Doyoung lagi guling guling di kasur gak jelas entah kenapa dia kefikiran Haruto terus. Tiap merem tiba tiba Haruto senyum pas melek gak ada siapa siapa pas merem lagi Haruto kembali senyum huft fiks malam ini Doyoung gak bisa tidur.
'Ting' notif hp Doyoung bunyi buru buru dia buka tuh pesan masuk
Nomor tidak dikenal
Hujan gerimis
Di malam minggu
Hy manis
Lagi apa kamuDoyoung mengernyitkan dahinya setelah membaca isi pesannya. Tanpa sadar Doyoung tersenyum dia inget betul kalau yang suka berpantun tuh ya Haruto.
"Ih apaan sih? Ngapa dah gue seneng banget?" Doyoung banting hpnya ke kasur.
'Kring' ponsel Doyoung bunyi lagi kini telfon yang masuk.
Doyoung angkat tuh telfon tanpa lihat dulu layar ponselnya.
"Hallo" - Doyoung
"Kok gak di bales sih chat aku beb?" - seseorang
"Ngapain sih lo nelfon gue?" - Doyoung
"Emang tahu nih yang nelfon siapa? - seseorang
"Haruto kan? Gue hafal suara lo!" - Doyoung
"Emang ya kalau jodoh mah cuma denger suara aja udah tahu siapa yang nelfon" - Haruto
"Diihh kepedean lo! Emang lo fikir gue mau gitu berjodoh sama lo?" - Doyoung
"Syukur sih jodoh kalau bukan jodoh ya harus jodoh" - Haruto
"Kok lo maksa!" - Doyoung
"Abisnya lo minta di paksa sih" - Haruto
Doyoung langsung matiin telfonnya secara sepihak.
"Aaaaaaaaaaaaaa Haruto sialan!!!! Kenapa sih lo ganggu gue mulu! Kenapa sih gue seneng banget sekarang!!!! Haruto lo pake dukun dimana sih kok gue bisa bisanya suka sama lo!!!" Doyoung teriak teriak di kamarnya sambil lempar lempar bantal ke lantai.
"Astogeh! Anak papa kenapa ini? Stres ya? Frustasi? Atau kamu di tolak gebetan?" Tiba tiba papa Suho masuk kamar dengan kaget lihat kamar anaknya berantakan.
"Kalau emosi jangan menganiaya bantal bantal ini dong kasihan tahu" papa Suho mungutin tuh para bantal yang udah jadi korban kebrutalan Doyoung.
Doyoung cuma cemberut duduk bersila di atas kasurnya.
"Betewe Haruto itu cogan yang waktu itu jemput kamu ya?" Tanya papa Suho duduk di sisi kasur.
Doyoung cuma diem males banget buat jawab pertanyaan papanya.
"Kalai suka jangan gengsi. Nanti giliran dia sama orang lain baru nyesel" papa Suho nepuk nepuk kepala anaknya kaya nepuk nepuk kepala kucing.
"Iiih papa diem deh! Sana ah papa ganggu aku lagi ngamuk aja!" Doyoung dorong dorong badan papanya.
Junkyu datang "papa! Doyoung! Kalian ngapain? Lagi perang bantal ya? Kok gak ngajak ngajak sih?" Junkyu ikutan duduk di kasur Doyoung.
"Bukan perang bantal kak, tapi perang bathin" jawab papa Suho nyenggol lengan Doyoung.
"Maksudnya?" Junkyu gak konek.
"Ini lho adekmu lagi perang bathin. Entah dia harus jujur atau bertahan sama gengsinya" sindir papa Suho.
Junkyu ngangguk faham.
"Haruto tuh banyak yang suka lho. Lo harus gercep sebelum Haruto lelah sama perjuangannya" Junkyu menepuk pundak Doyoung.
"Iiiihh kenapa sih jadi gibahin Haruto? Nambah dosa aja!" Doyoung langsung menjungkalkan diri menutup seluruh badannya pake selimut.
"Sana iiihh papa, kakak pergi dedek mau bobo!" Papa Suho dan Junkyu begidik ngeri nada Doyoung tiba tiba manjah begitu.
Doyoung membulatkan matanya saat melihat papa Suho lagi ngobrol sama seseorang.
"Papa kalau pagi pagi tuh jangan ngobrol sama orang asing!" Doyoung narik tangan papa Suho sedikit menjauh dari Haruto.
"Orang asing apanya sih sayang? Ini kan calon mantu papa" goda Suho nyolek pipi Doyoung.
Doyoung menghentakan kakinya cemberut sambil nunduk bukan kesel tapi malu cuy mukanya udah merah.
"Gosok gigi sampe bersih" Haruto mulai berpantun.
"Cakeeeep!!!" Seru papa Suho kaya lagi nonton acara vezbuqer.
"Selamat pagi... makin cantik aja sih" Haruto mencondongkan mukanya ke muka Doyoung membuat Doyoung sedikit mundur.
Oh iya pas abis nyorakin pantunnya Haruto papa Suho langsung masuk ke rumah mau ngopi.
"Ih apaan sih lo!" Doyoung mendorong bahu Haruto.
Haruto cuma senyum rasanya seneng banget godain Doyoung.
"Ngapain lo kesini?" Doyoung ketus.
"Kan gue udah chat kak mau jemput lo. Terus lo jawab iya. Makanya gue cepetan kesini" jawab Haruto.
Doyoung buru buru ngecek hpnya beneran aja ada chat masuk dari Haruto. Doyoung gak merasa bales tuh chat tapi disana emang Doyoung bales 'iya gue tunggu'.
Junkyu keluar karena mas Yoshi udah jemput. Doyoung natap curiga pada Junkyu karena tadi pagi hp Doyoung di cas deket tv.
"Eh masih pada disini? Mau pada berangkat apa enggal nih?!" Junkyu nyengir sambil sedikit doromg Doyoung ampe nempel dah tuh ke Haruto.
Pandangan Doyoung dan Haruto bertemu.
Junkyu yang lihat langsung aja ngeluarin hpnya lalu memotretnya.
"Kita duluan ya! Daaaah!" Junkyu dan Yoshi cus ngeng mengendarai motor sport milik mas Yoshi tentunya.
Doyoung tersadar dengan segera menjauhkan tubuhnya dari Haruto.
"Yuk berangkat nanti telat!" Ajak Haruto menggandeng tangan Doyoung.
Doyoung cuma pasrah aja.
Haruto membukakan pintu mobilnya untuk tuan putri.
"Mulai besok lo gak usah repot repot jemput gue" ucap Doyoung setelah Haruto duduk di jok kemudi.
Haruto melirik Doyoung tanpa merspon ucapan Doyoung.
Duh kok lama lama kasihan sama Haruto huwwaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong
Fanfiction"Gue suka sama lo Kim Doyoung!" - Haruto "Gue gak akan pacaran sama berondong!" - Doyoung