♡♡♡♡

1.3K 210 36
                                    

Mata Doyoung berbinar lihat sosok makhluk jangkung yang ia cari.

"Heh!" Seru Doyoung nepuk pundak tuh orang setelahnya dia ngos ngosan ngatur nafasnya.

"Lo lari lari kak? Gak bisa jalan aja gitu?" Haruto mengelus punggung Doyoung yang lagi setengah jongkok.

Doyoung berdiri natap Haruto "gue nyari lo susah amat! Lo marah sama gue?" Tanya Doyoung.

Haruto menggeleng cepat.

"Kenapa lo pulang duluan?" Doyoung berkacak pinggang.

"Gue ke kelas lo tadi tapi lo gak ada, gue kira lo udah pulang" kata Haruto.

Doyoung langsung nyengir "oh tadi gue ke ruang guru bentaran ada perlu"

Haruto menghela nafas pelan "makanya jangan suudzhon" Haruto ngacak gemas rambut kakak kelasnya itu yang notabene pacarnya.

"Yuk!" Ajak Haruto.

"Kemana?" Doyoung kok mendadak bego kan ini jam pulsek.

"Ke pelaminan. Lo mau kan?" Haruto mencondongkan mukanya ke muka Doyoung.

"Iiih lo ngeselin" Doyoung nonjok perut Haruto pelan lalu pergi ninggalin si cogan.

Haruto cuma terkekeh mengikuti langkah Doyoung.

"Gimana caranya gue rebut lo dari dia" bathin Yedam yang ternyata sedaritadi merhatiin mereka.















"APA!!! Kita putus?" Yedam terkejut Asahi tiba tiba minta putus.

"Gak usah kaget gitu deh" Asahi terkekeh meremehkan "kamu masih suka sama Doyoyng kan?" Terka Asahi.

Yedam cuma diem.

"Kalau diem tandanya iya" kata Asahi.

"Tapi gak gitu juga dong Sahi" Yedam masih gak terima di putusin gitu aja.

"Udahlah. Aku suka sama Jaehyuk" kata Asahi terang terangan.

"Jaehyuk kan jadian sama Jeongwoo" ucap Yedam.

"Aku rebut lah! Dulu aku rebut kamu dari Doyoung aja bisa masa sekarang rebut Jaehyuk dari jeongwoo aku gak bisa" Asahi merasa bangga pada dirinya sendiri.

"Jeongwoo tuh beda sama Doyoung" Yedam berusaha mengingatkan.

"Bodo amat!" Asahi pergi ninggalin Yedam yang lagi broken.

Mungkin gak sih kalau yang menimpa Yedam itu seperti karma karena dulu Yedam mutusin Doyoung gitu aja.









Asahi berjalan dengan ceria dia melihat mangsanya di depan mata.

"Aww" seru Asahi terduduk di lantai.

Jaehyuk dan Jeongwoo noleh ke belakang.

Bukannya nolong justru Jaehyuk dan Jeongwoo malah saling pandang seolah tatapan mereka berkata 'kenapa si Asahi?'

"Lo ngapain lesehan disitu?" Jaehyuk menahan tawanya.

"Tahu tuh kek gembel" Jeongwoo malaj gak nahan ketawa langsung ae dia mh ketawa kenceng.

Asahi wajahnya kesel "gue jatoh tahu! Tolongin napa!" Nah kan kok yang minta tolong nyolot.

Jeongwoo menghela nafas lalu berjalan lebih dekat pada Asahi.

"Yuk sini gue tolongin!" Jeongwoo mengulurkan tangannya. Terpaksa.

Asahi malah melirik ke arah Jaehyuk.

"Gue pengennya sama Jaehyuk gak mau sama lo" rengek Asahi.

Jelaslah Jeongwoo langsung murka "oh lo cari mati? Lo mau gue cincang jadi menu makan siang?" Jeongwoo emang hmmm lah dia mah.

Asahi menatap Jeongwoo tak suka.

"Kenapa lo? Gak suka?" Jeongwoo mendecih lalu menarik tangan Jaehyuk supaya pergi.

Asahi bangun dari lesehannya menghentak hentakan kakinya dengan kesal usaha pertamanya gagal parah.

"Aku udah bilang gak bakal mudah dapetin Jaehyuk" entah sejak kapan Yedam udah di belakang Asahi lagi nahan tawanya kayanya sih dia lihat kejadian barusan.

















"Makasih ya" Doyoung tersenyum pada mas ganteng setelah sukses nyampe rumah. Mereka gak boncengan kaya dilan milea tapu naik bis biar serasa di drakor katanya.

"Belum juga di cium udah bilang makasih" emang ya Haruto ini bikin Doyoung merona mulu duhh gak takut apa entar lama lama tuh pipi menor kaya pake blush on.

"Iih dasar lo adik kelas gak ada akhlak" Doyoung unyel unyel pipi Haruto dengan gemas.

"Kalau gue berakhlak, gak bakal mampu gue naklukin lo yang batu ini. So so an ogah sama adkel" Haruto nyentil manjah hidung Doyoung sampai yang punya hidung mengaduh.

"Gue pulang jangan?" Tanya Haruto.

"Iya sana pulang lo udah sore juga nanti nyokap lo nyariin" usir Doyoung mengibas ngibaskan tangannya kaya ngusir kucing.

"Bener nih gue pulang?" Haruto memiringka  kepalanya mencoba menggoda Doyoung.

"Iya sana" Doyoung membalikan tubuh Haruto serta mendorong punggungnya.

Haruto terkekeh membalik badan lagi setelah Doyoung tak mendorong punggungnya lagi.

"Jangan kangen" kata Haruto playing kiss ke Doyoung lalu pergi pas banget angkot lewat langsung naek dah.

Doyoung senyum senyum ala manusia jatuh cinta sebelum sempurna masuk dalam rumah.


























Gue pengen jadi Doyoung biar di baperin Haruto terus hihi

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang