kisah cinta dokter muda Lee Mario Manoban, yang menyukai gadis pelarian dari Korea Utara, Kim Jennie, jatuh cinta pada pandangan pertama, namun hati keduanya tak mudah untuk disatukan, kenapa? Ikuti saja kisah mereka.
Irene memasuki kamar yang Youra tempati untuk chek rutin setiap pagi.
"Selamat pagi" sapa Irene tersenyum lebar, ditemani oleh seorang perawat.
"Selamat pagi dokter" balas Jennie yang kemudian berdiri menyambut kedatangan Irene.
"Lho, kenapa belum dimakan?" Tanya Irene yang mendapati menu sarapan Youra masih belum tersentuh, dan gadis kecil itu cemberut diatas ranjang nya.
"Dokter, dimana dokter oppa yang waktu itu?" Tanya Youra masih sambil cemberut.
"Youra, tidak boleh begitu sama dokter Irene" tegur Jennie tak enak, tapi Irene memakhlumi tingkah Youra yang merajuk.
"Dokter oppa?" Bingung Irene.
"Dokter yang menyuapi Youra waktu itu" jelas sang bocah, Irene menoleh pada Jennie seolah bertanya.
"Dokter Rio" jawab Jennie.
"Oh, dokter Rio ada di bagian dokter umum sayang, jadi dia tidak disini" ujar Irene, ia lalu mendekat pada Youra dan mulai memeriksa nya, gadis itu tidak menolak, Irene beberapa kali memberitahu sang perawat untuk mencatat apa yang dia ucapkan.
"Nanti biar dokter sampaikan pada dokter oppa, kalau ada pasien cantik disini yang mencari nya" goda Irene setelah selesai memeriksa Youra.
Blush
Wajah Youra langsung merona salah tingkah, karena seperti nya ia mulai menyukai Rio.
"Gumawo dok" lirih nya malu-malu, Irene gemas jadi nya dengan tingkah Youra yang lucu.
"Cepat sembuh ne, dokter permisi dulu" pamit nya.
Sepuluh menit setelah kepergian Irene, seseorang mengetuk pintu kamar Youra.
Tok. . . Tok. . .
Jennie dan Youra spontan menoleh ke arah pintu, sang unnie pun membuka nya.
Ceklek
Jennie langsung tersenyum lebar, begitu membuka pintu dan mendapati Rio berdiri dengan senyum ramah nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ku dengar ada pasien cantik yang mencari ku?" Jahil Rio pura-pura bertanya pada Jennie, Youra yang mendengar itu pun langsung terkikik sambil menutup mulut nya, ia malu.
"Dia tidak mau makan dok, sepertinya tak ingin cepat pulang dia" adu Jennie pura-pura kesal sambil menyilangkan kedua tangan nya di dada, melirik sang dongsaeng.
"Tidak dok, bukan begitu, Youra hanya ingin makan disupi dokter" jelas Youra panik, Rio terkikik lucu.
"Baik lah, ayo makan dengan dokter sekarang" Rio meraih piring makanan di meja samping ranjang Youra, dan mulai menyuapi gadis kecil itu sambil mengobrol.
