18. Oppa Ku

2.4K 330 38
                                    

Rio dengan percaya diri nya berangkat kerja dengan kepala pelontos nya, kecuali di luar rumah sakit, Rio akan memakai topi nya, dan kabar tentang Rio yang memangkas habis rambut nya, demi pasien anak-anak yang menderita kanker pun menyebar dikalangan pegawai rumah sakit, mereka jadi semakin menaruh rasa hormat pada Rio yang bisa dibilang masih senior di Jung Hospital.

"Wow, penampilan baru boy" kaget Dong Hae appa, saat makan malam bersama keluarga dan ia baru pertama kali nya melihat kepala plontos sang putra.

"Keren kan appa" balas Rio percaya diri sambil mengusap-usap kepala nya dan bergaya cool, sang appa terbahak.

"Astaga!" Kaget Sicca eomma melihat penampilan baru sang putra.


"Rio, apa-apaan ini?" Geram nya kesal, tapi juga gemas dengan penampilan baru putra nya, Rose terpingkal melihat reaksi sang eomma.

"Tenang eomma, kita tak akan repot nanti jika salah satu lampu di taman depan mati, kita ganti saja dengan ini" jahil Rose sambil mengusap-usap kepala dongsaeng nya.

"Yak!" Jerit Rose yang tangan nya langsung digigit oleh Rio yang kesal.

Cetak

"Aww!" Rio merintih memegangi kepalanya yang dipukul Rose dengan sumpit untuk melepaskan gigitan nya.

Diluar mereka terlihat begitu akur dan saling menyayangi, padahal jika dirumah, mereka seperti Tom dan Jerry, tapi itu menjadi hiburan bagi kedua orang tua nya yang jelas sudah tak mampu lagi memberi dongsaeng bagi kedua putra dan putri nya.

Selesai makan malam, Rose membantu sang eomma mencuci piring di dapur.

"Eomma, sebenar nya Rio melakukan itu bukan tanpa alasan" ujar Rose yang sedang mengeringkan piring dengan lap, sambil berdiri disamping Jessica.


"Lalu?" Jessica meminta penjelasan pada sang putri.


"Eomma ingat gadis kecil yang bertemu kita di cafe waktu itu?" Tanya Rose, Jessica menggeleng polos.

"Gadis kecil yang tubuhnya penuh luka waktu itu eomma" Rose mencoba mengingatkan

"Ah yang unnie nya juga luka-luka waktu itu kan?" Kini Jessica telah mengingat nya.

"You you. . . " kini ia mencoba mengingat nama gadis kecil itu.

"Youra, eomma" potong Rose.

"Yaa, Youra, sakit apa dia?" Selidik Jessica

"Leukimia stadium akhir" lirih Rose nyaris tanpa suara, Jessica langsung menoleh cepat kearah sang putri saking kaget nya.

"Kapan-kapan antar eomma menjenguknya ne" pinta Jessica, Rose mengangguk lemah.

Dan seperti biasa, Rio tak akan langsung pulang setelah menyelesaikan pekerjaan nya, ia akan menemani Youra terlebih dahulu.


Tok. . . Tok. . .



Ceklek




Deg


Jisoo terkejut melihat penampilan baru Rio yang sama persis dengan Youra, dan ia langsung bisa menebak, jika memang Rio melakukan nya secara sengaja, untuk menyemangati Youra.

"Selamat sore hyung" sapa Rio seperti biasa.

"Sore juga dok" balas Jisoo berusaha menutupi keterkejutan nya.

"Oppa" seru Youra menyambut kedatangan Rio.

"Oppa? Sejak kapan Youra memanggil dokter dengan sebutan oppa?" Tanya Jennie tak enak pada Rio.


Love In SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang