23. he's back

1.6K 211 31
                                    

Winter gak bisa tidur karena terus memikirkan kepulangan Sungchan besok hari, Winter dari tadi terus mencari posisi tidur yang nyaman agar matanya bisa terpejam. Namun baru sedetik ingin terlelap tiba-tiba otaknya ini langsung memikirkan Sungchan lagi. Ditambah lagi Sungchan akan sampai disini pukul 5 pagi, jadi Winter harus bangun cepat.

"Plis, tidur. Nanti gue malah gak bisa jemput Sungchan" ucap Winter

Winter memaksa matanya untuk terpejam walau sebenarnya kantuknya belum datang. Setelah agak lama Winter mulai memasuki alam mimpinya, tiba-tiba kondisi pencahayaan dari lampu kamarnya yang mati total langsung membuat Winter terjaga.

Winter tidak bisa melihat apapun, dia meraba hp yang dia letakan di sampingnya. Jam menunjukkan pukul 12.01 , jika di hitung Winter hampir berusaha untuk tidur selama 1 jam namun gagal gara-gara lampu di kamarnya mati.

"Ck, segala mati lampu lagi"

Pintu kamarnya terbuka, dari luar kamarnya tampak ada cahaya kuning yang redup namun di kamarnya sendiri gelap gulita. Ketika pintu terbuka ada seseorang yang masuk ke kamarnya, Winter tidak dapat melihat secara jelas siapa yang masuk ke kamarnya karena sama sekali tidak ada cahaya dari kamarnya.

Siluet itu mengingatkan Winter pada Sungchan, tapi gak mungkin karena di rumahnya hanya ada Mami dan Papinya.

"Sungchan?"

Sosok itu makin mendekat, Winter berusaha untuk duduk dan menyipitkan matanya untuk memastikan siapa itu. Winter hanya bisa melihat Siluet tanpa dapat melihat siapa itu. Sosok itu berhenti di dekat dindingnya, namun sesaat kemudian berjalan ke arah kasur Winter.

Maminya lewat di depan kamarnya, dengan lilin di tangannya.

"Ter, kenapa gelap-gelapan" ucap Maminya masuk membawa lilin di tangannya

"Sungchan datang ya Mi?" tanya Winter

"Sungchan? Gak ada datang kok, lagian ngapain dia tengah malam gini ke rumah" ucap Irene heran

Ekspresi Winter berubah, Sosok dengan Siluet Hitam itu masih di kamarnya."Itu Siapa?" tunjuk Winter pada sosok yang masih di kamarnya.

Irene melihat arah tunjukan Winter, "Gak ada siapa-siapa kok"

"Mi, aku tidur di kamar mami ya?" ucap Winter

Hal yang Winter sadari bahwa lilin di bawa Irene dan cahaya handphone tidak memancarkan cahaya, kamarnya masih sangat gelap seperti cahaya manapun tidak dapat menembus.

Sosok itu masih disana dan Winter masih belum dapat melihat wajahnya.

"Yaudah, Ayo" ajak Irene

Keluarnya Winter dari kamarnya, Sosok itu menembus pintu kaca menuju balkon dan melompat begitu saja. Winter tesentak saat itu juga.

"Kenapa Ter?" tanya Irene. Winter menggeleng, ia terus memeluk erat lengan ibunya.

Malam itu Winter masih terjaga walau dia tidur dengan Mami dan Papinya, ketika melihat sosok lain di kamarnya daripada berteriak ketakutan Winter hanya bisa diam. Bukan yang pertama kali untuk Winter tapi masih sama-sama meninggalkan rasa takut untuknya.

 Bukan yang pertama kali untuk Winter tapi masih sama-sama meninggalkan rasa takut untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NEW ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang