÷÷÷
Robin sudah keluar dari kamar mandi gara-gara Zahin akan mengguyur air se-ember ke tubuhnya. Untung saja refleksnya bagus, jadi yang kena air cuma pintunya doang.
Sekarang tatapan ibu-ibu menghantuinya. Ada yang senyum-senyum, ada yang bisik-bisik sambil cekikikan. Pasti lagi gibahin Robin, valid no debat.
Robin tersenyum sungkan. "Permisi," pamit Robin meninggalkan para emak-emak.
"Aduh, anak gantengnya kabur!"
"Anaknya malu-malu ganteng!"
"Jangan lari-lari! nanti jatuh... " ibu itu menjeda kalimatnya. "Cinta!"
Tawa emak-emak bergemuruh, membuat Robin berjalan cepat dengan wajah yang menghadap ke bawah. Syukurnya tidak ada yang mengejarnya. Seriusan, Robin malu diledekin kaya begitu.
Sesampainya di depan rumah Minah, ia terdiam saat melihat laki-laki yang dikenalnya sedang duduk di kursi, tempat dimana Robin tidur tadi.
"Jadi beneran lo yang bikin Zahin gila setan?"
Laki-laki itu adalah Ben, memang Robin sudah menduganya. Dan ternyata dugaannya benar, dunia kadang terlihat kecil.
Robin menghampiri Ben, sedangkan mantannya Mesa ini sudah tersenyum menyambut kedatangan Robin.
"Jadi beneran lo yang bikin Zahin nyasar di mall?"
Robin jadi ingat kejadian itu. Padahal dia sudah merayakan kemenangan atas kepergian Zahin, eh ternyata gadis itu bisa balik karena Ben.
Robin duduk di sebelah Ben. "Bisa-bisanya lo bohongin dia kalo kuntilanak itu cantik."
"Bisa-bisanya lo bohongin dia kalo mau ke toilet."
"Jawab aja terusss."
Tawa ganteng Ben terbit begitu saja, menggoda teman memang selalu menyenangkan.
"Kabar Mesa gimana?" tanya Ben tiba-tiba saja teringat pada mantannya. Nggak bisa dibilang mantan juga, dia masih menyukainya, ia juga belum bilang putus. Hanya Mesa yang mengatakannya sedangkan Ben tidak mengiyakan sekaligus tidak menolaknya. Ia tau Mesa menyukai Rivan, jadi biarkan dia bahagia bersama pilihannya.
"Ketemu sama siapa, tanyanya kabar siapa. Lo nggak tanya kabar gue?"
"Lo nggak sepenting itu."
"Iya deh yang gamon, sabar ya." Robin menepuk-nepuk punggung Ben iba.
"Gamon ngomongin gamon. Tapi kayaknya sekarang udah ada yang lain."
"Who dis?" Robin keracunan lagu Secret Number gara-gara Mesa.
Setiap boyband Korea disukainya comeback maka Mesa akan meminta Robin untuk memutar MV itu di laptop dan komputer yang ada di rumahnya. Bahkan Robin harus menyewa warnet hanya untuk memutar musik video.
YOU ARE READING
Zahin to Robin | III
Teen FictionBagaimana jika cowok berumur 17 tahun memiliki baby sitter? Dan baby sitter itu ternyata seusia majikannya? Apa yang akan terjadi? ***** (Sebelum baca follow dulu) Semoga kalian suka cerita ketigaku' #1 in mewah 19 Nov 2021 #1 in pengasuh 23 Feb 202...