Baru saja Giselle membuka pintu appartemennya, Jaemin mengejutkan dirinya dengan tiba-tiba muncul di depannya.
"Ngapain lo kesini?"
"Gue masuk kelas lo pagi ini?"
"Ha?"
"Gue gak bisa biarin itu bocah dekat-dekat sama lo" ucap Jaemin
"Urusan lo apa emang, kalau Jake dekat gue?" Tanya Giselle
Jaemin langsung tegang, "...ya kita teman"
"Perasaan Renjun, Jeno, apalagi Haechan biasa aja" ucap Giselle
"Sel, lo gak tau gimana Jake. Siapa tau dia punya niat jahat sama lo"
"Lo gak tau siapa yang lebih jahat antara gue sama Jake"
"Pokoknya gue ikut kelas lo pagi"
"Terserah lo aja lah" Giselle langsung menutup pintu apartemennya
Jaemin berjalan disamping Giselle. Giselle biasanya jalan kaki dari apartemennya hingga ke kampus karena memang dekat.
Baru sampai loby, disana sudah ada Jake tersenyum lebar yang tampak menunggu Giselle
Jaemin harus menahan amarahnya, pagi-pagi gini dia harus ketemu Jake.
"Kok dia ada disini tumben" tanya Jake
"Gue yang harusnya nanya, kenapa lo disini?" Ucap Jaemin
"Kalau kelas gue sama kaya Giselle, gue memang sering bareng"
Jaemin langsung melotot, "Kadang gue sarapan bareng juga sama Giselle terus kalau kelas kelar gue jalan sama Giselle" tambah Jake
"Gue gak pernah lo aja gitu Sel" ucap Jaemin
"Dia maksa" Giselle gak menggubris kedua laki-laki aneh yang mengikutinya ini, Giselle langsung berjalan lebih dulu dari mereka
"Makanya kalau suka usaha, jangan pakai senjata 'teman' " bisik Jake
Jaemin langsung menampol kepala Jake, "Brengsek lo, pakai kekerasan" ucap Jake geram
Jaemin gak peduli, dia langsung berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Giselle.
Sampai di kampus pun Jaemin masih menatap sengit pada Jake. Giselle yang berada di tengah 2 laki-laki ini terus menghela nafasnya. Kadang Giselle merasa kalau keberadaan dia buat kedua orang ini jadi berantem, tapi kadang Giselle merasa 2 anak laki-laki ini memang kelewatan aneh sampai berantem gara-gara dia.
"Gue mau kuliah pagi gue tenang, jadi kalau lo berdua berantem. Siap-siap gak bakal ketemu gue lagi"
Jaemin dan Jake langsung menegang, walau begitu Jaemin masih menatap sengit ke arah Jake. Anak itu sudah menjadi penganggu diantara ia dan Giselle.