''Cup...Cup...sayang.'' Bujuk Aldi sambil mengusap punggung Eja. Tak lama suara tangisnya terdengar begitu perih dan sedih.

''Eja minta maaf ya tante Shilla dan Amang.'' Eja meminta turun dari gendongan Aldi setelah itu masuk ke dalam toko.

''Aku gak ada bentak, cuma kasih tau biar dia gak salah paham dan Shilla gak marah.''

''Anak kecil Diana, kamu gak ngerti perasaan anak sendiri ya.'' Kata Aldi.

''Kenapa kamu marah sih Al, dia anakku dan kamu bukan Bapaknya jadi jangan ikut campur. Urus aja Shilla.'' Diana reflek melihat Shilla yang memegang perutnya. Diana menatap shilla lekat dan menangkap guratan rahasia.

Diana tertawa sumbang dan nanar, tak lama Kinar keluar sambil menggendong Eja.

''Al mending kamu pergi kerja sana, gak usah teriakin Diana. Kamu bukan miliknya begitupun sebaliknya. Urus tuh bayimu sama Shilla, dia butuh sosok ayah harusnya kamu tanggung jawab bukan kejar Diana. Blekok lu.'' Kinar mengambil sapu dari tangan Diana dan melemparnya ke arah Aldi. ''Bajingan lu Al, nyakitin hati dua cewek.'' Kinar menarik tangan Diana dan masuk ke dalam gudang barang.

''Shilla beneran hamil?'' tanya Diana lemas. Kinar menyuruh Diana duduk di atas dus dan memberikan Eja di dekat Diana. Diana memeluk anaknya.

''Iya, sudah enam bulan. Cuma Shilla pinter nutupin karena badannya kecil dan suka pakai baju over size. Gak ada yang perhatikan penampilannya hingga dua malam yang lalu Aldi datang dalam keadaan mabuk ke toko ia membawa Shilla di gudang ini dan melakukan hal terlarang, pas saat itu aku lagi didalam sini juga ngecek barang yang habis untuk laporan. Aku nunggu setelah mereka selesai dan langsung introgasi mereka.

Diana: The Ex-wife mitressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang