Sudah 7 tahun setelah Giselle pergi, pergi tidak tau kemana. Selama 7 tahun Jaemin masih menunggu, masih berharap perempuan itu kembali secepat mungkin. Ia menyesal tidak menyatakan perasaan lebih awal. Dia menyesal kenapa tidak mampu menjaga Giselle lebih dari yang bisa dia lakukan. Dia menyesal kenapa mengikuti kata-kata Giselle untuk hanya menunggu.
Jaemin tidak pernah mendengar kabar apapun tentang Giselle, bahkan Haechan sekalipun tidak tau dimana Giselle dan bagaimana Giselle sekarang. Ia hanya takut jika Giselle sudah tidak ada untuk selamanya. Mungkin itu akan menjadi pukulan yang sangat besar baginya, dia akan menyalahkan segalanya pada dirinya sendiri.
“Bos” panggil salah satu asisten Jaemin
“Kenapa?”
“Ibu Tifanny ada di ruang tengah”
Jaemin mendengus, ia beranjak dari kursinya. Dia tau pasti ibunya pasti menyuruhnya untuk kencan buta lagi. Jaemin akhirnya memilih untuk bangkit dari kursinya.
Di ruang tengah, Tifanny sedang menyeruput tehnya dan ditemani Yuna.
“Ada apalagi Ma?” tanya Jaemin
“Besok kamu free kan, Mama mau kenalin kamu ke teman anak mama lagi” ucap Tifanny
Jaemin menghela napas, “Aku gak tertarik”
“Coba ketemu dulu Jaem” ucap Tifanny“Ma, jangan buat acara gitu lagi deh. Gak mempan”
“...Jangan-jangan kamu sama Yuna” Tifanny melirik Jaemin dan Yuna bergantian
Jaemin melengos, “Gak Ma, Aku gak demen modelan kaya Yuna” ucap Jaemin
Yuna merengut, “Bos Jaemin, nunggu kak Giselle-Giselle itu lho bu” ucap Yuna
“Anak kecil gak usah ikut campur” ucap Jaemin
“Kalau kamu memang suka sama Giselle cari Giselle, jangan diam mendem di kamar kaya anak perawan.” Ucap Tifanny. Jaemin mau banget cari Giselle, tapi surat 7 tahun lalu buat Jaemin gak bisa melakukan apapun.
“Cari Giselle atau kamu menyesal nanti”
‘menyesal’ itu mungkin kata yang menyelimuti Jaemin kurang lebih 7 tahun ini. Hidupnya penuh penyesalan. Pernah terpikir di pikiran Jaemin apa hanya dia yang berjuang untuk Giselle, apa Giselle gak pernah berjuang untuknya juga.
Hingga ia merasa menyesal berusaha untuk Giselle. Tapi akhirnya Jaemin kembali memikirkan Giselle.
“Aku masih ada kerjaan, kalau masih mau disini mama ngobrol aja sama Yuna atau nggak Mama pulang aja” ucap Jaemin dan masuk dalam ruang kerjanya lagi.
Setelah sekolahnya selesai, Jaemin gak lanjut jadi Jaksa, Hakim, atau pengacara. Jaemin memilih jadi photographer freelance. Dia hanya punya Yuna sebagai pegawainya. Ayah dan Ibunya syukurnya gak protes dengan apa yang dilakukan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZONE
Fiksi PenggemarHow to deal with problem in life? [Spin-off In The Zone]