♡♡♡♡

1.2K 199 16
                                    

Doyoung dan Haruto udah nyampe di rumah Mashiho ternyata disana udah ada Jihoon juga.

"Lho kak Jihoon udah disini aja" kata Doyoung pas Jihoon bukain pintu.

"Iyalah Doy bini sendiri sakit masa gue gak ada di sampingnya sih" sahut Jihoon.

Doyoung cuma memutar bola mata malas langsung melengos aja pergi nemuin Mashiho.


"Lo kenapa?" Tanya Doyoung.

"Gak apa apa cuma kecapean aja" sahut Mashiho.

"Udah ke dokter?" Tanya Doyoung setelah menarik kursi meja belajar mashiho.

"Baru aja dokternya pergi. Dia bilang gue harus istirahat" sahut Mashiho.

Iya sih Doyoung juga tahu akhir akhir ini Mashiho tuh banyak banget kegiatan belum lagi pr yang bejibun pantesan aja sih dia sakit.

Sementara di ruang tamu Jihoon dan Haruto lagi ngobrol.

"Doyoung mancing birahi lo?!" Jihoon matanya melotot meski tetep aja tuh mata kecil.

Haruto ngangguk "gila sih gue kaget banget bang. Baru tahu kalau Doyoung bisa seagresif itu ke gue"

"Sekali kali lo colok gak apa apa kali" Jihoon dengan smirk mesumnya.

"Enggak bang gue gak berani" Haruto nyengir.

"Ya udah sih terserah lo" Jihoon menggedikan bahunya.

"Biar apa sih btw bang?" Tanya Haruto.

"Gue dulu lakuin itu ke Mashiho biar dia gak lirik yang lain" Jihoon peka banget sama pertanyaan Mashiho.

'Bugh' tiba tiba bantal sofa kena kepala Jihoon "lo jangan ngajarin nih bocah aneh aneh sat!" Yoshi datang dan duduk bareng mereka.

Jihoon menghela nafas sambil ketawa ngejek.

"Ngaca maung! Lo juga genjot si Junku" Jihoon tertawa.

"Gue gak sengaja" sahut Yoshi.

"Gak sengaja apaan njing! Udah jelas jelas lo rencanain" Jihoon tuh ya padahal Yoshi udah bilang jangan bocor eh malah di jeplakin.

Haruto cuma diem dia lagi merenungkan semua ucapan Jihoon sebelum ada Yoshi.

"Enggak! Gue gak boleh kaya gitu. Nanti bokap marah bisa bisa warisan ke tangan bang Taro semua" bathin Haruto.








Haruto pulang nganterin Doyoung masih dengan otak muter mikirin ucapan Jihoon.

"Kenapa sih? Bengong mulu" Doyoung nangkup kedua pipi Haruto.

"Enggak apa apa kok" Haruto senyum meraih kedua tangan Doyoung menggenggamnya dengan erat.

"Kakak beneran sayang aku kan?" Haruto menatap lekat manik mata Doyoung.

Doyoung senyum serius dia deg degan dia tuh di tanya kek gitu.

Doyoung ngangguk sambil nunduk.

"Ngomong dong kak" pinta Haruto sambil merengek kek bocil.

"Iya ih aku sayang kamu" Doyoung senyum makin malu pipi makin merona.

Haruto narik Doyoung dalam dekapannya memeluknya erat "jangan suka sama orang lain ya kak"

Doyoung ngangguk sambil membalas pelukan Haruto.

"Aku pulang dulu ya kak" pamit Haruto.

Doyoung ngangguk.

"Haruto!" Seru Doyoung membuat Haruto menghentikan langkahnya.

"Ada apa kak?" Tanya Haruto setelah balik badan.

Doyoung gak jawab malah senyum terus nyamperin Haruto.

Haruto diem menatap Doyoung yang cuma senyum senyum macem orang kehabisan obat wkwkwk.

Doyoung meluk Haruto lagi menenggelamkan kepalanya pada dada bidang si jangkung.

Haruto kaget namun setelahnya dia balas pelukan si pacar mengelus lembut kepalanya.

"Ini apa maksudnya? Aku gak boleh pulang?" Goda Haruto masih dalam posisi yang sama.

Doyoung ngangguk gemesin banget disini kok yang kekanak kanakan malah Doyoung ya hehe.

Doyoung mendongkak dan Haruto sedikit nunduk masih belum merubah posisi.

Mata mereka bertemu memancarkan luapan perasaan yang penuh cinta satu sama lain.

Haruto makin nunduk aja mukanya Doyoung siap siap memejamkan mata dia udah bayangin manisnya kecupan Haruto nanti.

'Cup' Haruto nyium kening Doyoung dengan lembut.

"Masuk sana" perintah Haruto.

Doyoung senyum ngangguk padahal hatinya kecewa banget.

Haruto pamit setelah sebelumnya ngusak gemas rambut Doyoung.

Doyoung narik nafas balik badan setelah Haruto beneran lenyap dari pandangannya.

"Dasar gak peka! Gue pengen cium ih kesel!" Doyoung menghentakan kakinya.

Baru selangkah lengan Doyoung di tarik seseorang ampe dia balik kanan.

Seseorang tersenyum padanya.

Doyoung loading dong perasaan Haruto kayanya tadi udah pergi deh.

"Maaf ya aku sering banget kecewain kamu kak" ucap Haruto setelah sukses menarik pinggang Doyoung ampe nempel sama badan dia.

Kecupan mendarat di bibir Doyoung dengan sempurna.

Doyoung senyum di sela ciumannya dia mengalungkan kedua tangannya pada leher Haruto.

"Kamu doyan banget yang beginian" ledek Haruto setelah ciumannya berakhir.

Doyoung manyun pengen marah tapi malu.

Haruto tersenyum narik kembali tengkuk Doyoung mengecup bibir mungil itu sekilas.

"Good night sayang. Kali ini aku beneran pulang ya" kata Haruto.

Doyoung unyel unyel pipi Haruto gemes.

"Awas jangan mampir ke rumah janda ya!" Ucapnya.

Haruto cuma terkekeh "ya udah aku nginep sini aja lah"

"Bukan muhrim!" Bentak Doyoung.

"Halah laganya bukan muhrim gak di cipok ngambek" Haruto ketawa.

Doyoung malu banget sumpah.

"Udah sana pulang!" Doyoung dorong bahu Haruto terus dia lari masuk rumah.

Haruto cuma ketawa terus beneran pulang.







"Iiiih malu" Doyoung ngerengek pas merebahkan tubuhnya di kasur.



































Doyoung yang di cium gue yang baper anjirrrr wkwkwk

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang