7. Youra sakit

2.5K 349 52
                                        

Sudah begitu lama, Rio tak kembali ke toko roti dimana ia bertemu dengan gadis pujaan nya karena kesibukan di rumah sakit, yang banyak pasien.



Sampai suatu hari, Rose mengirim pesan pada Rio.


From Evil Noona:
Rio dongsaeng kesayangan ku, tolong belikan noona esspreso cheese tart di tempat yang dulu ne.

Gumawo, dari noona mu yang paling cantik sedunia.





Rio mendengus kesal dengan pesan yang ia terima dari Rose, tapi meski begitu, ia tetap menuruti nya, ketika ia pulang bekerja, Rio menepikan mobil nya di depan toko La Tarte Bakery, jantung nya berdebar cepat, mengingat ia akan bertemu dengan gadis pujaan nya, antrian lumayan panjang, dan Rio berada dibarisan paling belakang, sesekali ia nampak mengintip pelayan di depan sana yang sedang melayani pembeli dengan ramah nya, dan dengan senyum yang pasti akan menular pada orang lain.

Rio mendengus kesal dengan pesan yang ia terima dari Rose, tapi meski begitu, ia tetap menuruti nya, ketika ia pulang bekerja, Rio menepikan mobil nya di depan toko La Tarte Bakery, jantung nya berdebar cepat, mengingat ia akan bertemu dengan gadi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Youra terlihat membawa nampan berisi cookies yang masih hangat untuk diletak kan ke dalam lemari show case, Rio tersenyum kagum menatap wajah serius Youra yang meski masih anak-anak tapi nampak begitu rajin dan cekatan, antrian bergerak semakin maju, Rio kembali mengintip Jennie, tapi tiba-tiba. . .




Bug



Prank



Youra yang hendak ke mengembalikan nampan ke belakang tiba-tiba limbung, ia pingsan, yang tentu saja menimbulkan kepanikan, terutama Jennie.



"Youra!" Seru nya menghampiri sang dongsaeng.





"Tolong, tolong dongsaeng saya" panik Jennie memelas, para pembeli berkerumun melihat apa yang terjadi dibalik etalase.




"Saya dokter, biar saya periksa" ucap Rio sambil mengangkat tangan nya.




"Silakan dok" Yeri membuka kan pintu masuk di samping meja kasir agar Rio bisa memeriksa Youra, gadis itu terkulai dengan wajah pucat, dan mata terpejam, dari hidung nya nampak mengeluarkan darah segar, Jennie pun mulai menangis.





"Suhu tubuhnya tinggi, sebaiknya kita bawa ke rumah sakit" ujar Rio, Jennie mengangguk karena tak ada pilihan lain, Rio lalu menggendong Youra menuju ke mobil nya, diikuti Jennie yang sesenggukan.



Sesampai di rumah sakit, Rio membawa Youra ke ruangan Irene sang dokter anak, yang kala itu baru saja datang karena ia mendapat jadwal piket malam.





"Dokter, tolong periksa gadis kecil ini" pinta Rio meletakan Youra di ranjang periksa, Irene yang sigap pun segera membawa stetoskop nya dan memeriksa kondisi Youra.





"Noona, sebaiknya anda tunggu diluar" pinta Rio pada Jennie, gadis lugu itu pun menurut.

Sementara Irene memeriksa Youra, Rio mengelap dan membersihkan darah yang mengalir dari hidung gadis kecil itu.




Irene menatap Rio serius, yang ditatap pun mulai tak enak, karena Rio seolah tahu, bocah ini pasti mengalami sesuatu.




"Bagaimana dok?" Tanya Rio




"Melihat dari gejalanya, dia harus di chek darah nya terlebih dahulu di lab, untuk meyakinkan apa dugaan ku benar.




"Maksud dokter?" Bingung Rio tak mengerti.




"Ada lebam di paha kiri nya, serta bintik merah ini, tapi semoga diagnosa ku salah" jelas Irene sambil memperlihatkan bintik-bintik merah di kulit tangan Youra.




"Tolong panggil keluarga nya dok" pinta Irene


Dan Jisoo yang mendapat kabar jika Youra dibawa ke rumah sakit pun segera menyusul Jennie setelah menghubungi sang gadis terlebih dahulu, di rumah sakit mana Youra dibawa.

Ceklek





Rio membuka pintu ruangan Irene, dan melihat Jennie sedang di tenangkan oleh seorang pemuda.



"Apa dia kekasih nya?" Batin Rio patah hati, tapi ia kemudian melupakan pikiran nya.




"Maaf, noona, dokter Irene menunggu anda di dalam" ujar Rio, Jennie dan Jisoo pun gelagapan salah tingkah, terkejut dengan kehadiran Rio yang tiba-tiba.



"Baik dok" jawab Jennie, gadis itu kemudian memasuki ruangan sang dokter.


"Selamat sore dok" sapa Jennie.




"Silakan duduk nona" ujar sang dokter




"Baik dok, bagaiamana dengan keadaan dongsaeng saya?" Tanya Jennie sopan.



"Begini nona, untuk mengetahui apa penyakit yang di derita oleh dongsaeng anda, sebaiknya, dilakukan test darah besok, di lab, dan sebaiknya dia di rawat inap dulu untuk menunggu hasil nya" ujar Irene




"Harus dok? Tak bisakah besok saya bawa dia kembali lagi?" Tawar Jennie karena ia mencemaskan biaya yang akan dikeluarkan nanti.



"Nona, penyakit yang mungkin dongsaeng anda derita, itu sangat berbahaya, dan saya tidak mau ambil resiko dengan membiarkan anda membawa nya pulang" tegas Irene, karena cemas dan tak ingin sesuatu yang buruk menimpa pasien nya.




"Mianhae, baik dok" pasrah Jennie.




Di luar


"Apa anda yang menolong dongsaeng saya tadi?" Tanya Jisoo pada Rio.



"Iya, saya" jawab Rio



"Terima kasih, kenalkan, saya Jisoo" ujar nya mengulurkan tangan kanan nya pada Rio yang langsung menjabat tangan Jisoo.



"Saya Rio" balas sang dokter




"Ku dengar dari Jennie, anda seorang dokter, kenapa bukan anda yang menangani Youra?" Tanya Jisoo penasaran.




"Ow, jadi nama gadis itu Jennie dan dongsaeng nya Youra" batin Rio, meski terasa percuma sekarang mengetahui nama gadis yang disukainya ternyata sudah memiliki pasangan, pertama kalinya jatuh, dan ternyata pada milik orang lain, tentu membuat hati Rio remuk, tapi ia berusaha terlihat baik-baik saja, meski sakit, tapi ia bisa apa? Mungkin panah cupid yang salah sasaran.






#TBC



Love In SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang