BAGIAN 4

3K 302 318
                                    

÷÷÷÷÷

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

÷÷÷÷÷

Zahin berdiri di depan pintu bagaikan seorang bodyguard, ia merasa bingung dengan arah pemikiran Robin tapi ya sudahlah.

Tugasnya adalah mematuhi majikannya, jadi biarkan saja. Apapun yang diinginkan Robin akan Zahin turutin seperti jin biru yang dimiliki Aladin.

Robin sedang fokus mengetik di laptopnya dengan menggunakan kaca mata, Hazel menyuruhnya mengunakan ini supaya matanya tidak kenapa-napa. Robin menurutnya, lagian ini juga demi kebaikan dirinya sendiri.

Dia memang sedang membuat novel, saat sedang mood ia bisa menulis hingga beribu-ribu kata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia memang sedang membuat novel, saat sedang mood ia bisa menulis hingga beribu-ribu kata. Namun saat ia sedang badmood mengetik satu kalimat saja malas.

Hari ini Robin sedang memiliki suasana hati yang bagus sehingga bisa menulis banyak kata. Bahkan bisa sampai berjam-jam-seperti sekarang. Dia mengangkat kedua tangannya keatas, ke samping kanan dan kiri. Robin sudah merasa capek lalu saat melihat ke depan, ia terkejut karena ada Zahin di sana.

"Ngapain lo disini!" bentak Robin spontan.

Zahin yang mendengar suara Robin segara berdiri dengan tegak. "Kan tad-"

"Udah sana pergi," usir Robin.

Zahin hanya bisa tersenyum kikuk lalu pergi dari kamar Robin. Tadi dia di suruh tetap di sini, saat sudah di sini dia mengusirnya. Entah kenapa laki-laki yang diurusnya sangat merepotkan.

Dia berjalan menuju kamarnya, setelah sampai Zahin segara merebahkan tubuhnya di kasur ditemani boneka pocong yang ada di sebelahnya.

Dia hanya ingin mengistirahatkan kakinya yang serasa akan putus sebentar lagi. Lalu memeluk boneka pocong yang ada di sebelahnya, ukuran boneka ini seperti ukuran bantal guling jadi enak buat dipeluk.

Ting!!! ting ting ting ting ting!!!

Alarm kembali berbunyi, membuat Zahin berlari ke kamar Robin. Ia tak mau membuang waktu, takutnya Robin kenapa-napa dan benar-benar membutuhkannya.

Zahin to Robin | IIIWhere stories live. Discover now