♡♡♡♡

1.4K 219 11
                                    

Tiga hari lagi pertandingan basket mau di mulai. Haruto udah sembuh sih tapi si Doyoung masih aja khawatir soalnya gara gara dia tangan Haruto sakit.

"Lo latihannya jangan kelewatan napa! Kalau nanti pas pertandingan tangan lo sakit lagi gimana?" Doyoung duduk di samping Haruto ngasih air mineral tanpa natap tuh makhluk tamvan.

"Kalau sakit lagi gue seneng kak" kata Haruto setelah sebelumnya meneguk air mineral yang Doyoung kasih.

Doyoung natap heran pada Haruto "kenapa bisa gitu?" Tanya Doyoung.

"Kan bisa di rawat lagi sama lo" nah kan Doyoung blushing.

"Heh mikir pake otak!" Doyoung neken neken jidat Haruto.

"Kalau sampe tangan lo sakit pas tanding sekolah bisa malu kalau kalah" sambung Doyoung.

"Kalau gitu lo gantiin gue tanding" Doyoung nengok ke arah Haruto.

"Gue gak bisa main basket" kata Doyoung.

"Lo emang bisanya nyuri hati gue" Doyoung langsung pergi denger ucapan Haruto.

Haruto cuma terkekeh.














"Sebel! Sebel! Sebel! Kenapa sih tuh anak bikin gue baper mulu! Gak Doy lo jangan sampe jadian sama dia! Gak boleh pokoknya! Ingat Doy dia adkel dan lo tuh anti pacaran sama adkel!" Doyoung nyemangatin dirinya sendiri sambil menatap cermin toilet. Biasalah dia mah jalan ninjanya ke toilet.

"Cintai aku bronis. Bagiku kamu berondong manis" tiba tiba Mashiho muncul di belakang Doyoung. Dia keluar dari bilik kamar mandi kayanya abis boker entah pipis gak tahu lah.

"Mashiho!!! Lo ngapain?" Doyoung panik udah jelas Mashiho denger semua bacotan Doyoung tadi.

"Kim Doyoung ini toilet. Siapa aja yang pengen beol atau pipis masuknya kesini! Mungkin lo doang kalau masuk toilet cuma mau misuh misuh soal Haruto" Mashiho tertawa puas banget.

Doyoung sumpah malu.

"Lo jangan bilang siapa siapa soal ocehan gue tadi ya? Pliisss!!" Doyoung memohon ampe pegangin kedua tangan Mashiho.

"Mmm gimana ya? Gue gak janji deh" Doyoyng makin gak karuan sama ucapan Mashiho.

"Ayolah pliiiisss!! Mashiho yang imut!" Doyoung beraegyo.

"Oke deh. Tapi lo janji ya bersikap baik mulai sekarang sama Haruto. Kasian tuh anak orang lo bentak bentak mulu" kata Mashiho.

Doyoung cuma ngangguk. Kepaksa sebenernya karena Doyoung sikapnya judes ke Haruto cuma untul berusaha menghilangkan perasaan yang sesungguhnya.

















"Ada belalang hinggap di kayu. Pulang bareng yuk!" Haruto udah berdiri di hadapan Doyoung otomatis langkah Doyoung terhenti.

"Gak mau!" Tolak Doyoung.

"Ya elah Doy mau aja kali lumayan kan daripada lo naik ojek harus bayar kalau sama Haruto kan gratis" entah dari kapan Mashiho dan Jeongwoo udah di situ.

"Iya Doy lagian duit lo kan abis tadi buat beli buku paket" sambung Jeingwoo.

"Udah sana ah cepetan nanti keburu hujan tuh udah mendung" timpal Junghwan nunjuk langit.

Dan emang beneran langit udah mendung.

"Lo belum balik?" Jihoon cs muncul.

"Baru mau nih. Ngajak kak Doy bareng tapi dia nolak" Haruto jatuhnya kaya curhat ke Jihoon cs.

"Yaelah adek ipar gue emang suka gitu padahal dalam hati dia minta di paksa" ucap Yoshi.

"Hooh bener! Coba deh lo paksa" Jaehyuk nepuk pundak Haruto.

Doyoung pasang muka kesel ke arah Yoshi.

"Dek lo jangan pelototin pacar gue" nah kakak Junkyu datang.

Doyoung melangkah pergi narik pergelangan tangan Haruto. Kepaksa pulbar soalnya udah janji sama Mashiho mau bersikap baik ke Haruto.

"Semoga kalian jadian. Gue khawatir kak Jihoon akan suka sama lo lagi. Wajar kan gue khawatir" ucap Mashiho dalam hati.

"Beb kamu ngelamun?" Jihoon merangkul pundak Mashiho.

"Ngelamunin kamu" jawabnya bikin Jihoon makin gemes sama tuh makhluk satu.









"Lo mau cari makan dulu apa langsung pulang kak?" Tanya Haruto membukakan pintu mobil untuk Doyoung. Yes Haruto pake mobil papi Yuta lagi malahan sekarang udah resmi jadi milik dia soalnya papi Yuta udah beli mobil baru.

"Langsung pulang!" Doyoung belum masuk ke mobil Haruto.

'Gruwwuukk' nah lho perut Doyoung bunyi sumpah njir malu.

"Yakin gak mau makan dulu" Haruto menahan tawanya.

"Ke tempat baso waktu itu deh" Doyoung akhirnya lalu duduk di jok mobil depan.

Haruto udah di bangku kemudi dia melirik ke arah Doyoung yang belum memasang seatbelt. Haruto senyum mendekatkan tubuhnya pada Doyoung.

"Ma-mau apa lo?" Doyoung gugup.

"Seatbeltnya pasang biar gak di tilang" Haruto ngomong tepat depan muka Doyoung bahkan dia bisa rasain hembusan nafasnya Haruto.

Doyoung cuma diem memalingkan mukanya ke arah lain "goblok banget bisa bisanya gue dalam posisi kek gini" bathin Doyoung.











Akhirnya nyampe di kedai bakso.

"Mang dua ya! Kali ini gak tinggal seporsi kan?" Haruto bertanya pada kang bakso.

"Tenang atuh sekarang mah bisa bikin dua porsi!" Si abang bakso penuh semangat.

Doyoung duduk manis nunggu baksonya dateng bareng Haruto pastinya.

'Prank'  suara mangkok pecah.

"Kita putus!" Kata cewek pada seorang cowok mungkin mereka pacaran.

Keduanya pergi bahkan gak peduli sama tatapan pengunjung yang merasa terganggu dengan ulah mereka.

"Malu maluin ih berantem di kedai bakso" kata salah satu pengunjung.

"Tadi pas datang mesra banget eh sekarang malah putus" sambung temen yang duduk bareng sama si mbak yang ngomong sebelumnya.

Yang dua orang ngangguk.

"Eh lihat dua anak SMA itu! Mereka sweet banget ya" Haruto merasa ucapan itu untuknya dan Doyoung.

"Kak mereka muji kita lho" Haruto kesenengan.

"Diem lo!" Doyoung geplak lengan Haruto.

"Aaaaaa tuh kan iihhh ucul bingit" teriak salah satu si mbaknya.

"Dasar alay!" Bathin Doyoung.





























Lama gak up imajinasi buyar gaes huwaaa

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang