Noa meletakan sekotak susu di meja Giselle. Giselle yang lagi menulis langsung mendongak untuk melihat siapa yang memberikan sekotak susu itu padanya.
"Lo selalu jadi pertama di kelas, jadi hadiah dari gue" ucap Noa
"Terima kasih" lirih Giselle
Bukannya menjauh Noa malah menarik kursi di depan Giselle dan memperhatikan Giselle yang sedang belajar.
"Noa Kazama, Nama lo siapa?"
"Aeri"
"Beautiful name"
Giselle tersenyum canggung, "thank you"
"Love and bright, like you"
"Huh?"
"Arti nama lo, lobe and bright" ucap Noa
"Maybe"
Selalu menjadi nomor satu membuat Giselle menjadi murid kesayangan para gurunya dan pasti menjadi orang yang paling dibenci di sekolah karena dianggap suka menjadi muka kepada guru. Bisa dibilang Giselle gak punya teman dekat, mereka cuman akan berteman kepada Giselle jika mereka perlu contekan pr. But, Noa Kazama menjadi teman terdekat Giselle satu-satunya di masa sekolahnya.
"Mau kemana?" Tanya Giselle. Menjelang malam, Noa datang ke rumahnya serta meminta ijin pada ayah Giselle untuk membawa anaknya keluar malam itu. Noa dinilai anak laki-laki yang sopan bagi semua orang.
Noa Kazama, dilihat memiliki kehidupan yang sempurna. Keluarga terpandang, wajah tampan, beratitude baik, dan yang pasti disukai banyak orang. Saat itu gak ada yang mencurigai siapa sebenaranya Noa.
"Ke rumah guru Yuta"
Mendengar itu Giselle hanya menuruti saja, Noa termasuk dekat dengan guru olahraganya. Saat itu Giselle pikir itu hanya kunjungan biasa. Namun setiba di rumah gurunya banyak remaja yang asing, mereka bukan dari anak-anak sekolahnya.
Pandangan tajam mereka saat melihat Giselle bersama Noa membuat Giselle risih, "its okay, dia Aeri. Aeri akan gabung sama kita" ucap Noa sambil menoleh ke arahnya.
"Kita ngapain disini?"
"Perayaan anggota baru"
"Anggota baru? Di rumah guru Yuta?"
"Iya, ini akan bagus" ucap Noa. Noa menarik tangan Giselle untuk bergabung pada kelompoknya.
"Lo yakin, good girl kaya dia bakal join kita" ucap salah satu dari mereka
"Karena dia good girl, dia bisa gabung bareng kita" ucap Noa dengan senyuman samarnya. Giselle gak mengerti apa senyuman Noa saat itu, yang diyakininya saat itu kalau Noa adalah orang yang baik.
"Mangsa sudah di siapkan" ucap lainnya
"Mangsa?" Lirih Giselle
"Tenang aja Riri, ayo masuk" ucap Noa