Karina berlari kecil menuju gerbang fakultasnya. Di sana Jeno dengan motornya yang terparkir sudah menunggunya. Semakin dekat dengan Jeno, Karina menambah laju larinya.
Jeno yang kebetulan melihat Karina ke arahnya, langsung tersenyum.
"Gak usah lari-lari, aku gak kemana-mana" ucap Jeno saat Karina telah berhenti di depannya
"Maaf ya lama, dosen aku kelewatan jam" ucap Karina
"Gak apa-apa" jawab Jeno sambil membenarkan rambu Karina
"Jadi ke apartemen kamu?" Tanya Karina
"Jadi, barang-barang kemarin juga sudah dipindahin kok. Kamu sudah makan siang kan?"
"Sudah, ayo berangkat aja"
Ayah Jeno akan lengser dari jabatannya sekitar 1 bulan lagi dan orang tua Jeno memutuskan untuk pindah ke daerah yang lain. Jarak dari rumahnya nanti dengan kampus cukup jauh, jadi Jeno memutuskan menyewa apartemen studio di dekat kampus FH sedangkan Eric memilih untuk tinggal di asrama USM.
Jeno langsung membuka pintu apartemennya. Yang terlihat pertama kali adalah ruangan ini masih kosong dan penuh dengan kotak-kotak kardus. Karina sudah berjanji sebelumnya untuk membantu membereskan apartemen studio Jeno hari ini.
"Kalau kemalaman kita pulang aja, besok-besok bisa aku beresin sama anak-anak kok" ucap Jeno
"Santai aja, mana yang bisa aku bantu?" Tanya Karina
"Bisa bantu aku ngerakit lemari?" Tanya Jeno
"Kenapa nggak?"
Karina meletakan tasnya di atas pantry. Jeno sudah menggulung lengan bajunya dan siap-siap membuka kardus yang berisi lemari yang harus dirakit.
Selama mengerjakaan apapun Jeno dan Karina kebanyakan diam. Baik Jeno dan Karina keduanya sama-sama orang yang lebih kalem dari teman-temannya. Orang akan menilai hubungan keduanya adalah hubungan tanpa masalah yang berarti. Tapi suatu hubungan gak akan selamanya seperti di fairytale bukan.
"Aku mau ke bawah dulu, gak apa-apa ya aku tinggal" ucap Jeno setelah selesai merakit beberapa barang
Karina mengangguk, perempuan itu sibuk membersikan furniture yang selesai dirakit Jeno.
Setelah Jeno keluar Apartemen Karina memindahkan kotak kotak kecil yang mungkin isinya barang printilan Jeno. Karina membuka salah kotak dari kotak lainnya, Karina sempat terdiam ketika ia melihat isinya.
Kotak itu berisi barang-barang Jeno dan Yeji mulai dari figura, foto-foto mereka, hingga aksesoris couple. Karina mengambil figura yang ada foto Jeno dan Yeji, dia memandang lama foto itu dan akhirnya meletakannya kembali ke dalam kotak. Karina menutup kotak itu dan membuka kotak lain. Karina rasa dia gak perlu memajang barang-barang itu di apartemen Jeno.