Diana: The Ex-wife mitress

Bagian 21

Selamat baca semoga suka...
Kalo kita buat group di wattsap mau gak? hehe. buat seru"an aja, sesama jomblo ya kan :") hehe.

Balikpapan, 05 Januari 2021
Selasa 11: 06 wita

***

Keffan terus di desak untuk bertemu dengan istrinya. Jelas- jelas perselingkuhannya sudah di ketahui, mau apalagi? Minta maaf? Sudah terlambat. Keffan ingin ini cepat selesai supaya bisa berbaikan dengan Diana. Hari ini mereka melakukan sidang perceraian, dengan di dampingi pengacara dan kak Louis. Pertama Keffan sudah menalak istrinya itu tiga kali melalui lisan dan sekarang dengan hukum. Tidak ada rujuk atau perbandingan apapun karena kesalahan itu murni dari sang perempuan. Masalah hak asuk anak? Hei, itu bukan anak Keffan. Kalau anak itu semisalnya Eja pasti dia akan melakukannya. Urusan harta? Oke, Keffan akan memberikannya. Apalah arti harta untuk dirinya.

Keffan tidak menyesal justru bahagia. Ia melirik mantan istrinya yang mendrama, menangis dengan tisu dan mengangguk saat diberikan pertanyaan.

***

Diana masuk keruangan HRD, di tangannya ada sebuah surat pengunduran dirinya.

''Duduklah, kenapa Din.'' Tanya Pak Sofyan.

''Pak saya mau berenti kerja, ini suratnya.''

Pak sofyan melihat kertas itu dan menggelengnya. Dikembalikannya surat itu ke Diana.

''Kamu permanen disini Diana, tidak semudah itu keluar. Kalaupun kontrak tidak semudah itu juga berhenti. Lebih baik kamu menghadap Pak Arthur deh.''

''Yaa Pak, kenapa mesti Pak Arthur sih.'' Kata Diana.

''Karena dia yang suruh kamu kerja disini. Pergilah.'' Kata Sofyan.

''Kalau sama Pak Arthur mah bakalan di tolak.''

''Nah itu tau jawabannya, mending kamu ambil libur daripada berenti.''

''Ih gak gitu konsepnya.'' Diana tertawa pelan kemudian disusul Pak Sofyan.

''Yaudah gih sana, kamu keluar habis itu lurus ke kanan belok kiri tekan lift terus masuk dan tekan lagi lantai paling atas.''

''Huah, yaudah deh. Makasih Pak. Saya doakan jomblo seumur hidup.'' Diana kemudian langsung pergi dan menghilang di balik pintu.

''Ih Doanya.'' Kata Sofyan sambil terkikik.

***

Diana mengetuk pintu Pak Arthur. lelaki itu menyuruhnya masuk tak lama ia masuk dan betapa kagetnya bosnya itu berpenampilan berantakan. Terlihat di Sofa ada Safir yang langsung tersenyum dan memperbaiki roknya.

''Ah, apakah saya ganggu Pak?'' tanya Diana akward.

''Ah enggak, silahkan duduk. Ada yang bisa dibantu. Santai aja nanti kamu sama Keffan juga begini.'' Kata Arthur sambil tertawa.

''Justru itu Pak, saya mau mengundurkan diri.'' Kata Diana sambil menyerahkan surat.

Arthur mengambil surat itu dan merobeknya.

''Din, aku tau perasaanmu. Mending kamu jalan gih sama istriku siapa tau dapat pencerahan.'' Kata Arthur.

''Hah, gak gitu pak.'' Kata Diana. Tak lama Safir mendekat dan duduk disamping Diana.

''Aku mantan kaburan hehe. Aku dulu sama seperti kakak pikirannya mau kabur jauh dari laki- laki yang brengsek! Hidupku lebih susah ketimbang kakak. Umur 13 tahun aku hamil dan melahirkan, aku pelarian dari sulawesi ke Kalimantan. Aku hidup susah berbekal emas yang kupakai aku menjualnya, menyewa rumah, berjualan untuk Lia dan Lio.'' Jelas Safir. Diana ternganga tak percaya.