♡♡♡♡

2.7K 329 59
                                    

Haruto berjalan seorang diri sambil membaca buku tumbenan nih biasanya dia paling males kalau baca buku hmmm ternyata dia baca buku komik bukan buku pelajaran ckckck.

"Pagi kak Doyoung" sapa Haruto buru buru nyelesepin buku komiknya.

Doyoung natap horor ke Haruto "gak usah so manis!" Doyoung buang muka berjalan lebih cepat.

Haruto cuma senyum natap punggung Doyoung yang makin menjauh.

"Yang begini nih tantangannya ribet! Secara gue gak suka yang terlalu mudah" Haruto membathin kembali membaca buku komiknya.




Doyoung mendaratkan pantatnya dengan kasar pada bangkunya. Mashiho yang notabene temen sekelasnya merasa ingin kepo karena pagi pagi Doyoung raut wajahnya gak biasa.

"Kenapa nih? Gak sengaja ketemu Yedam?" Mashi nyenggol lengan Doyoung.

"Enggak!" Doyoung ketus.

"Jangan galak galak nanti lo gak laku" Doyoung natap horor ke Mashiho.

"Lo di ajarin julid ya sama kak Jihoon?" Doyoung mukanya masih cemberut.

Mashiho cuma menghela nafas "makanya lo cerita biar gue gak julid"

"Nyebelin banget tahu gak si anak baru itu so manis nyapa gue!" Kata Doyoung.

Mashiho cuma senyum "nyapa doang wajar kali" Mashiho nyolek pipi Doyoung.

"Tapi gue gak suka!" Masih ketus.

"Di sapa cogan kok gak suka?!" Mashiho mengerenyitkan dahinya.

"Gue lagi mals sama cowok!" Doyoung lalu pergi keluar kelas gak tahu mau kemana mumpung belum bel katanya.

"Gue jadi takut lama lama sama tuh anak" Mashiho menggedikan bahunya ngeri.


Doyoung lagi jalan sambil melamun.

"Lucu banget ya" seseorang tertawa riang.

"Kan kamu yang fhotoin" kata seseorang yang satunya ikut tertawa.

Langkah Doyoung terhenti melihat kemesraan Yedam dan Asahi kakinya seakan lemes untung ada bangku nganggur dia duduklah disitu dengan air mata yang siap tumpah.

Seseorang menyodorkan tisu dan Doyoung meraih tisu tersebut tanpa melihat orang tersebut.

"Gak usah di tangisi" ucap seseorang itu bikin Doyoung makin kejer.

"Air mata kakak terlalu berharga buat seorang penghianat kaya dia" sambung seseorang tersebut duduk di samping Doyoung.

"Gue tuh gak tahu apa kekeurangan gue sampe hati kak Yedam mutusin gue demi dia! Padahal kak Yedam tahu gue kenal sama kak Asahi" Doyoung tanpa sadar menyenderkan kepalanya pada bahu Haruto seseorang yang memberinya tisu.

"Kalau Yedam punya yang baru kenapa lo gak nyari yang baru juga" saran Haruto.

Doyoung cuma diem masih terus lapin air mata sama ingusnya.

"Nyari kemana? Siapa?" Doyoung lirih.

"Gak usah jauh jauh kali kak mmm sama gue misalnya" Doyoung menjauhkan kepala yang tadi nemplok enak di pundak seseorang.

Doyoung natap kaget seseorang yang sedang duduk bersamanya.

"Lo! Ngapain? Lo nyari kesempatan dalam kesempitan ya! Ngaku lo!" Doyoung nunjuk muka Haruto.

"En-enggak kak tadi gue cuma...

"Cuma apa? Sana lo pergi! Jauh jauh dari gue!" Doyoung mukul mukul lengan Haruto.

Haruto berusaha nahan tangan Doyoung tapi susah.

"Heh Kim Doyoung!!" Junghwan berlari dan buru buru nahan Doyoung biar gak mukulin Haruto lagi.

"Lo apa apaan sih! Kasian tahu anak orang lo pukulin!" Junghwan ngos ngosan lumayan juga tenaga Doyoung kalau lagi ngamuk.

"Jangan pernah munculin muka lo depan gue!" Doyoung pergi dengan langkah kesal.

"Ada apa sih?" Tanya Junghwan ke Haruto.

"Gue juga gak tahu tiba tiba dia mukulin gue" jawab Haruto.

"Gak apa apa sih mungkin dia butuh tempat pelampiasan amarahnya" sambung Haruto.

"Terus lo mau gitu?" Junghwan terheran heran kok ada manusia macam begini.

"Demi cinta" Haruto tersenyum lalu pergi sementara Junghwan cengo.

"Hy jangan bengong" Hyunsuk nepok jidat Junghwan ampe tuh anak kaget.

"Ih kakak! Kaget tahu" Junghwan ngelus jidatnya.

"Abis kamu bengong kaya gitu" Hyunsuk terkekeh.

Junghwan cuma nyengir lalu mengajak Hyunsuk duduk di bangku bekas Doyoung mukulin Haruto tadi.

"Kak nanti jalan yuk! Lama lho kita gak jalan bareng" Junghwan monyongin bibirnya bikin Hyunsuk gemes.

"Iya anak manis! Nanti kakak jemput jam lima sore ya biar puas jalan jalannya" Hyunsuk mengelus lembut kepala Junghwan.

"Makasih kak! Makin sayang deh sama kak Hyunsuk" Junghwan unyel unyel pipi Hyunsuk.

"Bentar lagi bel sana ke kelas!" Perintah Hyunsuk.

"Apa mau kakak anterin?" Tawar Hyunsuk.

Junghwan ngangguk semangat langsung bergelayut manja pada lengan pacarnya itu.























Gimana Doyoung? Masih sensi aja hehe

Mian banyak typo :(

Jangan lupa vote dan komen ya :)















Doyoung, Mashiho, Jeongwoo dan Junghwan  lagi jalan mereka mau pulang bareng katanya kasihan Doyoung masih broken heart gara gara Yedam.

"Beb! Yuk pulang!" Tiba tiba Jihoon menghadang langkah mereka.

"Tapi kasihan Doyoung" jawab Mashiho.

"Yaelah dia udah gede gak bakal nyasar kok" kata Jihoon.

Doyoung natap males ke arah Jihoon.

"Sana lo pulang sama kak Jiun gue gak apa apa" Doyoung gak apa apa tapi mukanya kesel.

"Ya udah deh gue duluan ya!" Mashiho langsung gandeng lengan Jihoon.

Doyoung nangis.

"Lo cemburu? Jangan jangan lo suka kak Jihoon ya?!" Tebak Jeongwoo.

Doyoung menggeleng.

"Terus  kenapa?" Kali ini Junghwan.

"Gue jadi inget Yedam pas dulu kalau pulang bareng kaya gitu mesranya" Doyoung terisak.

Junghwan dan Jeongwoo cuma saling tatap malas kok bisa manusia kaya Doyoung jadi temen mereka? Rasanya mereka ingin buang Doyoung ke planet lain.

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang