30. chance

1.6K 264 39
                                    

Karina sudah sadar sejak tadi malam, Jeno datang lebih dulu dari orang tua Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina sudah sadar sejak tadi malam, Jeno datang lebih dulu dari orang tua Karina. Tapi sejak malam Jeno belum menemui Karina, dia belum siap harus bertemu Karina. Kondisi Karina gak sampai kritis, dia gak mengalami pendarahan di otak ataupun patah  tangan dan kaki. Hanya saja kaki Karina keseleo dan mengalami syok.

Paginya terpaksa Jeno harus menemani Karina di kamarnya, karena kedua orang tua Karina harus pulang membawakan barang-barang Karina. Wajah tenang Karina yang akhir-akhir ini sulit Jeno temui membuat Jeno jadi rindu pada sosok yang tertidur pulas di depannya.

Simple, hubungan mereka belum membaik atau selama ini bukan hubungan yang sebenarnya. Jeno merasa bersalah pada perempuan sebaik Karina terseret oleh hubungan mainan ini.

"Aku minta maaf Karina" lirih Jeno dan kepalanya tertunduk

"Jen.." suara serak Karina menyadarkan Jeno

"Kar, are you okay?" Tanya Jeno

Karina mengangguk lemah, "Renjun gimana?"

"Renjun baik-baik aja"

"Kamu kenapa gak pulang? Gak capek nunggu dari tadi malam?"

Jeno menggeleng, "Gak masalah, aku bisa jagain kamu sampai ayah mama kamu kesini"

"Jen, kamu sudah sembuh"

"Sudah Kar, jangan pikirin aku sekerang. Pikirkan diri kamu dulu"

"Syukurlah, kamu mau sesuatu?" sahut Karina

"Boleh antarkan aku keluar?" Tanya Karina

Jeno tersenyum, ia mengangkat Karina hingga terduduk di kursi rodanya. Pagi hari udara cukup sejuk dan Karina suka menghirup udara pagi hari.

"Kalau perlu sesuatu bilang ya?" Ucap Jeno

"Kita berhenti disini aja Jen" sahut Karina

Jeno memberhentikan Karina di bawah pohon, gak banyak orang yang lewat. Keadaan saat ini sangat menggambarkan diri Karina, Tenang.

"Aku mau bicara sama kamu Kar"

"Bicara aja"

"Kamu gak masalah kalau aku cerita sama kamu sekarang?" Tanya Jeno memastikan

Karina menggeleng, "Kamu mau bicara apa?"

"Aku pertama minta maaf masalah kemarin, aku sudah benaran lupa sama Yeji Kar, kalau kamu salah paham kotak iai barang Yeji di apartemen itu bukan aku yang bawa" ucap Jeno

"Maaf, aku gak bisa jelasin semua waktu itu semua" Jeno menunduk. Tangan Karina membelai rambut Jeno dengan pelan

"Aku minta maaf juga" ucap Karina

"Bisa kasih kesempatan buat aku lagi Kar? Kali ini aku serius, bukan karena apapun"

Karina melengkungkan bibirnya ke atas, "Kamu mau aku jawab seperti Karina yang baik atau yang jujur"

NEW ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang