Hari ini Haruto cape banget abis bersihin perpus sebenernya dia gak salah tapi gara gara nolong orang dia jadi kena hukum.
Flash back on
"Kak lo kesiangan?" Tanya Haruto ngegep Doyoung lagi ngendap ngendap lewat jalan belakang.
"Sssst lo jangan berisik!" Doyoung celingukan takut ada yang lihat.
Haruto membekap mulutnya sendiri.
"Lo kesiangan?" Bisik Haruto pelan.
Doyoung ngangguk.
"Ya udah sini gue bantu lo masuk kelas" Haruto narik tas Doyoung dan menaruhnya di pundaknya.
Doyoung cuma natap Haruto bingung.
"Woy! Ngapain?" Nah kan ada pak Kyungsoo datang.
"Pak maaf tadi saya nyuruh kak Doyoung buat bantu saya masuk kelas" Doyoung melotot pas denger pengakuan Haruto.
"Kamu kesiangan?" Tanya pak Kyungsoo matanya melotot.
"Iya saya kesiangan pak kalau kak Doyoung kesayangan" lancar banget mulut Haruto ngocehnya.
"Kesayangan?" Nada pak Kyungsoo seolah bertanya.
"Iya kesayangan aku" Haruto ngedipin sebelah matanya ke Doyoung fiks Doyoung malu banget sama ucapan Haruto.
Pak Kyungsoo geleng geleng kepala "dasar anak zaman sekarang"
"Haruto kamu harus saya hukum!" Pak Kyungsoo berkacak pinggang.
"Karena kamu yang salah jadi bersihkan perpus! Sekarang!" Haruto langsung ngibrit ke perpus tak lupa dia kasih tas Doyoung balik.
Doyoung mau ngejar tapi pak Kyungsoo mencegahnya.
Flash back off
Doyoung otw perpus mau nyamperin Haruto.
"Nih minum" Doyoung menyodorkan sebotol air mineral.
Haruto menerima air itu tak lupa meneguknya emang haus banget abis beresin plus bersihin perpus sendirian.
"Kenapa sih lo malah ngorbanin diri lo buat gue?" Tanya Doyoung duduk di depan Haruto.
"Perlu gue jawab ya?" Haruto balik nanya.
Doyoung terdiam karena dia tahu sih Haruto melakukan itu karena sayang sama dia eh mungkin.
"Kok lo sekarang jadi baik sama gue kak?" Haruto pindah duduknya ke samping Doyoung.
Haruto gak tahu sekarang Doyoung seperti merasa aliran darahnya lagi mengalir cepat.
"Salah gitu?" Doyoung ketus.
"Ya enggak sih. Kan gue jadi baper" jawab Haruto. Tanpa tuh cogan tahu Doyoung malah baper sekarang heran emang padahal Haruto tuh gak gombal ciusan deh.
Mereka saling diam gak tahu harus ngobrol apa lagi maklum canggung gaes.
Mereka saling noleh pandangan keduanya bertemu. Waktu seolah berhenti mata mereka berhadapan tanpa sadar jarak mereka terlalu dekat.
Badan Doyoung kaku menatap Haruto sedekat ini.
"Gu-gue ke kelas dulu. Bentar lagi bel!" Doyoung tersadar dengan cepat mendorong bahu Haruto lalu pergi.
Haruto terkekeh menggaruk tengkuknya yang tak gatal "di perpus emang banyak setan ya" Haruto tertawa.
Doyoung ngos ngosan pegangin dadanya yang masih deg degan hebat yup seperti biasa dia di toilet menatap dirinya di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong
Fanfiction"Gue suka sama lo Kim Doyoung!" - Haruto "Gue gak akan pacaran sama berondong!" - Doyoung