Doyoung berjalan di koridor sekolah matanya bergerak kesana kemari seperti mencari seseorang.
"Hayo ngapain?!" Doyoung pengen nampol deh sama tuh makhluk satu.
"Apaan sih lo! Ngagetin aja!" Doyoung natap malas sama Mashiho.
"Lo nyari siapa? Curiga gue daritadi mata lo jelalatan aja! Lo jangan jablay gitu dong mentang mentang jomblo" kekeh Mashiho.
Doyoung natap horor ke arah Mashiho "gue masih hargai lo karena lo kakak kelas gue! Kalau lo bukan kakel udah gue tampol ginjal lo sumpah!"
"Bep tolongin aku!" Mashiho jalan ke arah seseorang di belakang Doyoung.
Doyoung noleh dan ternyata ada Jihoon disana.
"Lo mau ngapain pacar gue?" Tanya Jihoon.
"Gue tadinya mau sumpel tuh mulutnya! Bawel banget! Julid pula kaya lo!" Doyoung nyelonong pergi.
"Kenapa sih dia?" Tanya Jihoon pada Mashiho.
"Gak tahu tuh. Habis obat kali" kata Mashiho selepas itu mereka ketawa bareng.
Yoshi dan Junkyu lewat natapa aneh sama pasangan julid itu.
"Kyu adek lo semenjak statusnya jomblo judes amat dah" kata Jihoon.
"Dia tuh lagi suka sama seseorang tapi gengsi" bisik Junkyu dan Yoshi iyain.
"Masa? Sama siapa?" Mashiho kepo.
Kasih tahu gak ya" kata Yoshi bikin Jihoon jengah.
"Haruto gak masuk cuy tadi emaknya ke ruangan guru minta izin" tiba tiba Junghwan lewat sama Jeongwoo yang notabene temen sekelas Haruto.
"Woyyy! Haruto kenapa?" Teriak Mashiho. Jihoon mukanya udah cemburu gitu kan sementara Yoshi sama Junkyu udah nahan tawa aja lihat ekspresi muka Jihoon.
"Sabar bos" bisik Yoshi lalu pergi barwng Junkyu.
"Kamu suka sama Haruto ya?" Jihoon ngambek.
"Enggak" jawab Mashiho menggelengkan kepalanya.
"Trus ngapain nanya nanya Haruto?" Jihoon mukanya udah gak biasa.
Mashiho menghela nafas "aku cuma mau kasih tahu Doyoung pengen tahu nanti ekspresi Doyoung kaya apa pas denger Haruto sakit"
Jihoon narik Mashiho ke tempat sepi menabrakan punggung Mashiho ke tembok.
"Kamu ngapain sih pengen banget jodohin Haruto sama Doyoung?" Tubuh Mashiho di kunci Jihoon.
"Aku takut kamu suka lagi sama Doyoung" Mashiho nunduk matanya udah berkaca kaca. Jadi Jihoon dulu sempet suka sama Doyoung malah udah pdkt tapi keburu keduluan Yedam sekarang Doyoung udah putus sama Yedam ketakutan Mashiho pun hadir.
Jihoon cuma diem denger pengakuan Mashiho. Ternyata yang Mashiho lakuin itu karena dia begitu mencintai Jihoon.
Jihoon menarik Mashiho dalam pelukannya.
"Maafin aku Mashi" Jihoon mengelus kepala Mashiho.
"Aku udah gak ada perasaan sama Doyoung. Kamu udah berhasil buat aku lupain Doyoung" ucapan Jihoon membuat Mashiho mengeratkan pelukannya.
"Ekhem!!" Nah lho suara siapa itu?
Jihoon dan Mashiho noleh ke arah suara deheman tadi.
"Pak Kyungsoo!!" Jihoon dan Mashiho kaget langsung lepasin pelukannya masalhnya pak Kyungsoo itu guru paling galak apalagi kalau pak Kyungsoo udah melotot serem banget kek susana haha.
Doyoung udah denger Haruto sakit dia jadi gak enak kemaren pas masih hujan dia ngusir Haruto buat balik abisnya Haruto modus mulu kan risih Doyoungya eh bukan risih lebih tepatnya Doyoung grogi.
"Nyari siapa dek?" Tanya seorang tukang kebun kayanya kelihatan dari penampilannya yang biasa aja plus lagi pegang gunting rumput.
"Apa bener ini rumahnya Haruto?" Doyoung agak gimana gitu nyebut tuh nama suka keinget sama mukanya ahhaayyy.
"Iya bener. Adek ini pasti temennya tuan muda ya? Ayo masuk dek!" Ajak tuh bapak bapak.
"Siapa mang?" Nah kan siapa tuh mukanya galak banget.
"Ini ada temenya den bungsu" kata si bapak bapak.
"Oh" kata tuh orang lalu pergi.
"Aneh" bathin Doyoung.
"Itu tuan besar dek papinya den Haruto" ucap tuh bapak bapak dan Doyoung cuma 'oh' doang.
'Toktoktok' si bapak ngetok pintu sebuah kamar kayanya kamar Haruto.
"Siapa?" Tanya seseorang dalam kamar itu lalu buka pintu.
Haruto kaget ada Doyoung di hadapannya.
"Mang lo lanjutin kerjaan lo sana! Ini orang urusan gue" kata Haruto dan si bapak bapak itu cuma ngangguk lalu pergi.
Haruto narik Doyoung masuk ke kamarnya.
"Maen tarik aja lo!" Doyoung meletakan keranjang buah dengan kasar pada nakas pinggir kasur Haruto.
"Ngapain kak Doy kesini? Kangen sama gue ya?" Haruto suaranya serak serak sekseeeh gitu aduhh Doyoung gak kuad mana lagi di kamar cuam berdua pula takut khilaf Doyoung tuh.
"Jangan GR! Gue kesini cuma mau mastiin lo masih hidup apa enggak! Gara gara kemaren gue usir pas hujan lo sakit dih lemah banget" cerocos Doyoung.
Haruto cuma diem senyum senyum mandang muka Doyoung.
"A-apa lo senyum senyum?" Doyoung jadi takut.
"Kemaren pas lo senyum ke gue di kedai bakso gue deg degan sumpah sampe sekarang gue masih berdebar. Coba lo pegang deh dada gue" Haruto narik tangan Doyoung lalu meletakan telapak tangan mungil itu pada dadanya.
Doyoung salting Haruto rambutnya acak acakan tapi masih kelihatan ganteng.
"Gue balik dulu! Permisi!" Doyoung narik tangannya lalu pergi untung aja pintunya gak tertutup rapat.
Doyoung papasan sama tuan besar dan seseorang gak tahu siapa tapi dia cuek pergi dengan wajah kesal.
"Tuh anak orang di apain sama adikmu ya kak sampe kesel gitu mukanya?" Tanya Yuta pada Shotaro.
Shotaro cuma mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa dia gak tahu.
Sampe kapan kamu gengsi mulu Doy?
Klik bintang ya beb :)
Coret komen juga :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong
Fanfiction"Gue suka sama lo Kim Doyoung!" - Haruto "Gue gak akan pacaran sama berondong!" - Doyoung