26. Welcome Home Jennie

2.6K 331 47
                                    

Rio menatap photo Jennie yang ia ambil diam-diam kala di rumah sakit waktu itu dengan ponsel nya.

Wajah polos dan aura lugu nya membuat Rio semakin jatuh, bukan tanpa alasan, lama hidup dalam tekanan dan paksaan di negara asal membuat Jennie seperti burung yang baru lepas dari sangkar nya, sulit bergaul, dan selalu menampakan wajah ketakutan n...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah polos dan aura lugu nya membuat Rio semakin jatuh, bukan tanpa alasan, lama hidup dalam tekanan dan paksaan di negara asal membuat Jennie seperti burung yang baru lepas dari sangkar nya, sulit bergaul, dan selalu menampakan wajah ketakutan nya di negara asing, tapi Rio dulu tak menaruh curiga.



Rose menghampiri dongsaeng nya itu yang sedang menatap photo Jennie dalam kegalauan merasakan rindu yang kian menggebu.



"Aku sudah menerima kabar" beritahu Rose, Rio langsung terduduk dari rebahan nya.



"Jadi, noona?" Tanya Rio



"Aku belum tahu isi nya, surat panggilan hanya memberitahu jika kami harus datang bulan depan" lanjut Rose berbohong, dalam hati ia terkikik melihat reaksi Rio yang langsung lemas, padahal ia sudah tak sabar untuk segera bertemu gadis nya, dan ini membuat nya frustasi.




"Tak bisakah dipercepat noona?" Tanya nya dengan wajah memelas.




"Tidak boy, sesuai antrian, karena bukan hanya Jennie saja yang mengajukan permohonan" jelas Rose, Rio sudah hampir menangis rasa nya.





Korea Selatan mulai memasuki musim semi, cuaca begitu dingin, Rio keluar dari lobby rumah sakit sambil merapatkan mantel nya, hujan turun dengan lebat sore itu.



Krriiinngg. . .




Ponsel nya berdering saat Rio belum sempat memasuki mobil nya.



"Hallo"



"Rio, tolong jemput noona di kantor ne, appa sudah pulang lebih dulu tadi" ujar Rose si penelphone




"Ne noona, aku kesana sekarang" jawab Rio tanpa curiga, ia melepas mantel nya di dalam mobil, dan menyalakan penghangat, sebelum melaju ke kantor sang noona.



Hujan lebat mengharuskan Rio mengemudi dengan hati-hati, karena jarak pandang yang terbatas, tapi beruntung ia tiba di kantor firma hukum sang ayah dengan selamat, dan Rose sudah menunggu di teras lobby bersama seorang gadis, Rio menajamkan penglihatan nya, melihat gadis disamping sang noona, dan tak salah lagi.



"Jennie" batin Rio, ia segera turun dari mobil, mengabaikan  hujan yang membasahi tubuhnya sekarang, sang gadis mematung, memastikan jika pria di depan sana adalah kekasihnya.

"Jennie" batin Rio, ia segera turun dari mobil, mengabaikan  hujan yang membasahi tubuhnya sekarang, sang gadis mematung, memastikan jika pria di depan sana adalah kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang